Gadis Lugu Liar Galak

MASALAH INI SEPERTINYA TIDAK KECIL



MASALAH INI SEPERTINYA TIDAK KECIL

0Cahaya sejuk melintas, dua buah pedang pun menusuk ke arah Lu Sheng yang berjongkok di belakang semak.     
0

Pada waktu yang sama, pasukan pengawal yang membawa obor juga bergegas kemari.     

Lu Sheng yang ragu-ragu mau melarikan diri pun menghelakan napas. Sepertinya sudah terlambat untuk Lu Sheng melarikan diri.     

"Siapa kamu?" Chu Yun bertanya dengan dingin dan kedua matanya menyipit.     

Chu Yun merasa orang berbaju hitam ini sepertinya familiar.     

Kepala Polisi Wang juga memiliki perasaan yang sama, makanya dia tidak menyerang.     

Lu Sheng berdiri, dia melepaskan kain hitam yang menutupi wajahnya, kemudian dia pun tersenyum manis kepada Chu Yun dan Kepala Polisi Wang, "Pengawal Chu, Kepala Wang, lama tak ketemu!"     

"Nona Lu!" Chu Yun dan Kepala Polisi Wang terkejut. Pasukan pengawal yang mendengar kata Chu Yun dan Kepala Polisi Wang pun tidak bisa bertahan dan merasa kecewa, tentu saja, selain Chu Sihan.     

Mereka mengira akhirnya mendapatkan pelaku, ternyata orang itu adalah orang mereka.     

"Anda kenapa bisa di sini?" Chu Yun menyimpan kembali pedangnya dan bertanya dengan penasaran.     

Lu Sheng mengangkat-angkat pundaknya, dengan tidak berdaya dia menjelaskan, "Aku dengar di sekitar sini ada kasus pembunuhan, jadi aku pun ingin datang melihatnya. Dan aku tidak menyangka pendengaran Tuan Yun ternyata begitu tajam, aku baru masuk dia sudah mendengarkan ada suara."     

Yun Ting tersenyum, "Karena aku kebetulan dekat saja."     

"Malam begini kamu tidak istirahat di rumah, kenapa bisa lari ke sini?" Chu Sihan melepaskan jubahnya dan memakaikan ke badan Lu Sheng.     

Lu Sheng mengatakan, "Aku hanya mau datang melihat saja, lihat apakah ada masalah, kini setelah melihatnya, sepertinya masalahnya tidak kecil."     

Kalau pelakunya adalah hantu masih baik, kalau pelakunya adalah manusia, agak sulit untuk mencari.     

Fu Xianyun menghelakan napasnya, "Sebelumnya tidak memperhatikan, hari ini baru mendengar forensik mengatakan lidah kedua korban juga dipotong."     

"Lidah juga dipotong?" Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Tambah susah kalau begitu."     

Hantu yang lidahnya dipotong mau bagaimana berbicara?     

Lu Sheng melihat Chu Sihan, dengan nada kecil dia bertanya, "Kamu ada cara?"     

Chu Sihan menggelengkan kepalanya, "Aku sudah tanya, kedua korban ini tak mengenal huruf."     

Yun Ting tidak mengetahui apa yang dibisikkan Lu Sheng dan Chu Sihan, tapi kemungkinan besar sedang membahas kasus pembunuhan ibu dan anak ini.     

"Nona Lu, bahkan kamu juga tidak memiliki cara?" Tanya Shi Yi.     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Lidah mereka dipotong, tidak bisa berbicara, juga tidak mengenal huruf."     

Manusia kalau kekurangan organ atau anggota tubuh manapun ketika masih hidup, maka setelah meninggal dia juga tetap sama.     

Kecuali setelah meninggal untuk hari ke delapan, hantu-hantu itu pulang sendiri untuk mencari organ atau anggota tubuh mereka yang hilang.     

Dengan ekspresi berat Fu Xianyun mengatakan, "Cara pelaku ini begitu ganas, kalau dia hanya membalas dendam masih syukur. Takutnya pelaku ini adalah orang gila yang mendapatkan kesenangan dengan membunuh. Kalau tidak cepat-cepat menangkap pelakunya, takutnya masyarakat akan gelisah."     

Kepala Polisi Wang maju dan memberikan hormat, lalu dengan yakin dia mengatakan, "Hakim Fu jangan khawatir, hamba akan mencari pelakunya secepat mungkin."     

Fu Xianyun menganggukkan kepalanya, namun ekspresinya tetap cemas.     

Chu Sihan mengatakan, "Bawa aku menemui suami istri itu." Mungkin bisa mendapatkan petunjuk yang tak terduga.     

"Baik." Fu Xianyun menganggukkan kepalanya. Dia menyuruh Kepala Polisi Wang menjaga gawang, sedangkan dia membawa Chu Sihan, Lu Sheng dan yang lainnya kembali ke kantor pengadilan.     

Ketika Lu Sheng keluar dari pintu utama rumah keluarga Tan, dia kebetulan menemukan roh Bu Tan dan anaknya itu. Karenai wajah kedua roh ini ketakutan, kini tampak sangat seram.     

Lu Sheng menolehkan kepalanya dan membisikan ke Chu Sihan, "Tuan, mau sekalian membawa mereka?"     

Chu Sihan mengerutkan keningnya, sepertinya sangat tidak puas dengan julukan Lu Sheng kepadanya. Tetapi dia juga tidak bisa membenarkannya di sini, maka hanya bisa menganggukkan kepalanya saja.     

Lu Sheng melihat Chu Sihan menyetujuinya, dia pun mengambil keluar kertas hu penyimpan roh, dan menyimpan kedua roh itu.     

Lu Sheng, Chu Sihan dan yang lainnya keluar dari rumah keluarga Tan. Tiba-tiba pintu tetangga terbuka, seorang anak kecil pun keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.