Gadis Lugu Liar Galak

SUDAH TELAT



SUDAH TELAT

0Tapi, Yun Ting juga tidak salah!     
0

Yun Ting hanya tidak menyukai Fu Sisi saja, dia tidak melakukan kesalahan apapun.     

Fu Sisi memiliki hak untuk menyukai Yun Ting, Yun Ting juga memiliki hak untuk tidak menyukai Fu Sisi.     

Banyak hal itu bersilangan. Lagipula Fu Sisi merasa dibandingkan dengan cara Chu Sihan, dia merasa cara Yun Ting sudah sangat ampuh.     

Ketika Chu Sihan baru menjadi juara satu ujian nasional, ada banyak sekali gadis-gadis yang menyatakan cinta kepadanya. Ada yang memberikan saputangan, ada yang langsung menyatakan cinta di hadapan orang, juga ada yang langsung membicarakan pernikahan ke wisma Perdana Menteri.     

Dari Putri Kaisar hingga anak perempuan biro, semuanya pernah menyukai Chu Sihan. Namun Chu Sihan tidak pernah menyukai mereka, bahkan langsung mengabaikan keberadaan mereka dan pergi.     

Sedangkan mereka yang membicarakan pernikahan ke rumah, nenek Chu Sihan melihat wajah Chu Sihan yang tak berekspresi itu, dia pun mengerti bahwa cucunya itu tidak tertarik dengan anak perempuan mereka, sehingga dia pun dengan otomatis menolak orang itu.     

Dibandingkan dengan Chu Sihan, meskipun Yun Ting tidak menyukai Fu Sisi, namun dia tidak memiliki reaksi yang lebih terhadap Fu Sisi, paling tidak hanya mengerutkan keningnya saja. Atau ketika melihat Fu Sisi muncul, dia akan secara refleks menyembunyikan diri.     

Terkadang Fu Sisi juga tidak mengerti, sebenarnya apa maksud Yun Ting terhadap dirinya.     

"Ugh… Saudara Yu sepertinya sudah mabuk." Mata Yun Ting kini tampak linglung, dia juga sepertinya tidak mendengarkan kata-kata Yu Linglong yang sedang memarahinya, dia tetap minum araknya tanpa respon.     

Shi Yi dan Chu Sihan yang pernah minum dengan Yun Ting sangat mengerti, bahwa jika Yun Ting meminum arak hingga tidak mengatakan apapun, maka itu menandakan dia sudah mabuk.     

"Kamu juga mabuk?" Fu Xianyun sakit kepala.     

Chu Sihan mengamati orang-orang yang di sekeliling meja, kemudian mengatakan, "Saudara Shi, kamu bawa Saudara Yun pulang dulu."     

Arak ini begitu kuat, meskipun Yun Ting memiliki toleransi alkohol yang tinggi juga tidak dapat menahannya untuk waktu yang lama.     

Shi Yi menganggukkan kepalanya. Dia berdiri dan ingin menarik Yun Ting untuk berdiri, namun Yun Ting malah melambaikan tangannya dan mengatakan dengan tenang, "Aku tidak mabuk."      

Yun Ting sudah mabuk, namun juga belum mengakui bahwa dirinya sudah mabuk. Kepalanya sedikit pusing, namun otaknya masih sangat jernih. Dia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap kepada Fu Sisi yang duduk di depan. Dia diam untuk waktu yang lama.     

Wajah Fu Sisi menjadi merah pekat karena tatapan Yun Ting yang panas itu. Dia menyipitkan matanya dan dengan nada kecil dia mengatakan, "Arak ini kuat, kamu… jangan minum terlalu banyak."     

"Baik!" Yun Ting meletakkan cangkir arak yang di tangannya, kemudian dia mengangkat lagi tatapannya dan menatap Fu Sisi.     

Yu Linglong memiringkan badannya dan menghalang di depan Fu Sisi, ekspresinya penuh dengan rasa sinis, "Lihat apa kamu? Sudah terlambat!"     

Sudah terlambat? Yun Ting menarik kembali tatapannya secara perlahan. Tanpa ekspresi dia berdiri, namun begitu dia bangun, badannya langsung lemas dan duduk kembali di atas kursi.     

Shi Yi dengan baik hati mengatakan, "Saudara Yun, kamu mau ke mana? Biar aku membantumu."     

"Pulang ke penginapan." Yun Ting berusaha membuka matanya, namun kelopak matanya terasa begitu berat. Dia tidak boleh bersikap memalukan di hadapan Fu Sisi, dia ingin pulang ke penginapan.     

"Boleh, ayo kita pulang." Shi Yi meletakkan lengan Yun Ting di atas bahunya, kemudian dia pun mengangkatnya berdiri.     

Fu Sisi ikut berdiri karena khawatir, kemudian dia pun mendengar Shi Yi mengatakan, "Kalau begitu aku membawa Saudara Yun pulang dulu. Kalian minum dulu, nanti agak malam baru kita kumpul lagi."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Hati-hati di jalan."     

Shi Yi menganggukkan kepalanya.     

Semua orang berdiri dan mengantar Shi Yi dan Yun Ting keluar restoran, melihat mereka pergi dengan delman, barulah mereka kembali duduk di dalam restoran lagi.     

Fu Shuo sudah ketiduran, Fu Xianyun kini sedang memeluknya. Sedangkan Yu Linglong kini nampak linglung, wajahnya juga sangat merah. Sepertinya sudah mabuk.     

Setelah Fu Sisi duduk kembali di atas kursi, dia pun tidak mengatakan satu kata pun lagi.     

Chu Sihan dan Lu Sheng tidak mengatakan apapun, melainkan hanya menyuruh orang menyiapkan delman kuda.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.