Gadis Lugu Liar Galak

YUN TING MURUNG



YUN TING MURUNG

0Setengah bulan kemudian, di kota Huangyang.     
0

Sepanjang jalan ini, suasana hati Yun Ting sangat muram.     

Akhir-akhir ini Fu Sisi sangatlah berbeda, jika Yun Ting tidak mengajaknya bicara, maka Fu Sisi juga tidak akan mengambil inisiatif untuk berbicara dengannya.     

Lalu ketika Yun Ting berbicara dengan Fu Sisi, reaksi Fu Sisi juga sangat cuek, terkadang bahkan bisa dikatakan acuh tak acuh.     

Yun Ting bahkan sempat mencurigai apakah Shi Yi sudah membicarakan hal buruknya di hadapan Fu Sisi, dimana membuat Fu Sisi begitu menghindarinya.     

"Kenapa kamu terlihat murung?" Shi Yi mengangkat alisnya, "Selama setengah bulan Fu Sisi tidak mengganggumu, bukannya kamu seharusnya merasa senang?"     

Yun Ting melihat wajah Shi Yi yang tertawa di atas penderitaan orang itu, dia pun meyakinkan pemikirannya, Shi Yi pasti sudah mengatakan sesuatu kepada Fu Sisi. Tapi… Yun Ting tidak berani mengutarakan pertanyaan itu.     

Seperti yang dikatakan Shi Yi, Yun Ting seharusnya merasa senang, namun kenapa suasana hatinya selain murung, tapi juga sedih?     

"Kenapa kamu menggunakan tatapan itu untuk melihatku?" Shi Yi mengangkat-angkat bahunya, "Aku bilang duluan ya, aku tidak mengatakan satu kata pun tentang keburukanmu kepada Nona Fu, kalau kamu tidak percaya, kamu bisa bertanya kepadanya."     

Yun Ting mendengar Shi Yi berkata demikian, dia pun menarik tatapannya secara perlahan. Namun dia tetap mengerutkan keningnya dengan erat.     

Shi Yi menghelakan napas dalam hati. Namanya manusia, tidak akan menghargainya lagi jika sudah mendapatkan sesuatu, namun ketika dia merasa dia sudah akan kehilangan sesuatu, dia baru akan mulai panik.     

Delman kuda berhenti di depan kantor pemerintahan.     

Setelah Fu Sisi turun dari delman, dia memaksa dirinya untuk tidak melihat ke arah Yun Ting, melainkan berdiri di tempat dan menunggu Yun Ting berjalan duluan.     

Setelah Yun Ting turun dari delman, dia langsung melihat ke arah Fu Sisi. Dia melihat Fu Sisi sedang menundukkan kepalanya, sepertinya sedang merenung.     

Shi Yi melihat Yun Ting, lalu melihat Fu Sisi, dia pun ingin tertawa. Dia berdehem dan pura-pura serius, "Nona Fu sejak pulang jalan-jalan di Linjiangfu hari itu, sepertinya berubah banyak, ya. Saudara Yun, coba kamu bilang, jangan-jangan dia sudah berpaling cinta?"     

"Tidak mungkin!" Yun Ting secara refleks membantah. Dia tidak percaya, Fu Sisi adalah orang yang kehendaknya tidak tegas.     

"Kok tidak mungkin?" Shi Yi mengatakan sambil tersenyum, "Nona Fu selalu ditolak olehmu, kini hatinya pasti sudah dingin. Lalu tiba-tiba dia bertemu dengan lelaki lain yang lebih baik dari pada kamu, sangat wajar baginya untuk berpaling cintanya."     

Tujuan Shi Yi adalah memberitahukan kepada Yun Ting bahwa meskipun Fu Sisi menyukainya, namun Fu Sisi belum tentu harus memilih Yun Ting.      

Tanpa rasa krisis, Yun Ting mana mungkin bisa menghargai perasaan Fu Sisi?     

Sehingga Shi Yi pun berusaha lagi, "Tapi ada bagusnya juga. Kebetulan kamu tidak menyukai Nona Fu, jika Nona Fu bisa mendapatkan pria idamannya, alangkah baiknya. Saudara Yun, benar tidak?"     

Benar apanya! Yun Ting sangat panik namun dia tidak menunjukkan di raut wajahnya.     

"Oh." Beberapa saat kemudian, Yun Ting baru menjawab tanpa ekspresi.     

"Kak Sihan, kamu mau pulang ke wisma Chu?" Dari sudut matanya, Fu Sisi melihat Yun Ting sedang berjalan menuju arahnya, dia pun segera mengajak Chu Sihan berbicara.     

Chu Sihan berdiri dengan kedua tangannya di belakang, dia menganggukkan kepalanya, "Hmm."     

Mau seberapa buruknya wisma Chu, tempat itu adalah tempat yang sudah membesarkan Chu Sihan. Kini dia sudah di Huangyang, secara alami dia harus pulang.     

"Tuan Shi, apakah kalian juga ikut?" Fu Sisi berpikir sejenak, kemudian bertanya lagi.     

"Kami tidak ikut." Shi Yi berjalan kemari dengan langkah besar, sambil tersenyum dia mengatakan, "Kami tinggal di penginapan Qianye."     

Shi Yi dan Yun Ting tidak menyukai suasana wisma Chu yang suram itu, mereka lebih memilih untuk tinggal di penginapan.     

"Penginapan Qianye?" Fu Sisi penasaran, "Di mana penginapan itu?"     

"Tidak jauh dari sini." Suara yang tiba-tiba ini membuat Fu Sisi, Chu Sihan, dan Shi Yi menolehkan kepalanya dengan kaget.     

Yun Ting berdehem, tanpa ekspresi dia tidak memberikan penjelasan lebih.     

Fu Sisi menundukkan tatapannya, berusaha menekan sudut bibirnya yang ingin tersenyum itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.