Gadis Lugu Liar Galak

BAGUS



BAGUS

0Lu Sheng mengeluarkan beberapa kertas hu, kemudian dia pun berteriak kepada Lu Zhou, "Guru, suruh Paman dan Paman Dian menghindar yang jauh!"     
0

Lu Zhou baru membunuh seekor hantu, dia membalikkan kepalanya dan melihat Lu Sheng sedang melambaikan kertas hu yang di tangannya kepadanya.     

Lu Sheng tidak mahir dalam hal lain kecuali pembuatan kertas hu. Dan di bidang ini, Lu Zhou bahkan kalah dari Lu Sheng. Lu Zhou pun berteriak, "Shangguan Dian, Kak, kalian cepat minggir yang jauh!"     

Hakim Lu yang sedang bertarung dengan Huanyue mendengar teriakan Lu Zhou, dia pun berubah menjadi kabut hitam dan meminggir ke samping.     

Shangguan Dian juga berlari ke samping Lu Zhou.     

Lu Sheng melihat Lu Zhou, Shangguan Dian, dan Hakim Lu sudah menjauhkan diri, dia pun melempar beberapa kertas hu itu ke luar penghalang transparan.     

Kemudian "Bom, bom, bom" Hantu-hantu yang di sekitar pun dibom menjadi debu.     

"Kertas hu apa itu?" Chu Sihan terkejut.     

Lu Sheng menjawab dengan bangga, "Kertas hu bom."     

 "Xiaosheng, kertas hu itu masih ada?" Shangguan Dian melihat Lu Sheng dengan semangat.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, kemudian dia mengeluarkan lagi sepuluh lembar kertas hu bom.     

Hantu-hantu yang dengan beruntung meloloskan diri dari ledakan bom, begitu melihat kertas hu yang di tangan Lu Sheng, mereka pun ketakutan dan berlari menuju kedalaman pegunungan Youling.     

"Xiaosheng, cepat lempar! Lempar ke Huanyue yang tua bangka itu!" Shangguan Dian berteriak sambil melambaikan tinggi-tinggi tangannya.     

Huanyue mengalami kepanikan ketika melihat hantu-hantu itu melarikan diri. Dia pun segera meniup lagu pemanggil roh lagi, namun hantu-hantu itu seolah-olah tidak mendengarkan suara musik Huanyue, semuanya sibuk melarikan diri menuju kedalaman pegunungan.     

Lu Sheng melipat tiga lembar kertas hu bom menjadi satu kemudian melemparkan ke arah Huanyue.     

Kemudian "Bom!" Kekuatan ledakan yang kuat membuat Huanyue terpukul terbang, pikolo yang di tangannya juga jatuh ke tanah.     

Shangguan Dian sangat senang, "Bagus!"     

"Phuh!" Huanyue menyemburkan seteguk darah, kedua mata darah yang sudah bisa menampakkan usianya pun melototi Lu Sheng, seolah-olah ingin mencabik-cabik Lu Sheng menjadi serpihan.     

Hakim Lu mendekati Huanyue, kakinya menginjak di atas badan Huanyue, membuat Huanyue tidak bisa melarikan diri.     

Shangguan Dian berjalan menuju Lu Sheng sambil tertawa, "Xiaosheng, kamu memiliki senjata sehebat ini, kenapa tidak kamu keluarkan lebih awal?"     

Lu Sheng tertawa, dia mengelus hidungnya dan dengan canggung dia mengatakan, "Aku lupa tadi."     

Shangguan Dian menginjak hancur pikolo Huanyue, dia melihat Lu Sheng dan mengatakan, "Xiaosheng, cepat gunakan kertas hu-mu untuk meledakkan celah yang tertutup ini."     

"Tidak boleh!" Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Kekuatan kertas hu ini terlalu kuat, kalau meledakkan celah ini, takutnya pintu celah ini akan gagal dibuka, bahkan akan menutup lebih teguh lagi."     

"Biarkan aku saja." Lu Zhou menggambarkan sebuah mantra di udara, tangannya melambai di udara, kemudian pintu celah yang tertutup itu pun meledak. Sebuah lubang pun muncul di hadapan semua orang.     

Namun saat ini juga, Lu Zhou juga menyemburkan seteguk darah.     

"A Zhou!"     

"Guru!"     

"Paman Lu!"     

Beberapa orang ini pun berkumpul pada saat yang sama dan mendukung Lu Zhou berdiri.     

"Guru, kamu baik-baik saja?" Ini pertama kalinya Lu Sheng melihat Lu Zhou selemah ini. Kini wajah Lu Zhou sangat pucat, dan tampak sangat lelah. Kedua mata Lu Sheng pun memerah dalam seketika.     

"Jangan khawatir, guru baik-baik saja." Lu Zhou mengelap darah yang ada di sudut bibirnya, kemudian dia pun memaksakan sebuah senyuman kepada Lu Sheng.     

Chu Sihan meraba nadi Lu Zhou, kemudian dia pun menghelakan napas lega, "Paman Lu hanya karena menghabiskan terlalu banyak kekuatan sihirnya, di mana menyebabkan badannya terlalu kosong. Nanti akan sehat kembali setelah istirahat untuk beberapa hari."     

Saat ini, sebuah ombak panas pun tiba-tiba menyapu kemari.     

Chu Sihan dengan cepat membuka penghalang transparan, ombak panas itu pun menabrak ke penghalang transparan, kemudian mereka pun mendengar ada suara retakan.     

Wajah Chu Sihan dan yang lainnya pun menjadi suram.     

Shangguan Dian menggendong Lu Zhou di belakang punggungnya kemudian berteriak, "Cepat jalan!"     

Chu Sihan dan yang lain segera menganggukkan kepala mereka dan memanjat masuk ke dalam lubang itu, dengan kecepatan tinggi mereka meninggalkan tempat itu.     

Lu Sheng menunggu mereka menjauh, dia baru melemparkan kertas hu bom yang di tangannya ke arah lubang.     

"Bom!" Lubang itu pun tertutup kembali dalam seketika.     

"Shengsheng!" Chu Sihan mengeluarkan batu biduri bulan, dan dia pun menemukan ternyata Lu Sheng berlari di belakangnya.     

"Aku tidak apa-apa!" Lu Sheng mengeluarkan kertas hu penghalang transparan, dia melipat sepuluh lembar kertas penghalang transparan menjadi satu, kemudian melempar ke belakang.     

Begitu kertas hu mulai berfungsi, lubang yang di belakang mereka juga dirusakkan oleh hantu peri api dalam seketika.     

Sebuah cahaya merah bersinar masuk melalui penghalang transparan, dimana menerangi kegelapan dalam seketika.     

"Kita cepat jalan!" Chu Sihan menggandeng tangan Lu Sheng dan berlari terus dengan cepat.     

"Cepat!" Hakim Lu membalikkan kepalanya dan berteriak.     

Jika membiarkan hantu peri api itu keluar dari pegunungan Youling, takutnya seluruh dunia siluman juga akan ikut terbakar menjadi lautan api.     

Ketika Lu Sheng sedang berlari, kakinya tiba-tiba ditarik oleh sesuatu. Kemudian karena Lu Sheng berlari dengan cepat, dia pun langsung terjatuh ke tanah.     

Tangan Lu Sheng yang digandeng Chu Sihan juga terlepas dari tangan Chu Sihan.     

"Shengsheng!" Chu Sihan terkejut, dia segera mengulurkan tangannya ingin menarik Lu Sheng, namun dia malah melihat Huanyue sedang mencekik leher Lu Sheng dengan wajah yang seram.     

"Mati, mati! Hahahahha…"     

"Ugh." Lu Sheng ingin melepaskan tangan Huanyue dari lehernya, namun mau seberapa kuat dia melawan, tetap tidak bisa melepaskan tangan Huanyue.     

Chu Sihan menyerang dengan sebuah cahaya merah dan langsung memutuskan satu lengan Huanyue.     

Huanyue menjerit kesakitan, dalam seketika dia pun melepaskan tangan yang mencekik leher Lu Sheng itu.     

Chu Sihan menendang dada Huanyue dengan marah, dan Huanyue pun terjatuh ke lantai.     

"Tuan, cepat jalan!" Lu Sheng berteriak untuk beberapa kali, dia bangun dari tanah kemudian menggandeng tangan Chu Sihan yang sedang marah, membawanya lari.     

Hakim Lu yang menyadari sesuatu pun berlari kembali, ketika dia melihat Huanyue yang terjatuh di tanah, tatapannya pun mendingin. Dia berubah menjadi kabut hitam dan bergegas menyerang Huanyue.     

Kemudian suara jeritan yang keras pun terdengar, bau gosong mulai menyebar di jalan celah tersebut.     

Hakim Lu melihat beberapa hantu peri api yang masih sedang berusaha menggigit penghalang transparan yang dibuka Lu Sheng, dia pun sangat terkejut.     

Kekuatan penghalang transparan Lu Sheng ternyata tidak kalah kuat dengan penghalang transparan Lu Zhou, bahkan lebih kuat daripada punya Lu Zhou.     

Di usia muda seperti ini Lu Sheng sudah memiliki kemampuan seperti ini, Lu Zhou benar-benar mengajari Lu Sheng dengan baik.     

"Hakim Lu, cepat jalan!"      

Chu Sihan sangat pusing. Mereka itu jangan-jangan tidak mengetahui kemampuan hantu peri api itu? Atau mereka benar-benar tidak takut? Sudah susah payah menyelamatkan Lu Sheng, kini Hakim Lu kembali lagi.     

"Ya!" Hakim Lu melirik lagi penghalang transparan itu, baru dia mengejar Chu Sihan dan yang lainnya.     

Shangguan Dian sudah berhasil menggendong Lu Zhou keluar dari celah, namun dia malah tidak melihat Lu Sheng, Chu Sihan, dan Hakim Lu keluar. Dia pun segera menurunkan Lu Zhou dan berlari kembali ke dalam celah.     

Lu Sheng adalah nyawa Lu Zhou, sebagai sahabat Lu Zhou, Shangguan Dian tidak bisa membiarkan Lu Sheng mati di sini. Tapi untungnya begitu Shangguan Dian masuk ke dalam celah, Lu Sheng, Chu Sihan, dan Hakim Lu sudah akan tiba.     

Shangguan Dian pun sangat lega, kemudian dia segera memburu mereka bertiga lalu keluar lagi dari celah.     

"Kak, kekuatan sihir Shangguan Dian sudah banyak terkuras, kamu bantulah dia." Lu Zhou berdiri sambil menyentuh dadanya, dia berjalan menuju Hakim Lu dan mengatakan.     

Hakim Lu mengetahui Lu Zhou ingin dirinya membantu Shangguan Dian menyegel pintu masuk pegunungan Youling, dia pun menganggukkan kepalanya, "Ya!"     

Lu Sheng ingin berusaha memberikan waktu kepada Shangguan Dian dan Hakim Lu, dia pun mengeluarkan sepuluh lembar kertas hu penghalang transparan lagi, dia melipat menjadi satu dan melempar ke dalam celah itu.     

"Sheng'er, kamu istirahat dulu." Ujar Lu Zhou.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, dia dan Chu Sihan membantu Lu Zhou duduk di samping.     

Lu Zhou melihat Shangguan Dian dan Hakim Lu, dia pun melipat kedua kakinya dan mulai bermeditasi.     

"Sheng'er baik-baik saja?" Wajah Lu Sheng juga sama pucatnya dengan Lu Zhou.     

"Aku baik-baik saja. Tadi aku hanya berlari terlalu buru-buru, jadi staminaku terkuras saja." Napas Lu Sheng terengah-engah, dahinya berkeringat. Wajah Lu Sheng sangat pucat, membuat orang yang melihatnya sangat khawatir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.