Gadis Lugu Liar Galak

MANUSIA KERTAS



MANUSIA KERTAS

0"Apa?" Hakim Lu mengerutkan keningnya, "Gurumu dan Raja Siluman ada di dunia siluman?!"     
0

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Katanya takut ada yang ingin merusak penghalang transparan pegunungan Youling, jadi setengah bulan yang lalu mereka sudah berangkat ke dunia siluman."     

"Pegunungan Youling?" Ekspresi Hakim Lu berubah drastis, "Ada yang ingin membuka penghalang transparan pegunungan Youling? Orang itu sudah gila, ya?!"     

Makhluk-makhluk yang tinggal di dalam pegunungan Youling semua sangat iblis, jika makhluk-makhluk itu dilepaskan dari sana, kekacauan seperti apa yang akan terjadi nanti?!     

"Tidak bisa, aku harus pergi ke dunia siluman melihatnya!" Hakim Lu berdiri, dia melihat Lu Sheng dan Chu Sihan dan mengatakan, "Yang Mulia, Anda dan Xiaosheng silahkan melanjutkan aktivitas kalian. Hamba mau berangkat ke dunia siluman dulu."     

"Aku juga ikut!" Lu Sheng mengatakan, "Aku ingin melihat apakah guruku masih aman." Lu Sheng melihat kepanikan Hakim Lu, dia pun mengetahui bahwa perjalanan Lu Zhou kali ini sangat membahayakan.     

Chu Sihan berdiri, "Kalau begitu ayo kita sama-sama."     

"Mana boleh?" Hakim Lu mengerutkan keningnya, "Kalian bukannya masih ada urusan di dunia manusia?"     

"Paman tunggu sebentar." Lu Sheng mengeluarkan sebuah manusia kertas dari gelang ruangannya, kemudian dia mengambil pena dan mulai menggambarkan wajah di atas manusia kertas itu.     

Chu Sihan melihat gambar yang dilukis Lu Sheng, kemudian dia pun menemukan wajah yang digambarkan Lu Sheng ternyata sangat mirip dengan Lu Sheng sendiri.     

"Ini… manusia kertas pengganti?"     

Lu Sheng menyimpan penanya lalu menganggukkan kepala.     

Lu Sheng memikirkan jika dirinya menghilang secara mendadak, pasti akan membuat keluarganya khawatir, namun dia juga tidak bisa memberikan penjelasan kepada keluarganya.     

Kemudian Lu Sheng juga tidak mengetahui kapan dia bisa pulang ke dunia manusia, sehingga dia pun memikirkan untuk menggunakan manusia kertas sebagai penggantinya.     

Chu Sihan maju dan mencoba menyentuh manusia kertas itu, dengan ragu-ragu dia bertanya, "Kertas ini awet?"     

"Kamu jangan merendahkan manusia kertas ini!" Lu Sheng tersenyum dengan bangga, "Kertas ini tidak meleleh akan air, juga tidak terbakar akan api."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Bagus."     

Lu Sheng tersenyum, kemudian dia pun menutup kedua matanya. Dia mulai mentransfer semua ingatannya kepada otak manusia kertas itu. Lalu sebuah cahaya emas mulai bersinar, manusia kertas itu pun berubah menjadi sosok Lu Sheng.     

Wajahnya sama persis dengan Lu Sheng, namun ekspresinya agak lugu, gerakannya juga agak kaku. Mungkin karena pertama kali menjadi manusia, dalam seketika masih belum beradaptasi.     

Lu Sheng maju dan menepuk pundak manusia kertas, "Saat aku pergi, aku pun melepaskan semuanya kepadamu."     

"Baik!" Manusia kertas menganggukkan kepalanya dengan kaku.     

Chu Sihan melambaikan tangannya di udara, sebuah bunga lycoris pun muncul dalam seketika.     

Chu Sihan memberikan sedikit energi kepada bunga lycoris itu. Tidak lama kemudian, bunga itu pun jatuh ke lantai dan berubah menjadi sosok Chu Sihan.     

Setelah Chu Sihan dan Lu Sheng siap, mereka pun berangkat ke dunia siluman bersama Hakim Lu.     

Keesokan harinya.     

Saat Chu Yun bangun, dia pun menemukan bahwa Chu Sihan sudah duduk di dalam ruang kerja dan sedang membaca buku.     

Chu Sihan melihat Chu Yun masuk, dia mengangkat matanya sedikit, kemudian dia pun fokus kembali kepada bukunya, gerakannya sedikit canggung.     

Namun untungnya Chu Sihan bukan seseorang yang berekspresi, sehingga dalam seketika Chu Yun juga tidak menyadari ada yang tidak benar dengan Chu Sihan.     

"Tuan, silahkan sarapan." Chu Yun memanggil.     

"Hmhh." "Chu Sihan" meletakkan buku yang ada di tangannya, berdiri dan duduk di atas kursi meja makan.     

Chu Yun melapor sambil menyumpitkan makanan untuk Chu Sihan, "Tadi ketika hamba ke sini, hamba bertemu dengan Nyonya di luar pintu halaman. Apakah mau mempersilahkan Nyonya masuk?"     

"Tidak." "Chu Sihan" menjawab dengan singkat, kemudian dia mengambil sumpit dan dengan kaku menyumpit makanan tersebut. Namun dia tetap menjatuhkan makanannya untuk dua kali, dan ini menimbulkan kekhawatiran Chu Yun.     

"Tuan, Anda… baik-baik saja?" Jangan-jangan semalam Lu Sheng tidak memperbolehkan Chu Sihan masuk ke rumah, jadi Chu Sihan sedang sedih?     

Chu Yun sangat khawatir. Chu Sihan memiliki etika makan yang elegan, jangankan lauk, bahkan sebutir nasi pun tidak pernah dia jatuhkan.     

Dan hari ini Chu Sihan menjatuhkan dua kali lauk? Dia bahkan menyumpit lagi makanan yang jatuh di atas meja dan memakannya?     

Chu Yun mulai curiga apakah orang yang di hadapannya ini adalah majikannya. Namun dari sisi wajah dan postur badan, jelas-jelas orang ini adalah Chu Sihan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.