Gadis Lugu Liar Galak

MENGUCAPKAN TAHUN BARU IMLEK KE RUMAH KELUARGA HE



MENGUCAPKAN TAHUN BARU IMLEK KE RUMAH KELUARGA HE

Yun Ting tidak mengetahui apa yang sudah Shi Yi katakan kepada Fu Sisi. Dia hanya mengetahui keesokan harinya ketika dia bertemu dengan Fu Sisi, sikap Fu Sisi terhadapnya berubah drastis.     

Fu Sisi yang selalu bergegas mendekat ketika melihat sosoknya, hari ini dengan anehnya tidak menghiraukannya. Bahkan dia juga memilih untuk satu delman dengan Chu Sihan, tidak memberikan tatapan kepada dirinya sama sekali, dan Yun Ting pun mulai merasa semua ini sangat aneh.     

"Kenapa masih bengong? Ayo naik delman." Shi Yu menepuk pundak Yun Ting, menyuruhnya cepat naik ke dalam delman.     

Shi Yi melihat delman Chu Sihan yang sudah berangkat duluan, dalam hatinya merasa sangat puas. Shi Yi merasa Fu Sisi sudah seharusnya bersikap seperti ini sejak awal.     

Ketika Yun Ting tersadar, delman Chu Sihan dan Fu Sisi sudah menjauh. Dia pun mengerutkan keningnya, dan kebingungan.     

Shi Yi dengan senang hati menyanyikan lagu dan naik ke dalam delman.     

Sepanjang jalan ini, Yun Ting beberapa kali ingin mengajak Shi Yi ngobrol namun Shi Yi seolah sama sekali tidak melihat dirinya. Terkadang Shi Yi membuka kain jendela delman dan melihat pemandangan luar, terkadang dia menundukkan kepalanya dan duduk diam, pokoknya tidak mempedulikan Yun Ting sama sekali.      

Yun Ting berpikir mungkin karena semalam dia menolak undangan Fu Sisi, jadi Fu Sisi sedang marah. Dengan pemikiran seperti ini, rasa ketidaknyamanan Yun Ting pun menghilang.     

Yun Ting merasa Fu Sisi pasti akan kembali seperti semula dalam beberapa hari kemudian.     

Yun Ting tertawa kecil, dan ini menarik perhatian Shi Yi. Shi Yi pun pura-pura bertanya, "Saudara Yun, kamu kenapa?"     

"Tidak." Yun Ting menyandar di kursi delman, dia menyipitkan bibirnya dan tersenyum, "Hari ini jarang terjadi karena tidak ada yang mengganggu, jadi merasa senang saja."     

'Dasar keras kepala.' Shi Yi mengejek di dalam hatinya, namun dari permukaannya dia tetap tersenyum, "Kalau begitu aku harus mengucapkan selamat kepada Saudara Yun, akhirnya bisa terlepas dari Fu Sisi yang merepotkan itu, ya."     

Yun Ting tertegun, dia melihat Shi Yi dengan aneh. Dia memiliki perasaan, kata-kata Shi Yi ini sepertinya memiliki makna lain, namun dia tidak mengetahui, sebenarnya apa makna dari kata-kata Shi Yi itu.     

Namun Yun Ting tidak peduli apa makna dari kata-kata Shi Yi, saat ini Fu Sisi yang dapat menjauh darinya juga merupakan kabar yang baik untuknya, kan? Lalu kenapa dia malah memiliki perasaan yang aneh? Sepertinya dia merasa sangat lega, namun dalam waktu yang sama dia juga merasa lesu?     

Desa Anmu, rumah keluarga He.      

Setelah mengetahui identitas Lu Zhou, seluruh keluarga He pun sangat kaget.      

Di atas meja, selain He Lai, He Zhang, dan He Qin yang masih bisa bersikap normal, yang lain justru terlihat sangat canggung dan tegang.      

Sebelumnya He Hu mendengar Lu Sheng mengatakan soal Lu Zhou, meskipun Lu Ran dan He Lai sudah menjadi saksi, namun He Hu tetap sangat susah untuk mempercayainya.      

Dan kini setelah bertemu langsung dengan Lu Zhou, He Hu pun akhirnya mempercayai bahwa Lu Sheng tidaklah berbohong kepadanya.      

"Terima kasih atas perhatian Putra Kaisar Ketiga terhadap Xiaosheng kami, dengan secangkir arak ini hamba memberikan hormat kepada Putra Kaisar!" He Hu dengan tegang menuang arak ke dalam cangkir, lalu mengangkat cangkirnya menghadap Lu Zhou.      

Lu Zhou tersenyum, dia pun mengangkat cangkirnya dan minum dengan He Hu.      

Dalam seketika, suasana meja pun kembali sunyi.      

Lu Sheng melihat di sekelilingnya ke sini, lalu ke situ, kemudian dia menemukan selain Shangguan Dian, tidak ada yang berani menyumpit makanan di atas meja!      

"Haha… " Lu Sheng tertawa dengan canggung, dia menyumpitkan sepotong daging ayam buat Bu Zhao, lalu tersenyum, "Ayo semuanya makan. Kita semua satu keluarga, tidak perlu terlalu sungkan."     

"Benar kata Sheng'er." Lu Zhou meletakkan sumpitnya, dan berkata kepada semua keluarga He, "Kita semua satu keluarga, tidak perlu sungkan."     

Meskipun demikian, namun tetap tidak ada yang berani terlalu untuk bersikap keterlaluan. Sehingga makan bersama kali ini pun diselesaikan dalam suasana yang tegang dan tidak nyaman.      

Setelah makan, He Qin pun menyediakan air teh. Meja dipajang di tengah halaman depan, anak-anak kecil, Bu Zhao dan Bu Xu tidak ikut minum, hanya meninggalkan He Hu dan segerombolan anak-anak muda menemani Lu Zhou.      

Namun teh belum dihabiskan setengah teko, pintu rumah keluarga He pun tiba-tiba terbuka karena ditendang oleh seseorang. Segerombolan orang pun menyerbu ke dalam dengan ganas.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.