Gadis Lugu Liar Galak

YU LINGLONG MEMBANTU FU SISI BICARA



YU LINGLONG MEMBANTU FU SISI BICARA

0Lu Sheng dan Fu Sisi meninggalkan meja dan berjalan ke arah belakang halaman.     
0

Hari ini jarang-jarang ada matahari, angin juga tidak kencang, dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, hari ini termasuk hangat.     

Setelah tiba di pertengahan halaman belakang, Lu Sheng pun menghentikan langkah kakinya.     

Karena Fu Sisi sedang memikirkan sesuatu, dia pun tidak konsentrasi, dalam seketika dia tidak menyadari bahwa Lu Sheng sudah berhenti dan dia pun hampir menabrak Lu Sheng.     

Untungnya Lu Sheng mengulurkan tangan dan memapah lengan Fu Sisi dalam waktu yang tepat, "Nona Sisi sedang memikirkan apa? Begitu serius."     

"Tidak!" Fu Sisi tersenyum dengan canggung, kemudian dia pun segera mengganti topik pembicaraan "Nona Lu, kita bukannya mau mengambil arak? Kenapa kamu berhenti di sini?"     

"Kamu tunggu aku sebentar." Kemudian Lu Sheng pun berjalan ke sebuah pohon, dia membersihkan salju yang ada di bawah pohon, kemudian mulai menggali. Tidak lama kemudian kain merah pun terlihat dari bawah tanah.     

Fu Sisi mendekatkan badannya dan menemukan, "Ternyata Nona Lu mengubur arak di sini!"     

Lu Sheng menjelaskan sambil tersenyum, "Awalnya aku mengubur arak ini untuk ke depannya bisa diberikan kepada guruku, namun kini guruku tidak ada di sini, lain kali baru mengubur arak untuknya lagi saja."     

Sambil berbicara, Lu sheng sudah menggali keluar sebotol arak.     

Fu Sisi menerima botol arak dari tangan Lu Sheng, karena botol arak terlalu sejuk, dia pun meletakkannya di samping dulu.     

Lu Sheng menggali lagi dua botol, kemudian dia baru bertanya seolah-olah hanya sekedar bertanya saja, "Hari ini aku melihat Nona Sisi dan Tuan Yun sama sekali tidak ada interaksi, ada apa ya?"     

Ekspresi Fu Sisi membeku sejenak, beberapa saat kemudian dia baru tersenyum, "Tidak ada juga, aku hanya merasa sikapku sebelumnya sepertinya terlalu berlebihan, memang kurang pantas."     

Lu Sheng tersenyum, "Nona Sisi benar-benar tidak berencana untuk mengatakan yang sebenarnya?"     

Lu Sheng melanjutkan, "Aku sudah bertanya dengan Kak Sihan-mu, dia mengatakan sejak Tuan Shi mencarimu untuk membicarakan sesuatu, kamu pun berubah menjadi seperti sekarang ini."     

Fu Sisi terdiam sejenak, kemudian dia baru menghelakan napas dan mengatakan, "Haiz, memang tidak ada sesuatu yang dapat disembunyikan dari Kak Sihan."     

Fu Sisi mengira Chu Sihan tidak mengetahui hal tersebut, namun ternyata Chu Sihan mengetahui segalanya. Fu Sisi juga tidak mengetahui apakah Shi Yi yang memberitahukan kepada Chu Sihan atau bukan.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Berarti kamu bisa tidak mempedulikan Yun Ting, semua ini adalah ajaran Shi Yi?"     

"Bisa dikatakan begitu." Fu Sisi tersenyum, "Namun aku juga harus mengatakan, cara ini lumayan ampuh."     

Selama bertahun-tahun, berapa kali Yun Ting mengambil inisiatif untuk berbicara dengan Fu Sisi dapat dihitung dengan jari. Namun sejak Fu Sisi mulai menjaga jarak dengan Yun Ting, jumlah Yun Ting mengajak Fu Sisi berbicara semakin bertambah.     

Lu Sheng tersenyum, "Kadang memang ada orang seperti ini. Semakin kamu mengganggunya, dia justru akan semakin sombong, merasa kamu tidak akan meninggalkannya seumur hidup. Kesimpulannya yaitu dia merasa kamu tidak akan meninggalkannya."     

"Ya kan?" Fu Sisi menghelakan napas, "Tuan Shi juga berkata demikian."     

Fu Sisi memikirkan mungkin cara dia mengejar Yun Ting sudah salah. Fu Sisi mengira jika dia muncul di hadapan Yun Ting setiap hari, maka lama kelamaan, Yun Ting pasti akan jatuh cinta kepadanya. Namun waktu telah membuktikan bahwa Fu Sisi sudah salah.     

Fu Sisi semakin mencari Yun Ting, Yun Ting justru semakin tidak sabar terhadapnya.     

"Jadi selama penenangan hati untuk beberapa hari ini, akhirnya bagaimana perasaanmu?" Dalam pertengahan pembahasan, Lu Sheng sudah mengubur kembali sisa arak yang di bawah tanah.     

"Aku tidak tahu." Fu Sisi menatap ketiga botol arak itu, ekspresinya sedikit lesu, "Setelah penenangan ini, tiba-tiba aku menyadari bahwa ketika menghadapi Yun Ting, aku sebenarnya bisa tenang."     

Jika diingat di hari sebelumnya, Fu Sisi pasti tidak akan bisa. Di masa lalu, Yun Ting adalah racun, namun juga obat bagi Fu Sisi.     

Namun setelah melewatkan penenangan hati secara paksa, Fu Sisi tiba-tiba menyadari bahwa dia sebenarnya bisa tenang ketika menghadapi Yun Ting, meskipun itu hanya pura-pura.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Lalu? Selanjutnya kamu mau melakukan apa?"     

"Aku tidak tahu!" Ekspresi Fu Sisi sedikit bingung, "Sejak kecil aku sudah menyukainya, sampai sekarang ini sudah hampir mau lima tahun?"     

Fu Sisi tersenyum dengan pahit, "Selama bertahun-tahun ini, setiap kali aku bertemu dengan Yun Ting, aku pasti tidak akan bisa mengendalikan diri dan ingin mendekatinya, ingin Yun Ting juga melihat padaku. Namun setiap kali aku hanya mendapatkan keengganan dan ketidak sabarannya saja."     

Lu Sheng mengambil dua botol arak dari lantai dan berdiri, "Sebelum kamu mengetahui apa yang sebenarnya kamu inginkan, untuk sementara kalian menjaga jarak seperti ini saja, mungkin yang sadar duluan bukan kamu, melainkan dia."     

"Hah?" Fu Sisi menundukkan badan dan memeluk satu botol arak yang tersisa itu. Dengan bingung dia melihat Lu Sheng.     

Namun Lu Sheng hanya tersenyum, "Ke depannya kamu akan mengerti."      

Mungkin hal yang tidak didapatkan adalah yang terbaik.     

"Oh." Fu Sisi menghelakan napas, kemudian dia pun memeluk botol arak dan mengikuti Lu Sheng berjalan kembali ke restoran.     

Lu Sheng membawa botol arak kepada pelayan, menyuruh mereka menghangatkan araknya dulu sebelum disajikan.     

Satu botol arak, Chu Sihan meminum tiga cangkir, Shi Yi meminum dua cangkir, dan isi arak sudah hampir mau habis.     

Kedua sisi alis mata Yun Ting memerah, matanya sedikit kabur, namun dia tetap minum arak dengan diam.     

Berbeda dengan Fu Sisi, Fu Sisi mengetahui dengan pasti bahwa dia menyukai Yun Ting. Namun Yun Ting tidak mengetahuinya, dia tidak tahu apakah dia juga menyukai Fu Sisi. Karena dia tidak pernah menyukai seseorang, juga tidak mengetahui sebenarnya apa perasaannya terhadap Fu Sisi.     

Ketika Fu Sisi mengganggunya, Yun Ting hanya merasa kalau dia menyebalkan, namun ketika Fu Sisi tidak mencarinya, Yun Ting malah menjadi sedih.     

Yun Ting merasa dirinya ada penyakit, dan penyakitnya sangat parah.     

Fu Sisi tidak mengganggunya, seharusnya Yun Ting merasa sangat senang, namun dia sama sekali tidak gembira, bahkan sangat panik. Yun Ting sangat takut kata-kata Shi Yi akan menjadi kenyataan, bahwa Fu Sisi akan jatuh cinta kepada orang lain.     

"Saudara Yun, kamu minum pelan-pelan, arak ini lumayan kuat." Shi Yi sedikit khawatir.     

Arak ini adalah arak terkuat yang pernah Shi Yi minum, dan dengan cara minum Yun Ting, dia pasti akan mabuk.     

"Aku tidak apa-apa!" Yun Ting melepaskan tangan Shi Yi yang memegang cangkir Yun Ting itu, kemudian dia melanjutkan untuk minum.     

Fu Sisi membuka mulutnya, namun pada akhirnya dia merapatkan mulutnya kembali dan tidak mengatakan apapun. Hanya saja matanya tetap dengan khawatir menatap kepada Yun Ting.     

"Tuan Yun, aku bersulang denganmu!" Lu Sheng mengangkat cangkirnya dan bersulang dengan Yun Ting.     

Yun Ting tersenyum, dia juga mengangkat cangkirnya kepada Lu Sheng kemudian menghabiskan dalam satu teguk.     

Lu Sheng tersenyum, kemudian dengan penuh makna dia mengatakan, "Tuan Yun, aku mengharapkan kamu bisa menyadari perasaanmu secepat mungkin."     

Hanya bisa menenggelamkan diri dalam penderitaan, namun tidak mengatakan perasaan aslinya, suatu saat pasti akan melewatkan sesuatu yang penting baginya.     

"Arak ini lumayan kuat, ya." Yu Linglong berkata sambil tertawa dengan lugu. Dia baru meneguk satu cangkir, kini kesadaran dirinya sudah mulai melayang.     

Fu Xianyun menangkap bahu Yu Linglong dengan tidak berdaya, namun Yu Linglong malah menepuk tangan Fu Xianyun.     

Kemudian Yu Linglong pun melotot kepada Yun Ting dan mengatakan dengan marah, "Yun Ting, aku bilang ya, kamu jangan merendahkan Sisi kami. Dia juga tidak harus memilih dirimu saja, di dunia ini terdapat begitu banyak pria lain, aku tidak percaya dia tidak dapat mencari pria yang jauh lebih baik daripada kamu!"     

Yu Linglong sudah lama tidak senang dengan Yun Ting. Hari ini dia juga dapat merasakan temperamen Fu Sisi sedang rendah, sehingga dia pun memikirkan masalah ini terus, dan rasa ketidak senangannya terhadap Yun Ting juga semakin bertambah.     

Fu Xianyun terkejut, dia segera menjelaskan, "Tuan Yun mohon jangan mempedulikan istriku, dia orangnya memang seperti ini. Sekali mabuk suka bicara sembarangan."     

"Aku tidak mabuk!" Yu Linglong melotot ke Fu Xianyun, kemudian jarinya menunjuk Yun Ting, "Jelas-jelas dia yang tidak tahu diri, di mana kurangnya Sisi kami? Dari sisi mana dia tidak layak untuk Yun Ting itu? Sampai membiarkannya begitu dingin terhadap Sisi kami selama bertahun-tahun?"     

Kedua mata Fu Sisi segera memerah. Dia mengira hanya dirinya sendiri yang mengetahui apa yang sudah dia lakukan untuk Yun Ting, namun ternyata Yu Linglong juga mengetahuinya, dan kini bahkan membantunya bicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.