Gadis Lugu Liar Galak

ISTANA SHUIHAN



ISTANA SHUIHAN

0Istana ini berbeda dengan istana yang dilihat Lu Sheng di luar tadi.     
0

Begitu Lu Sheng memasuki halaman, dia pun tertegun dengan pemandangannya. Batu-batu giok hitam yang memenuhi halaman membuat kedua mata Lu Sheng berubah menjadi hijau dalam seketika.     

Jika Lu Sheng mengambil beberapa batu giok hitam ini dan menjualnya ke dunia manusia, uang tersebut akan cukup bagi Lu Sheng, dia tidak perlu bekerja seumur hidup.     

Chu Sihan yang berjalan di depan tiba-tiba menyadari bahwa Lu Sheng yang berada di belakangnya tidak mengikuti langkahnya, maka dia pun menoleh. Lalu, Chu Sihan melihat Lu Sheng sedang berjongkok di tepi jalan. Sementara, sepasang tangan sedang menggali batu giok hitam yang digunakan sebagai jalan.     

Chu Sihan tertegun sejenak, lalu dia pun menyipitkan bibirnya. Matanya penuh dengan senyuman yang penuh dengan keinginan untuk berbuat nakal.     

"Batu-batu ini terbuat dari tulang mayat."     

Setelah Chu Sihan mengatakan hal tersebut, badan Lu Sheng yang sedang menggali batu giok hitam pun tertegun. Dengan pelan dia menarik kembali tangannya, lalu dia tersenyum pada Chu Sihan, "Aku hanya ingin melihat apakah mereka masih kuat."     

"Aku bercanda." Chu Sihan tertawa, "Batu-batu itu memang batu giok hitam. Kamu kalau menyukainya, nanti aku akan memberikan beberapa butir untukmu." Kemudian Chu Sihan pun mengulurkan tangan dan menarik Lu Sheng untuk berdiri.     

Batu giok hitam ini tidak berharga di alam baka.     

"Benarkah?" Sepasang mata Lu Sheng pun bersinar terang. Dia berinisiatif untuk merangkul lengan Chu Sihan, "Tuan, jalan yang dipasang batu giok hitam ini sebaiknya diganti dengan kerakal saja, agar lebih mudah untuk berjalan."     

Jalan dengan begitu banyak batu giok hitam benar-benar sangat membuang-buang uang. Lebih baik Lu Sheng membawa batu giok hitam ini ke dunia manusia dan menjualnya. Lalu menggunakan uang tersebut untuk melakukan sesuatu yang berguna.     

Melihat tangan kecil Lu Sheng yang di lengannya itu, Chu Sihan pun tersenyum dengan senang. Dia berjalan sambil berkata, "Aku juga mau, tapi tidak boleh."     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Kenapa tidak boleh?"     

"Jika kamu menggali batu-batu giok hitam ini, kemungkinan besar istana Shuihan ini akan roboh."     

Lu Sheng merasa sangat kecewa setelah mendengarkan penjelasan Chu Sihan.     

Akomodasi Chu Sihan dibangun di atas lereng bukit setinggi lebih dari sepuluh meter dan hampir tidak terlihat jalan menuju akomodasi tersebut.     

"Tuan, bagaimana cara mendaki bukit?" Lu Sheng sudah mencari cara, namun dia tetap tidak menemukan jalan menuju bukit.     

Chu Sihan mengangkat kepalanya dan melihat gedung yang tidak jauh dari mereka. Lalu, dia pun tersenyum, "Tunggu, sebentar lagi."     

Chu Sihan dan Lu Sheng berdiri di bawah untuk beberapa saat. Kemudian sebuah tandu merah pun melayang dari kejauhan, lalu berhenti di hadapan mereka.     

Di bawah tandu merah terdapat sekumpulan bunga Lycoris. Setelah tandu itu berhenti, pintu tandu pun terbuka secara otomatis.     

"Ayo naik." Suara Chu Sihan yang rendah pun terdengar. Lalu, dia membawa Lu Sheng yang kaget naik ke dalam tandu merah tersebut      

Setelah Lu Sheng dan Chu Sihan duduk di dalam tandu, tandu merah itu pun naik lagi ke udara. Dengan pelan dia terbang menuju gedung merah itu.     

Istana Chu Sihan dibangun dengan batu akik merah delima. Dari kejauhan dapat terlihat bahwa istana tersebut bagaikan istana yang berlumuran dengan darah.     

Setelah Lu Sheng keluar dari tandu merah. Dia merasa sangat tegang dan takut untuk menjatuhkan batu akik yang ada di dinding itu. Dia menelan ludahnya dengan tegang, lalu tatapan Lu Sheng ketika melihat Chu Sihan kini pun berubah bagaikan sedang melihat sebuah gunung emas.     

"Tuan, apa istana Anda bisa dipindahkan?"     

Chu Sihan ingin tertawa dengan pertanyaan Lu Sheng ini. Namun dia hanya menggelengkan kepalanya, "Tidak bisa, tapi kalau kamu menyukainya, kamu bisa tinggal di sini."     

"Tinggal?" Lu Sheng terkejut, "Jangan-jangan Tuan sudah lupa bahwa aku hanya seorang manusia biasa?"     

Ekspresi Chu Sihan langsung tertegun. Kemudian, dia pun terdiam untuk sementara waktu.     

Iya, ya, Lu Sheng adalah manusia biasa. Dia tidak dapat tinggal di alam baka untuk waktu yang lama. Bahkan satu malam saja akan berbahaya Lu Sheng.     

Setelah waktu berlalu tidak tahu berapa lama, Chu Sihan baru berkata, "Ayo jalan, aku akan memperlihatkan tempat ini padamu."     

"Ya!" Mata Lu Sheng pun mengelilingi sekitarnya, baru dia mengikuti Chu Sihan masuk ke dalam kamar tidurnya.     

Interior kamar tidur Chu Sihan tidak berbeda jauh dengan yang ada di dunia manusia. Semua adalah perabot rumah yang lawas. Namun, ketika Lu Sheng melihat tempat tidur Chu Sihan yang besar itu, sudut bibirnya pun mulai berkedutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.