Gadis Lugu Liar Galak

MENGGODA LAKI-LAKI



MENGGODA LAKI-LAKI

0"Nona kami dan Tuan Chu adalah teman sejak kecil. Kalau kamu mau menemui Tuan Chu, kamu bisa berlutut dan meminta kepada nona kami. Siapa tahu nanti nona kami sudah senang, nona kami akan menyetujui kamu pergi untuk melihat Tuan Chu."     
0

Ketika Hui'er sedang berbicara dengan sombong, dia tidak melihat wajah Shangguan Ling'er yang semakin busuk.     

Lu Sheng kalau ingin bertemu Chu Sihan, apa masih harus meminta kepada Shangguan Ling'er?     

Dan benar, ketika Lu Sheng mendengar kata-kata Hui'er, dia bukannya marah, namun malah "Phuh!" dan keceplosan ketawa. Lu Sheng mengangkat alisnya dan melihat Shangguan Ling'er yang menyipitkan bibirnya dengan erat itu, "Nona Shangguan, gadis pembantumu ini menarik juga, ya."     

Shangguan Ling'er berusaha menekan amarahnya, dengan sangat terpaksa dia memberikan sebuah senyuman, "Ling'er yang tidak mendidiknya dengan baik, sudah membuat Nona Lu tersinggung, benar-benar maaf."     

Lu Sheng tersenyum, "Aku sih tidak apa-apa. Tapi gadis pembantu yang sudah dididik selama setengah tahun namun masih belum mengingat pelajarannya, Nona Shangguan jika terus membawanya di samping, takutnya akan menyinggung tokoh penting lainnya. Dan pada saat itu, Nona Shangguan pasti akan terlihat sangat memalukan."     

"Kamu kira kamu siapa? Kamu tidak berhak mengajari nona kami cara mendidikku!"     

Hui'er yang justru merasa sikap Shangguan Ling'er sangat aneh. Jika saja ini terjadi pada masa sebelumnya, dan ada yang berani berbicara dengan Shangguan Ling'er menggunakan nada seperti Lu Sheng, Shangguan Ling'er pasti sudah memberikan tamparan kepada orang itu.     

Kini Lin Jiang juga tidak berada di sini, Hui'er tidak mengerti apa yang ditakutkan nona mudanya.     

"Diam!" Shangguan Ling'er melirik Hui'er dengan dingin, "Minta maaf pada Nona Lu."     

"Nona Muda!" Hui'er mengerutkan keningnya, "Hari ini tidak ada Tuan Lin, untuk apa Nona takut kepadanya?"     

Shangguan Ling'er berkata tanpa ekspresi, "Kalau kamu tidak minta maaf ke depannya, kamu juga tidak perlu mengikutiku lagi."     

Meskipun Lu Sheng yang sekarang tidak memiliki dukungan dari Lin Jiang, dia juga bukan seseorang yang dapat dilawan Shangguan Ling'er lagi. Sebelumnya Shangguan Ling'er bisa sombong, bisa berbuat sesuka hatinya, semua ini hanya karena ayahnya adalah hakim daerah, hakim yang berkuasa di Huangyang.     

Dan kini Shangguan Ling'er sudah kehilangan modal untuk bersikap sombong, bahkan status "Teman sejak kecil Chu Sihan" juga hanya sebuah lelucon bagi Lu Sheng.     

Chu Sihan tidak menyukai Shangguan Ling'er, bahkan Shangguan Ling'er mengambil inisiatif pun Chu Sihan menolak.     

Akhir-akhir ini Shangguan sering mencari Yu Linglong, ingin menjalin hubungan yang baik dengan Yu Linglong, kemudian meminta Fu Xianyun membicarakan masalah menjadikan Shangguan Ling'er sebagai selir Chu Sihan kepada Chu Sihan. Namun sikap Yu Linglong terhadap Shangguan Ling'er selalu sungkan dan jauh hingga kini.     

Dan sikap Yu Linglong ini membuat Shangguan Ling'er merasa kesal namun dia tetap tidak ingin menyerah begitu saja.     

Beberapa hari ini Shangguan Ling'er mendengar restoran Lu kembali bekerja, dia pun berpikiran Fu Xianyun dan Yu Linglong pasti akan pergi ke restoran Lu, sehingga Shangguan Ling'er pun ingin menciptakan kesempatan "Bertemu kebetulan" dengan mereka.     

Namun Shangguan Ling'er malah bertemu dengan Lu Sheng di sini.     

"Maaf!" Hui'er dengan enggan meminta maaf kepada Lu Sheng, ekspresinya bahkan merasa disalahkan.     

Lu Sheng mengaitkan sudut bibirnya, tatapannya melirik Hui'er dengan cuek. Ketika dia mau membalikkan badannya, pintu wisma Lu pun terbuka saat ini.     

Lu Ran dan He Lai melihat Lu Sheng sedang berdiri di luar pintu, mereka pun merasa heran. He Lai bertanya sambil menguap, "A Sheng, kamu kok bangun pagi sekali? Mau ke mana?"     

Lu Sheng menggelengkan kepalanya, "Tidak ke mana-mana, hanya mau ke restoran."     

He Zhang dan He Qin pagi-pagi sudah pergi dan sibuk di restoran. Sedangkan Lu Sheng sebagai salah satu pemegang saham, setiap kali justru yang paling telat.     

Lu Ran menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu ayo sama-sama."     

"Dasar tidak tahu malu. Pagi-pagi sudah menggoda laki-laki di depan rumah orang."     

"Phak!" Begitu kata-kata Hui'er yang tak senonoh itu keluar, Lu Sheng pun segera menampar wajah Hui'er.     

Tenaga tangan Lu Sheng sangat kuat, satu tamparan ini membuat Hui'er terjatuh ke lantai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.