Gadis Lugu Liar Galak

KARENA KANGEN PADAMU



KARENA KANGEN PADAMU

0"Kamu juga mengenal barang ini?" Shangguan Dian tiba-tiba merasa bahwa dirinya sedang beromong kosong. Di alam baka tidak ada perbedaan zaman sehingga tidak aneh bagi Chu Sihan untuk mengetahui ponsel.     
0

"Aku pernah melihatnya tapi belum pernah menggunakannya." Chu Sihan menyimpan ponsel kembali ke dalam kotak.     

Shangguan Dian berkata, "Awalnya, aku juga tidak mengenal ponsel. Seribu tahun yang lalu ketika aku mencari A Zhou, dia memberikan ponsel padaku. Dia mengatakan harus beradaptasi."     

"Guruku yang memberikan ponsel padamu?" Lu Sheng melihat Lu Zhou, alisnya mengangkat tinggi. Gurunya ini, sejak kapan begitu lapang dada?     

Lu Sheng saja harus membeli ponsel dengan uangnya sendiri. Sedangkan Lu Zhou memberikan ponsel yang bernilai ribuan Yuan pada Shangguan Dian dengan begitu mudah?! Jangan-jangan Lu Zhou dan Shangguan Dian memiliki hubungan yang tidak diketahui orang lain?     

"Sebenarnya tidak boleh mengatakan bahwa dia yang memberikannya padaku juga. Aku menukar ponselnya dengan menggunakan sebuah batu permata Ruby." kata Shangguan Dian.     

Lu Sheng terdiam… Ternyata begitu. Lu Sheng tadinya heran, mengapa Lu Zhou yang sangat pelit ini mana mungkin tiba-tiba menjadi lapang dada? Ternyata karena Shangguan Dian menggunakan barang yang lebih berharga untuk menukar ponsel.     

Lu Zhou hanya bisa mengelabui raja siluman yang tidak mengerti harga nilai barang.     

"Ehem." Lu Zhou berdehem, lalu dia segera mengganti topik pembicaraan, "Sheng'er, aku sudah lapar."     

Lu Sheng pun berdiri sambil tersenyum, "Kalau begitu aku akan memasak." Lalu dia pun mengembalikan kotak pada Shangguan Dian.     

Shangguan Dian tertegun, "Xiaosheng, kamu tidak mendapatkan barang yang kamu suka, ya?" Bukankah anak perempuan menyukai barang yang berkilauan?     

"Barang-barang ini terlalu berharga." Maksud Lu Sheng, dia agak sungkan ingin mengambilnya.     

Shangguan Dian yang jarang pintar langsung mengambil setangan penuh batu permata dan meletakkannya di atas telapak tangan Lu Sheng, "Barang-barang ini tidak langka di dunia siluman, tidak berguna untukku juga."     

Lu Sheng melihat telapak tangannya. Ada batu ruby, sapphire, emerald, dan amethyst, empat jenis batu permata. Dalam seketika dia tidak dapat berkata apa pun. Beberapa saat kemudian Lu Sheng baru mengangkat kepalanya da melihat Shangguan Dian, dia bertanya, "Apa manusia bisa masuk ke dunia siluman?"     

"Tergantung kondisi. Tapi kalau Xiaosheng ingin masuk, kapanpun bisa." Shangguan Dian tersenyum.     

"Sudahlah." Dengan beberapa batu permata ini, sudah cukup membuat Lu Sheng mendapatkan uang yang banyak. Lalu, Lu Sheng pun pergi untuk memasak.     

"Aku bantu kamu." Chu Sihan berdiri dan mengikuti Lu Sheng ke dapur.     

Di dalam dapur, ada Lu Ran yang kebetulan selesai mencuci sayur. Melihat Lu Sheng dan Chu Sihan muncul, dia pun bergeser ke samping.     

"Kamu tidak mendampingi Putra Kaisar Ketiga dan yang lainnya mengobrol?" Lu Ran meletakkan daging perut babi di atas talenan, lalu dia melihat Lu Sheng.     

"Guruku berkata bahwa dia lapar." Lu Sheng melihat perut babi itu, lalu dia pun bertanya pada Lu Ran, "Kak, di mana arang yang aku minta?"     

"Di dalam kantong." Lu Ran menunjuk pada kantong yang berada di sudut dapur.     

"Arang tersebut untuk apa?" Chu Sihan penasaran.     

"Untuk makanan enak."      

Lu Sheng mengambil tusuk sate yang sudah direndam di dalam air hangat. kemudian, dia pun menusuk daging perut babi yang dipotong kecil menjadi sate daging. Lalu Lu Sheng juga mengambiL daging kambing yang sudah dimarinasi, sayap ayam, usus bebek, dan lain-lain.     

Walaupun Chu Sihan tidak mengerti apa yang akan dimasak Lu Sheng dan Lu Ran, namun dia tetap mengikuti gerakan mereka yaitu menusuk bahan-bahan ini menjadi sate.     

"Tuan, kamu menusuk terlalu banyak, nanti susah matang." Melihat Chu Sihan menusuk satu tusuk penuh, Lu Sheng segera mengambil sate yang di tangan Chu Sihan dan melepaskan beberapa daging dari tusuk sate itu.     

"Harus ada celah agar bisa matang dengan sempurna." Lu Sheng memperlihatkan contoh sate yang dia buat sendiri pada Chu Sihan. Setelah itu baru dia mengembalikan sate ke dalam piring lagi.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, lalu dia pun kembali menusuk sate.     

Setelah Lu Sheng selesai menusuk satu buah sate usus bebek, dia pun menoleh ke arah Chu Sihan, lalu dia mendekat dan bertanya dengan nada kecil, "Tuan, bukankah kamu bilang bahwa tidak akan pulang ke Huangyang? Kenapa bisa tiba-tiba pulang lagi?"     

Chu Sihan tersenyum, "Karena kangen padamu."     

Badan Lu Sheng gemetar. Wajahnya pun segera menjadi merah dan memanas.     

Sedangkan Lu Ran yang berada di samping juga tangannya bergetar dan hampir menusuk jarinya dengan tusuk sate.     

Isi hati Lu Ran sedang berkata, 'Apa yang salah padaku? Kenapa aku harus menderita di sini?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.