Gadis Lugu Liar Galak

YANG TERLUKA ITU KAMU



YANG TERLUKA ITU KAMU

0Hantu peri api berbeda dengan hantu biasa, barang siapapun yang tersentuh oleh api ini, pasti akan terbakar habis menjadi abu dalam waktu hitungan detik.     
0

Tatapan Lu Zhou menyejuk, dengan seram dia melotot kepada Shangguan Dian, tidak mengatakan apapun.     

"Ha, haha…" Shangguan Dian tertawa kering dengan canggung, "Aku hanya bercanda, Xiaosheng begitu pintar, dia mana mungkin celaka?"     

Shangguan Dian bahkan mencurigai Lu Sheng tidak pernah datang ke sini, mungkin Lu Zhou hanya mengalami halusinasi.     

"Jangan-jangan benar hanya halusinasiku saja?" Lu Zhou bergumam sambil mengerutkan keningnya.     

Tapi tadi Lu Zhou jelas-jelas merasakan keberadaan Lu Sheng di sekitar sini!      

Kaki Lu Zhou yang menginjak di atas pedang, dia pun mendaratkan pedang ke tanah.     

Lebih dari separuh hutan sudah terbakar habis oleh hantu peri api, gosong dan masih berasap.     

Shangguan Dian melihat Lu Zhou kembali ke darat, dia juga ikut turun, "A Zhou, ayo kita menutup pintu masuk pegunungan Youling, jangan memberikan kesempatan kepada hantu-hantu itu untuk melarikan diri."     

Lu Zhou melihat ke sekitarnya sebentar, melihat tidak ada yang aneh, dia pun menganggukkan kepalanya.     

"Guru!"     

Lu Zhou dan Shangguan Dian sama-sama membalikkan kepala mereka, kemudian mereka pun melihat Lu Sheng sedang berlari ke arah mereka dengan senang.     

"Bener-benar ada di sini?!" Shangguan Dian terkejut. Dia mengira Lu Zhou mengalami halusinasi, ternyata Lu Sheng benar-benar datang ke pegunungan Youling?     

 Lu Sheng segera merangkul lengan Lu Zhou dan tersenyum kepadanya, "Guru, syukur sekali Anda masih baik-baik saja!"     

"Paman Lu, Paman Dian." Chu Sihan mendekat dan menyapa Lu Zhou dan Shangguan Dian.     

Lu Zhou mengerutkan keningnya, "Kenapa kalian bisa di sini?"     

Tempat ini penuh dengan bahaya, Lu Sheng mungkin tidak mengerti, namun kenapa Chu Sihan juga ikut masuk?     

Lu Sheng segera menjelaskan, "Kami datang bersama paman."     

"Paman?" Lu Zhou kebingungan, "Paman yang mana?"     

Chu Sihan menjawab, "Hakim Lu."     

"Dia?" Lu Zhou mengangkat alisnya, "Buat apa dia ke sini?"     

Lu Sheng tersenyum, "Tentu saja karena mengkhawatirkan Guru!"     

"Cukup sampai sini dulu." Shangguan Dian melihat Lu Zhou, Lu Sheng, dan Chu Sihan, dia pun mengatakan, "Nanti baru kita bicarakan lagi setelah meninggalkan tempat ini."     

"Hmhh." Lu Zhou melihat Lu Sheng, "Kalian berdua ikut Paman Dian dan menungguku di pintu masuk sana. Aku pergi mencari pamanmu dulu, aku akan berkumpul dengan kalian dalam waktu singkat."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu Guru hati-hati!"     

"Kalau begitu aku membawa mereka keluar dulu, kamu hati-hati." Begitu Shangguan Dian berpesan, dia pun membawa Lu Sheng dan Chu Sihan keluar dari pegunungan Youling terlebih dahulu.     

Lu Zhou menarik kembali tatapannya, matanya melihat ke satu arah. Secara samar-samar dia bisa mendengar suara bertarung dari arah itu.     

Lu Zhou pun menjinjitkan kakinya dan terbang menuju arah itu.     

Hakim Lu sedang bertarung dengan hantu jenderal itu. Tiba-tiba ada sebuah kabut putih masuk ke pandangan Hakim Lu, membuat dirinya tertegun sejenak, dan akhirnya bahunya pun tertusuk oleh tembiang hantu jenderal.     

Lu Zhou membuka telapak tangannya, sebuah senjata pun muncul di tangannya. Dia menggambar sebuah mantra di udara, sekali lambaian senjata, mantra itu pun memukul terbang hantu jenderal itu.     

"Kamu baik-baik saja?" Hakim Lu tidak mempedulikan lukanya, melainkan langsung mendekati Lu Zhou dan menanyakan kondisi Lu Zhou.     

"Yang terluka itu kamu." Lu Zhou menyimpan senjatanya dan berkata dengan dingin.      

Hakim Lu tertawa dengan lugu, "Hehe, aku ini hanya luka kecil, tidak parah sama sekali."     

Lu Zhou melirik Hakim Lu, memastikan Hakim Lu memang tidak terluka parah, dia pun melewati Hakim Lu dan berjalan menuju perbatasan hutan.     

"Eh, tunggu aku!" Ujar hantu jenderal.     

Hakim Lu melihat hantu jenderal yang berkedutan di tanah, dengan dingin dia mendengus, "Dasar tidak tahu diri, mampus!" Kemudian Hakim Lu pun segera mengejar Lu Zhou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.