Gadis Lugu Liar Galak

ADA PENCURI



ADA PENCURI

0Setelah Chu Sihan meninggalkan Fu Shou Yuan, dia pun langsung berjalan menuju pintu keluar wisma Chu.     
0

Di luar wisma Chu, Chu Yun sudah menunggu bersama delman kuda. Melihat Chu Sihan keluar, Chu Yun pun segera maju dan memberikan hormat, "Tuan!"     

"Ke wisma Lu." Chu Sihan memerintah dengan nada kecil, lalu dia pun segera naik ke dalam delman kuda.     

Meskipun jarak antara wisma Chu dan wisma Lu tidaklah jauh, namun tetap harus menghabiskan waktu lima belas menit jika berjalan kaki. Ditambah lagi sekarang sedang bersalju, menggunakan delman kuda akan lebih aman.     

Ketika Chu Yun mengantar Chu Sihan tiba di wisma Lu, lampu wisma Lu sudah dimatikan.     

"Kamu pulang dulu." Chu Sihan turun dari delman kemudian berkata kepada Chu Yun.     

"Kalau begitu, jam berapa hamba datang menjemput Tuan?" Chu Yun bertanya,     

"Tidak perlu, nanti aku pulang sendiri."     

Chu Yun mendengar jawaban Chu Sihan, dia pun memberikan sebuah senyuman misterius kepada Chu Sihan, lalu dia pun pulang dengan delman kuda.     

Chu Sihan melihat pintu besar wisma Lu, dia pun mengangkat alisnya. Meskipun dia dan Lu Sheng adalah tunangan, namun malam-malam begini masih masuk lewat pintu besar, sepertinya kurang cocok, ya?     

Chu Sihan merenung sejenak, kemudian dia pun mengambil sebuah keputusan. Dia menjinjitkan kakinya, kemudian meloncat melewati dinding tinggi wisma Lu dan masuk ke dalam.     

Wisma Lu tidak terlalu luas, kawasan wisma Chu jauh lebih luas daripada wisma Lu ini.     

Dan laki-laki keluarga Lu semuanya tinggal di kamar halaman belakang, hanya Lu Sheng, Lu Xin, dan Lu Jiang yang tinggal di kamar halaman depan. Sebenarnya Lu Zhou juga tinggal di kamar halaman depan, namun karena dia kini tidak berada di Huangyang, maka hanya tersisa Lu Sheng dan kedua adiknya saja.     

He Lai keluar dari kamar mandi, ketika dia menuju ke kamarnya, di atas kepalanya tiba-tiba ada bayangan hitam. Namun dalam seketika sudah kembali normal. He Lai mengangkat kepalanya dengan heran, namun dia tidak melihat apapun.     

"Jangan-jangan mataku kabur?" He Lai mengerutkan keningnya dan menggumam. Kemudian dia menggelengkan kepalanya dan melanjutkan perjalanannya menuju kamarnya.     

Namun saat ini He Lai malah melihat Lu Ran keluar, dan ekspresi wajah Lu Ran tampak serius.     

"A Ran, kamu kenapa belum tidur?" He Lai maju dan bertanya.     

"Paman Lai, aku curiga rumah kita kemasukan pencuri."     

"Hah?!" He Lai terkejut, "Kenapa bilang begitu?"     

Lu Ran pun menjelaskan, "Tadi aku sedang membaca di dalam kamarku, terus karena agak suntuk, aku pun ingin jalan-jalan sebentar. Begitu keluar, ternyata aku melihat sebuah bayangan hitam."     

Lu Ran sering berkumpul dengan Mu Yan dan Yu Yang, dia sering mendengar mereka menceritakan hal yang terjadi di dunia persilatan. Dia pernah mendengar mereka mengatakan di dunia persilatan ada sejenis pencuri yang memiliki Qinggong hebat, namun mereka hanya mengincar keuangan saja. Jika tidak ingin dibunuh, cukup memberikan uang kepada mereka saja.     

"Hah?!" He Lai terkejut lagi, "Ternyata bukan mataku yang kabur, tapi memang ada bayangan hitam, ya?!"     

Lu Ran terkejut, "Paman Lai juga melihatnya?"     

"Tadi aku keluar dari kamar mandi, terus ada bayangan hitam yang melintas dari atas kepalaku. Aku kira mataku yang kabur, jadi aku pun tidak begitu mempedulikannya." He Lai melirik ke sana sini, lalu dengan nada kecil dia bertanya kepada Lu Ran, "Terus bagaimana sekarang? Mau memberi tahu Xiaosheng tidak?"     

Lu Ran melihat ke arah bayangan hitam pergi, dia pun mengatakan, "Kalau pencuri itu benar-benar pergi ke arah A Sheng, maka aku hanya bisa mengatakan pencuri itu sangat sial."     

Lu Ran sudah mengalami kebrutalan Lu Sheng, dan dia pun mengetahui bahwa pencuri seperti ini sama sekali bukan lawan adiknya itu.     

He Lai tertegun, "Kenapa bilang begitu?"     

"Paman akan mengetahuinya suatu saat nanti." Lu Ran berpikir sejenak, kemudian dia tetap mengatakan, "Atau, coba kita pergi lihat?"     

"Ayo!" Masalah ini berkaitan dengan keamanan keponakannya, walaupun He Lai ketakutan, dia juga tetap harus pergi melihatnya.     

He Lai dan Lu Ran berjalan dengan pelan, kemudian dari belokan tiba-tiba muncul sebuah bayangan hitam dimana membuat mereka berdua sangat terkejut dan langsung terjatuh ke atas salju.     

"Kalian kok terbaring di sini?" Suara He Qin yang kebingungan pun terdengar.     

He Lai dan Lu Ran mendengar suara He Qin, mereka pun merasa lega, kemudian cepat-cepat berdiri dari tanah bersalju.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.