Gadis Lugu Liar Galak

SHI YI MENGIRIM PESAN



SHI YI MENGIRIM PESAN

0Shi Yi merasa Yun Ting sangat tidak tahu diri. Padahal dia menyukai Fu Sisi, namun selalu menolak kedekatan dengan Fu Sisi.     
0

Shi Yi merasa dirinya adalah seseorang yang paling perhatian dia paling suka melihat sahabatnya menjadi lesu. Sepertinya dia harus membantu Fu Sisi memikirkan cara untuk menghadapi Yun Ting.     

Yun Ting melihat Shi Yi tiba-tiba tersenyum kepadanya dengan mengerikan, kepalanya pun merinding.     

"Kalau kamu menyukai Nona Yu itu urusanmu. Untuk apa kamu melihatku?" Yun Ting mengerutkan keningnya, dia memiliki firasat yang buruk.     

"Tidak ada apa-apa." Shi Yi tersenyum.     

"Apa-apaan ini?" Yun Ting memutar matanya kepada Shi Yi. Lalu dia pun melihat ke arah Chu Sihan dan bertanya, "Saudara Chu, kira-kira besok berangkat jam berapa?"     

Chu Sihan mendengar Yun Ting yang bertanya, dia pun mengangkat kepalanya dan menjawab, "Jam lima pagi saja."     

"Pagi sekali!" Shi Yi langsung menarik kembali senyumannya, dan mengeluh, "Aku pun tidak pasti bisa bangun." Hari Raya Imlek seperti ini, apakah tidak seharusnya mereka menikmati waktu tidur?     

Shi Yi merasa kehidupannya sungguh susah sekali!     

Chu Sihan mengangkat alisnya, dia mengaitkan sudut bibirnya dan mencibir, "Aku melihat dirimu saat ini, sepertinya juga tidak begitu menyukai Nona Yu, ya."     

Ketika Shi Yi mendengar kata "Nona Yu", dia pun tidak jadi mengeluh, Melainkan dia menegakkan badannya dan mengatakan dengan serius, "Aku rasa aku bisa bangun, bahkan rela tidak tidur untuk satu malam pun tidak masalah!"     

Agar dapat bertemu dengan Nona Yu lebih awal, penderitaan ini bukanlah apa-apa.     

Chu Sihan berpikir sejenak, lalu dia mengatakan lagi, "Masih ada beberapa kasus yang harus aku tangani, Adikku di sana, tolong kalian yang memberitahukannya." Kemudian Chu Sihan pun memberikan isyarat mata kepada Shi Yi.     

Yun Ting memang sahabat Chu Sihan, namun Fu Sisi juga adik sepupu Chu Sihan. Sepanjang jalan ini Chu Sihan melihat adiknya merendahkan posisinya hingga sangat rendah di hadapan Yun Ting, Chu Sihan benar-benar tidak dapat bertahan lagi.     

Jika Chu Sihan tidak memberikan pelajaran kepada Yun Ting, Yun Ting tidak akan pernah menyadari perasaannya terhadap Fu Sisi.     

Shi Yi mengerti isyarat mata Chu Sihan, dia pun berdiri sambil tersenyum manis, "Kalau Saudara Yun tidak ingin bertemu dengan Nona Fu, kalau begitu biar aku saja yang menyampaikan hal ini kepadanya."     

Yun Ting mengangkat alisnya, tidak mengatakan satu kata pun.     

Shi Yi melirik Yun Ting, kemudian dia pun berjalan keluar dari ruang kerja terlebih dahulu.     

Shi Yi sebagai laki-laki, kurang lebih dia juga mengerti perasaan Yun Ting yang rumit itu.     

Yun Ting tampaknya memiliki sikap yang tenang, namun sebenarnya hanya tidak dapat menurunkan statusnya saja. Sejak awal dia sudah memberikan wajah dingin dan tidak sabar kepada Fu Sisi, sehingga setelah sekian lama, dia pun mempertahankan ekspresinya ini, dan tidak dapat merendahkan statusnya untuk menggunakan sikap yang lembut terhadap Fu Sisi lagi.     

Ditambah lagi setiap hari Fu Sisi selalu mengelilingi Yun Ting, dan ini menimbulkan perasaan penolakan dari Yun Ting dimana perasaan itu membuat Yun Ting mengabaikan perasaan aslinya terhadap Fu Sisi.     

Jika Fu Sisi bertindak demikian terus terhadap Yun Ting, maka akan membuat Yun Ting merasa Fu Sisi hanya menginginkan Yun Ting dan tidak menginginkan orang lain, maka Yun Ting pun tidak akan menganggap penting perasaan Fu Sisi.     

Shi Yi merasa dirinya harus membantu Fu Sisi memikirkan cara.     

Hari ini Fu Sisi ditolak oleh Yun Ting, dia pun sangat lesu. Jadi dia keluar dan pergi jalan-jalan sebentar, baru memutuskan untuk pulang. Ketika dia siap-siap beranjak tidur, tiba-tiba dia mendengar ada yang mengetuk pintu.     

"Nona Muda, Tuan Shi mencari Anda."      

Chu Sihan mengutus seorang ibu pembantu untuk berjaga malam di kamar Fu Sisi. Sehingga ketika ibu pembantu melihat Shi Yi, dia pun segera melapor kepada Fu Sisi.     

"Tuan Shi? Shi Yi?" Fu Sisi mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti, kenapa Shi Yi bisa mencarinya di waktu seperti ini?     

"Biarkan dia masuk."     

Setelah Fu Sisi memberikan izin. Tidak lama kemudian pintu kamarnya pun terbuka, Shi Yi yang tersenyum senang pun berjalan masuk ke dalam.     

Ibu pembantu itu tidak berani terlalu jauh dari kamar, sehingga dia pun menunggu di luar pintu kamar.     

Untuk menjaga kesucian Fu Sisi, Shi Yi juga tidak menutup pintu kamar.     

Fu Sisi menyuruh Shi Yi duduk, kemudian dia pun bertanya dengan kebingungan, "Tuan Shi malam-malam datang mencariku, karena masalah apa, ya?"     

Shi Yi duduk di depan Fu Sisi, dia berkata sambil tersenyum, "Bukan masalah yang besar juga. Hanya Saudara Chu menyuruhku mengirimkan pesan kepadamu saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.