Gadis Lugu Liar Galak

BALAS DENDAM YANG DISENGAJA



BALAS DENDAM YANG DISENGAJA

0"Untuk apa kalian berkumpul di sini?"     
0

Suara yang mendadak membuat Chu Yun, Shi Yi, dan Yun Ting yang sedang khawatir menyadarkan diri dalam seketika.     

Mereka bertiga mengangkat kepala mereka, ketika mereka melihat Chu Sihan, mereka pun sangat terkejut.     

"Saudara Chu, kamu… kamu bukannya ada di dalam ruang kerjamu?"     

Chu Sihan sekarang ada di sini, lalu yang di dalam ruang kerja itu siapa?     

"Karena aku hanya sedikit suntuk, jadi aku pun keluar jalan-jalan sebentar."     

Chu Sihan berjalan mendekati mereka dengan santai, dia berdiri di depan mereka dan mengatakan, "Justru kalian, kenapa semuanya berkumpul di depan ruang kerjaku?"     

"Ini, itu…" Chu Yun melihat ke ruang kerja, kemudian ke Chu Sihan lagi. Chu Yun menemukan baju yang dipakai Chu Sihan masih sama, wajahnya juga, tapi…     

Sebenarnya ada apa ini? Chu Yun membalikkan badannya dan pergi membuka pintu ruang kerja itu. Dia melihat ke dalam dan menemukan ternyata tidak ada orang di dalam.     

Chu Sihan mengangkat alisnya, namun dia tetap tidak menghalangi Chu Yun.     

"Tuanku, kamu… kamu baik-baik saja?" Chu Yun selalu merasa ada yang tidak benar, tapi dia tidak bisa mengungkapkannya.     

"Hanya ada beberapa hal yang kupikiran, sehingga aku memikirkan masalah itu untuk beberapa hari. Ada masalah apa?"     

Chu Sihan berjalan melewati Chu Yun, Shi Yi, dan Yun Ting masuk ke dalam ruang kerjanya.     

Mereka bertiga saling mengganti tatapan, kemudian mereka pun segera mengikuti Chu Sihan masuk.     

"Beberapa hari ini kamu tampak tidak bersemangat, seperti sebuah balok kayu saja. Hari ini malah tampak sangat hidup." Shi Yi mengamati Chu Sihan untuk beberapa saat, kemudian dia pun mengatakan isi hatinya setelah duduk di atas kursi.     

"Saudara Chu, kamu tertimpa masalah?" Yun Ting juga kebingungan.     

Beberapa hari ini Shi Yi, Yun Ting, dan Chu Yun sangat jarang bertemu dengan Chu Sihan. Terkadang meskipun bertemu dan duduk bersama di satu meja, Chu Sihan juga diam saja.     

Walaupun sifat Chu Sihan memang agak diam, namun tidak pernah sampai tidak ada pembicaraan sama sekali dengan Yun Ting dan Shi Yi.     

Mereka bertiga bahkan sempat mencurigai jangan-jangan Chu Sihan kerasukan.     

"Bukan masalah besar, aku hanya memikirkan masalah lama wisma Chu saja."     

Kemudian Chu Sihan pun melihat Chu Yun dan bertanya, "Sampai mana proses kasus pembunuhan ibu dan anak itu?"     

Chu Yun merasa aneh. Tadi pagi ketika Chu Yun membicarakan kasus tersebut kepada Chu Sihan, Chu Sihan hanya melamun saja di tempat, Chu Yun mengira Chu Sihan tidak mendengarkan pembicaraannya.     

"Jawab Tuan, sementara waktu belum menemukan pelakunya."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, dia menuang secangkir teh dan minum, lalu bertanya lagi, "Ada tersangka?"     

"Tersangka juga tak ada." Chu Yun menjawab, "Katanya ibu dan anak itu baru pindah ke Huangyang baru-baru ini. Kedua korban ini tidak begitu kenal dengan tetangga-tetangganya, juga tidak menjalin hubungan dengan orang-orang sekitar."     

"Keadaan kedua korban ini bagaimana?" Chu Sihan bertanya.     

"Maksud Tuan…" Dalam seketika Chu Yun tidak yakin keadaan apa yang dibicarakan Chu Sihan.     

"Keadaan ekonomi."     

"Oh!" Chu Sihan menganggukkan kepalanya, kemudian melanjutkan, "Keadaan ekonomi mereka di kelas menengah. Tapi keluarga yang tinggal di gang sekitar itu rata-rata bukan keluarga yang kekurangan uang, sehingga kemungkinan membunuh karena uang sangat rendah.     

"Aku pernah ke lokasi pembunuhan." Ujar Yun Ting.     

Yun Ting mengatakan, "Sepertinya tidak mungkin karena uang, karena barang-barang berharga hampir tidak tersentuh. Uang kertas yang di tubuh kedua korban juga masih ada, melihat dari jejak ini, sepertinya adalah balas dendam yang disengaja."     

Shi Yi menganggukkan kepalanya menyetujui Yun Ting, "Aku juga merasa begitu."     

"Balas dendam yang disengaja?" Chu Sihan merenung sejenak, kemudian dia bertanya lagi, "Sudah mendapatkan asal usul kedua korban tersebut?"     

"Sudah." Chu Yun menjawab, "Mereka pindah dari desa Huachun. Mendiang ibu ini bermarga Tan. Katanya suami Bu Tan ini telah dirampas oleh seorang wanita jahat, namun wanita jahat itu malah memberikan uang kepada Bu Tan. Kemudian Bu Tan ini pun membawa anaknya pindah dan masuk ke kota."     

Chu Sihan mengangkat alisnya, "Apakah ada kemungkinan wanita yang merampas suaminya itu yang membalas dendam?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.