Gadis Lugu Liar Galak

SANGAT LUCU?



SANGAT LUCU?

0"Tok, tok…"     
0

"Xiaosheng, Xiaosheng? Kamu sudah tidur?" Suara He Qin yang panik pun terdengar dari luar kamar Lu Sheng.     

Chu Sihan dan Lu Sheng yang berbaring di atas tempat tidur pun sama-sama tertegun.     

Chu Sihan mengerutkan keningnya, "Paman Qin kenapa bisa ke sini?"     

Lu Sheng mengangkat-angkat bahunya, dia mendorong Chu Sihan ke samping dan berdiri. Setelah merapikan pakaiannya, Lu Sheng pun berjalan menuju pintunya. Namun sebelum sampai di pintu, Lu Sheng mundur kembali dan membisik kepada Chu Sihan, "Atau… kamu pulang dulu?"     

Chu Sihan tersenyum, "Aku rasa tidak perlu." Chu Sihan kini sudah berada di dalam kamar Lu Sheng, dia mana mungkin pergi segampang ini?     

"Kalau begitu kamu sembunyi dulu?" Bagaimanapun tempat ini adalah kamar pribadi Lu Sheng. Walaupun dia sudah bertunangan dengan Chu Sihan, namun tetap tidak cocok bagi Chu Sihan untuk berada di dalam kamarnya.     

"Kamu tidak perlu khawatir, mereka tidak akan bisa melihat ragaku." Chu Sihan bangun dan duduk di kursi meja teh.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, kemudian dia pun segera membukakan pintu untuk mereka.     

Ketika dia melihat ada tiga orang di luar, Lu Sheng pun terkejut, "Kak Ran, Paman Qin, Paman Lai, kalian kok bisa ke sini?"     

Jangan-jangan ada sesuatu yang terjadi dan Lu Sheng tidak mengetahuinya?     

He Lai menjulurkan kepalanya dan melihat ke dalam kamar Lu Sheng. Melihat tidak ada orang di dalam, dia pun mengatakan, "Rumah kita sepertinya ada pencuri."     

"Pencuri?" Lu Sheng tidak dapat merespon dalam seketika, dia pun segera bertanya, "Mana?!"     

"Tidak tahu!" Lu Ran berkata dengan serius, "Kami melihat pencuri itu terbang ke arah kamarmu, jadi kami pun segera mengejar kemari dan bertanya kepadamu."     

Lu Sheng mengedip-ngedipkan matanya, tiba-tiba dia menyipitkan bibirnya untuk berusaha menahan rasa tawanya. Secara samar-sama dia sudah mengetahui identitas "Pencuri" itu.     

"Iya!" He Lai mengatakan, "Kami melihat dengan mata kami sendiri, pencuri itu terbang ke arah sini."     

Lu Sheng berdehem dengan ringan, dia menutupi mulutnya dengan tangan lalu mengatakan, "Tapi aku tidak melihatnya, atau mungkin hanya terbang melewati rumah kita saja?"     

"Iya juga ya." He Qin mengatakan, "Di sekitar sini semua adalah rumah orang kaya. Kalaupun ada pencuri, pencuri itu juga tidak akan memilih rumah kita."     

Interior wisma Lu sangat sederhana, dan barang yang paling berharga mungkin adalah tempat tidur yang di dalam kamar.     

"Sekarang sudah malam, cuaca juga sangat dingin, Kak Ran, kedua Paman, kalian cepat pulang dan istirahat saja." Ujar Lu Sheng.     

"Pencuri" itu masih menunggu di dalam kamar.     

Lu Ran menganggukkan kepalanya, "Iya, kalau begitu kamu juga cepat tidur, ingat kunci pintumu."     

Setelah mereka bertiga pergi, Lu Sheng baru keceplosan dan tertawa keluar.     

"Sangat lucu?" Chu Sihan entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Lu Sheng, kini dia sedang melihat wajah Lu Sheng yang menertawakannya itu.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya sambil tertawa, "Lumayan."     

Ketika Lu Sheng dan Chu Sihan sedang berbicara, dari luar pintu tiba-tiba ada hembusan angin sejuk.     

Pintu kamar Lu Sheng yang terkunci pun terbuka oleh tiupan angin tersebut, sebuah kabut hitam pun melayang masuk ke dalam kamar Lu Sheng.     

Chu Sihan secara refleks berdiri di depan Lu Sheng, sampai kabut hitam itu berubah menjadi manusia, Chu Sihan dan Lu Sheng pun tertegun, "Paman Lu? Anda kok bisa ke sini?"     

Yang datang adalah Hakim Lu. Setelah dia berubah menjadi manusia, dia memberikan hormat kepada Chu Sihan dulu sebelum menjawab pertanyaan Lu Sheng, "Paman ingin menanyakan sesuatu kepadamu."     

Kali ini Hakim Lu datang untuk mencari Lu Sheng, namun dia tidak menyangka Chu Sihan juga ada di sini.     

"Hakim Lu mencari Shengsheng untuk apa, ya?" Chu Sihan menuangkan teh dan meletakkannya di atas meja, mengisyaratkan Hakim Lu untuk duduk.     

Setelah Hakim Lu duduk, dia pun mengerutkan keningnya dengan kuat.     

Hakim Lu melihat Lu Sheng, "Beberapa hari yang lalu ketika aku melewati dunia siluman, aku menemukan ada ketidakstabilan di sana. Lalu aku mendengar Yan Wang mengatakan gurumu sedang bersama Raja Siluman. Jadi aku pun datang ke sini untuk mempertanyakan hal ini, tapi aku tidak dapat merasakan keberadaan gurumu, makanya aku datang mencarimu."     

Lu Sheng menjelaskan, "Guruku memang sedang bersama Raja Siluman, tapi setengah bulan yang lalu mereka sudah berangkat menuju dunia siluman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.