Gadis Lugu Liar Galak

KEKASIH NONA LU



KEKASIH NONA LU

0"Kak Qin, ternyata kamu, ya!" He Lai mengelus depan dadanya dan berkata.     
0

"Paman Qin, kamu kok bisa di sini?" Lu Ran menepuk salju yang melengket di bajunya sambil bertanya.     

"Oh, aku tidak bisa tidur, jadi aku pun memikirkan untuk meminjam buku padamu untuk membacanya." Begitu He Qin selesai bicara, dia pun bertanya lagi dengan bingung, "Kalian berdua malam-malam tidak di dalam kamar kalian, untuk apa berbaring di atas salju ini?"     

"Shh!" He Lai membuat isyarat diam, lalu kedua matanya mengelilingi sekitarnya, dan dia pun membisikkan, "Rumah kita sepertinya ada pencuri!"     

"Pencuri?!" He Qin terkejut, dia pun segera bertanya, "Mana pencurinya?!"     

"Waduh, Kak, suaramu yang pelan!" He Lai terkejut dengan suara He Qin, dia pun menutupi mulut He Qin dengan tangan, "Pencuri itu bisa terbang, jadi dia pasti bisa Kungfu. Suaramu begitu kuat, nanti malah menarik perhatiannya bagaimana?"     

He Lai masih berusia dua puluh dua tahun, dia masih belum menikah, tidak ingin begitu cepat meninggalkan dunia.     

He Qin menganggukkan kepalanya, dia melepaskan tangan He Lai dari wajahnya dan bertanya dengan nada kecil, "Mana pencuri itu?"     

Lu Ran menjawab, "Pencuri itu terbang ke arah A Sheng, aku dan Paman Lai sedang menuju ke sana."     

"Apa!?" He Qin sangat kaget, "Kalau begitu kalian masih menunggu apa? Bagaimana kalau nanti pencuri itu melihat wajah Xiaosheng dan memiliki pikiran kotor?"      

"Tidak perlu khawatir." Lu Ran menenangkan mereka, "A Sheng bisa Kungfu, seharusnya dia bisa melawan pencuri itu."     

"Meskipun begitu, kita juga harus pergi melihat kondisinya, nanti kalau Kungfu pencuri itu lebih hebat daripada Xiaosheng bagaimana?" Setelah He Qin mengatakannya, dia pun berlari menuju kamar Lu Sheng tanpa mempedulikan He Lai dan Lu Ran.     

He Lai dan Lu Ran melihat He Qin berlari duluan, mereka juga segera mengejarnya.     

Sedangkan saat ini, "Pencuri" itu sudah berhasil mendapatkan kamar Lu Sheng dengan tepat.     

Lu Sheng baru mengganti baju luarnya dan bersiap untuk tidur. Dari luar kamarnya tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.     

"Siapa?" Lu Sheng bertanya dengan heran, namun dari luar tidak ada yang menjawab.     

Lu Sheng pun mengerutkan keningnya dan bertanya sekali lagi, "Siapa di luar?"     

Kemudian Lu Sheng pun mendengar ada suara tawa dari luar, lalu orang yang di luar menjawab, "Kekasih Nona Lu."     

Lu Sheng terdiam… Suara ini, Lu Sheng sampai mati pun akan mengingat suara tersebut.     

Lu Sheng pun segera memakai baju dan membuka pintunya. Begitu pintu dibuka, Chu Sihan pun sudah mengulurkan tangannya dan langsung mengangkat Lu Sheng tinggi-tinggi.     

"Buat apa kamu…?!" Lu Sheng terkejut dengan pelukan Chu Sihan yang mendadak ini.     

Chu Sihan menggunakan kakinya menutup pintu kamar Lu Sheng, lalu dia memeluk Lu Sheng menuju kamar tidurnya dan meletakkannya di atas tempat tidur.     

"Malam-malam begini masih belum matikan lampu, kamu sedang menungguku, ya?" Kedua tangan Chu Sihan menekan di atas tempat tidur dan melihat Lu Sheng yang terbaring di bawahnya itu, mulutnya mengaitkan sebuah senyuman nakal.     

"Kamu bangun dulu." Lu Sheng mendorong badan Chu Sihan dengan lembut, namun bukannya berhasil, malah membuat Chu Sihan semakin dekat dengannya.     

Chu Sihan tertawa ringan, satu tangannya menyisir alis mata Lu Sheng dengan lembut, dengan suara serak dia mengatakan, "Kamu kalau tidak memberikan aku sebuah jawaban yang memuaskan, maka aku akan…"     

Lu Sheng mengangkat alisnya, dengan provokasi dia bertanya, "Kamu akan apa?"     

"Akan…" Chu Sihan mengatakan satu kata, kemudian bibirnya pun sudah menekan ke bibir Lu Sheng.     

"Ugh!" Kedua mata Lu Sheng melotot besar, dengan marah dia menatap Chu Sihan.     

Chu Sihan mundur dan berkata dengan nada pelan, "Akan menciummu."     

"Tapi kamu tidak mengatakan dulu sebelumnya, kamu curang!" Lu Sheng mendorong Chu Sihan dengan kuat, kemudian mendengus,     

Chu Sihan yang didorong juga tidak marah, malah tertawa dengan senang.     

Lu Sheng memutar matanya, kemudian dia pun bertanya kepada Chu Sihan, "Malam-malam begini, untuk apa kamu ke sini?"     

"Aku ke sini untuk apa? Kamu tidak tahu?" Kemudian Chu Sihan pun berbaring di samping Lu Sheng.     

Lu Sheng terdiam oleh jawaban Chu Sihan, wajahnya juga menjadi merah.     

Tatapan Chu Sihan menggelap, dia mengulurkan tangannya dan mengait dagu Lu Sheng. Ketika dia mau mencium Lu Sheng, dari luar kamar tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang panik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.