MENYUKAI NONA YU
MENYUKAI NONA YU
"Hmhh?" Chu Sihan menyipitkan matanya, "Jangan-jangan apa?"
Shi Yi melihat ke kanan kiri, lalu dengan nada kecil dia mengatakan, "Jangan-jangan kamu membelakangi Nona Lu, dan pergi kencan dengan gadis lain?"
Chu Sihan mendengus, lalu dia pun kembali membaca buku bambunya. Selain Lu Sheng, dia sama sekali tidak tertarik dengan gadis lain.
"Saudara Chu, kamu salah kalau seperti itu!" Shi Yi menegakkan badannya, "Kamu belum menikahi Nona Lu tapi sudah pergi mencari gadis lain, ini sangat tidak bagus!"
Chu Sihan merasa malas untuk mempedulikan Shi Yi, dengan cuek dia mengatakan, "Kamu memiliki waktu berpikir yang tidak-tidak di sini. Lebih baik kamu pergi jalan-jalan di luar saja, siapa tahu kamu dapat bertemu dengan wanita takdirmu."
"Kamu menjadi ragu, ya?" Shi Yi menyipitkan matanya, dengan dingin dia mendengus, "Saudara Chu, aku bilang sama kamu, ya. Nona Lu adalah nona yang sangat baik, kamu jangan menangis jika nanti kehilangan dia."
Dasar, tidak ada yang dapat membuat Shi Yi tidak khawatir.
"Mana Saudara Yun dan Sisi?" Chu Sihan melihat Chu Yun tidak bersama Yun Ting, dia pun bertanya.
"Mereka?" Shi Yi menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak tahu. Mungkin Yun Ting tiba-tiba menjadi peka dan membawa Nona Fu pergi jalan-jalan."
Setelah makan malam, Shi Yi pun tidak pernah melihat Yun Ting dan Fu Sisi lagi.
Dan pada saat ini, pintu ruang kerja Chu Sihan pun terbuka, dan Yun Ting berjalan masuk dari luar.
"Saudara Yun datang diwaktu yang tepat." Melihat Yun Ting datang, Shi Yi pun berdiri, dia bertanya sambil tersenyum dengan nakal, "Ayo katakan, kamu dan Nona Fu ke mana saja?"
"Fu Sisi?" Yun Ting mengerutkan keningnya, "Aku hanya jalan-jalan di kebun saja, tidak ke mana-mana, dan tidak melihat Fu Sisi."
Hari ini Fu Sisi memang sudah datang mencari Yun Ting, menginginkan Yun Ting menemaninya jalan-jalan di luar, namun Yun Ting menolak permintaannya.
"Apa?" Shi Yi mengerutkan keningnya, "Nona Fu tidak bersamamu? Terus dia di mana?"
Chu Yun menjawab dengan tenang, "Mungkin sedang jalan-jalan di luar sana."
Chu Sihan melihat akhirnya Shi Yi mengalihkan perhatiannya dari dirinya, dia pun merasa lega.
"Lalu kamu masih duduk di sini?" Shi Yi melihat Yun Ting duduk, dia pun sangat terkejut, "Cepat kamu pergi mencari Nona Fu."
Wajah Yun Ting menjadi busuk, "Kalau kamu mau mencarinya, kamu bisa pergi sendiri, aku tidak ikut."
Beberapa hari ini Yun Ting selalu dikelilingi oleh Fu Sisi, kini Yun Ting setiap kali melihat Fu Sisi, otaknya pun menjadi pusing. Kini Yun Ting dengan susah payah dapat menghindar dari Fu Sisi, mana mungkin dia akan mengambil inisiatif untuk pergi mencarinya?
Yun Ting merasa dirinya bukan masokis yang akan mencari penderitaan untuk diri sendiri.
"Dengan sikapmu ini, suatu saat kamu pasti akan menyesal." Shi Yi duduk kembali ke kursi dan berkata dengan dingin.
Chu Sihan mengangkat alisnya, untuk pertama kalinya dia menyetujui kata-kata Shi Yi.
Namun Yun Ting tetap tidak terpengaruh. Sekarang ini dia hanya menginginkan Fu Sisi melepaskan perasaannya itu agar Yun Ting dapat lega.
"Oh ya." Chu Sihan melihat Yun Ting dan Shi Yi, "Kalian berdua siap-siap dulu, besok pagi kita berangkat ke Huangyang."
"Huangyang?" Mata Shi Yi menjadi terang. Dia bertanya sambil melihat Chu Sihan, "Aku dengar keluarga Yu berada di Huangyang ya?"
"Untuk apa kamu menanyakan hal ini?" Chu Sihan melihat Shi Yi dengan aneh.
"Ugh…" Shi Yi tertawa dengan canggung, kemudian dia pun menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku hanya sekedar tanya saja."
Kali ini ke Huangyang, Shi Yi memikirkan apakah dirinya dapat bertemu dengan Nona Yu. Sejak waktu bertemu di wisma Dongfang, Shi Yi tidak pernah lagi melihat Nona Yu.
Yun Ting mengangkat alisnya, "Jangan-jangan kamu… memiliki perasaan terhadap Nona Yu itu?"
"Memangnya kenapa?" Shi Yi mendengus, "Aku belum menikah, Nona Yu juga belum bertunangan. Apa salahnya aku menyukai Nona Yu?"