Gadis Lugu Liar Galak

KASUS PEMBUNUHAN IBU DAN ANAK



KASUS PEMBUNUHAN IBU DAN ANAK

0Youming yang mengejar keluar melihat wajah raja silumannya, dalam seketika dia tidak bisa menerimanya. Di dalam kesannya, wajah Shangguan Dian memang selalu tersenyum, namun senyuman itu pasti adalah senyuman jahat. Bukan senyuman lugu yang seperti di depan matanya ini…     
0

Shangguan Dian tidak melihat Hakim Lu, dia pun bertanya dengan bingung, "Mana Hakim Lu? Dia belum keluar?"     

Lu Zhou menjawab, "Dia masih ada urusan di alam baka, jadi dia sudah pulang duluan."     

"Oh." Shangguan Dian menganggukkan kepalanya mengisyaratkan kalau dia sudah paham.     

Dua hari kemudian, kota Huangyang.     

"Memang dunia manusia lebih enak, ramai!" Shangguan Dian yang berjalan di tengah kerumunan berkata dengan senang.     

Youming mengikuti di samping Shangguan Dian. Dengan waspada dia menatap pada orang-orang yang berjalan ke sana kemari, sepertinya sangat takut ada yang akan melukai Shangguan Dian.     

Lu Sheng dan Chu Sihan kini memakai topi cadar untuk menyembunyikan wajah mereka dan berjalan di belakang Lu Zhou.     

Kini kembaran Lu Sheng dan Chu Sihan masih ada, kalau mereka muncul begitu saja, takutnya akan membingungkan orang lain.     

"A Zhou, kita langsung ke restoran Lu?" Shangguan Dian yang sudah pulang ke dunia siluman selama satu bulan, kini mulutnya sudah sangat kesepian.     

"Guru, kamu bawa dulu Paman Dian ke restoran, aku dan Tuan Chu sementara waktu masih belum bisa muncul di sana."     

"Tidak boleh muncul?" Lu Zhou masih belum mengetahui masalah Lu Sheng dan Chu Sihan yang membuat kembaran mereka, jadi ketika dia mendengar mereka berkata demikian, dia pun salah paham, mengira mereka berdua telah menghadapi bahaya.     

"Sebelum aku ke dunia manusia, aku menggunakan manusia kertas untuk membuat penggantiku. Kalau tidak salah, kini manusia kertas itu sedang membantu di restoran."     

Lu Zhou mengerutkan keningnya, "Jangan ada lain kali lagi."     

Meskipun kegunaan manusia kertas memang lebih menggampangkan masalah, namun jika ketahuan, maka orang yang menggunakan jurus ini akan terkena luka dalam, bahkan mungkin akan kehilangan nyawa.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Baik guru. Waktu itu juga karena aku tidak memiliki cara lain lagi makanya menggunakan jurus ini."     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Sudah, kalau begitu kalian pulang saja dulu."     

"Selamat jalan." Chu Sihan menganggukkan kepalanya kepada Lu Zhou, Shangguan Dian, dan Youming. Kemudian dia pun membawa Lu Sheng meninggalkan kerumunan.     

Setelah masuk ke dalam gang kecil, Lu Sheng dan Chu Sihan baru berpisah.     

Setelah Lu Sheng pulang ke wisma Lu, dia pun mandi terlebih dahulu, kemudian dia pun tidur, bersedia menunggu manusia kertasnya pulang baru muncul di hadapan orang.     

Sedangkan Chu Sihan begitu pulang ke tempat tinggalnya, dia pun menemukan Chu Yun sedang berdiri di bawah atap dengan pusing. Di samping Chu Yun masih ada Shi Yi dan Yun Ting.     

Yun Ting mengerutkan keningnya, "Sebenarnya ada apa dengan Saudara Chu beberapa hari ini? Kenapa tidak pernah meninggalkan kamarnya?"     

"Iya kan?" Shi Yi menghelakan napasnya, "Hakim Fu juga sudah datang mencarinya untuk beberapa kali."     

Hakim Fu? Chu Sihan mengangkat alisnya, untuk apa Fu Xianyun mencarinya?     

Chu Yun sangat khawatir, "Padahal sebelumnya Tuan masih baik-baik saja, tapi beberapa hari ini dia mengurung dirinya di dalam ruang kerja terus. Tidak memperbolehkan orang lain masuk, dia sendiri juga tidak keluar. Makanan yang dikonsumsinya juga sangat sedikit, hamba takut kalau begini terus, badan Tuan Chu tidak bisa bertahan."     

Chu Sihan tersenyum, dia menjentikkan jarinya di udara. "Chu Sihan" yang tadinya masih duduk diam di dalam ruang kerja pun berubah menjadi asap merah dan melayang keluar lewat celah pintu ruang kerja.     

Yun Ting, Shi Yi, dan Chu Yun karena sedang mengkhawatirkan Chu Sihan, mereka pun tidak menyadari adanya sebuah asap merah melayang melewati mereka.     

Chu Sihan menarik kembali "Chu Sihan", kemudian ingatan "Chu Sihan" untuk beberapa hari ini pun muncul di dalam otak Chu Sihan.     

Ternyata Fu Xianyun datang mencari Chu Sihan dikarenakan baru-baru ini ada sepasang ibu dan anak perempuan telah dibunuh, dan cara mereka dibunuh sangat ganas.     

Jantung serta mata ibu dan anak itu telah diambil keluar, jenazah mereka bahkan digantung di luar pintu rumah.     

Fu Xianyun menangani kasus itu secara pribadi, beberapa hari ini dia juga sedang terus mencari pelaku. Dia juga sengaja bertanya kepada tetangga-tetangga mengenai korban sebelum mereka dibunuh, namun semua orang mengatakan sebelum ibu dan anak itu dibunuh, tidak ada sesuatu yang tidak wajar.     

Hanya saja pada hari kedua ketika tetangga korban berjalan melewati rumah korban, di saat itulah baru menemukan jenazah mereka, makanya tetangga itu pun melapor polisi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.