Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK TERIMA KALAU TIDAK ADA SEPULUH RIBU TAEL PERAK



TIDAK TERIMA KALAU TIDAK ADA SEPULUH RIBU TAEL PERAK

0"Putra Kaisar Ketiga juga ada di dalam. Tuan Chu, silahkan masuk." Lu Ran menyuruh Chu Sihan masuk ke dalam lobi.      
0

Chu Sihan mengira bahwa hanya ada Lu Zhou yang ada di dalam rumah Lu Sheng. Namun ketika dia melihat ke dalam lobi, ekspresinya langsung tertegun. Beberapa saat kemudian, dia baru melangkah lagi dan berjalan ke dalam lobi.      

Lu Ran sedikit takut dengan Shangguan Dian dan Yan Wang. Jadi, dia pun tidak ikut masuk ke dalam lobi. Apalagi Lu Jiang dan Lu Xin, mereka sudah pergi ke sebelah untuk mencari A Yuan dan mengajaknya bermain.      

"Ayah." Setelah Chu Sihan masuk ke dalam lobi, dia pun memanggil Yan Wang.      

Yan Wang menganggukkan kepalanya, "Duduklah."     

Chu Sihan melihat Lu Sheng dan tersenyum.      

Lu Sheng mengerti. Dia pun menggeser ke samping dan memberikan tempat kosong pada Chu Sihan.     

Setelah Chu Sihan duduk, dia pun melihat Shangguan Dian dengan penasaran.      

Shangguan Dian pernah melihat Chu Sihan saat Chu Sihan masih kecil. Namun, Chu Sihan tidak memperhatikan Shangguan Dian waktu itu, sehingga dia pun tidak mengenal Shangguan Dian.      

Yan Wang memperkenalkan Shangguan Dian pada Chu Sihan, "Dia raja siluman dan juga sahabat Paman Lu."     

Raja siluman? Chu Sihan terkejut. Dia tidak menyangka bahwa ternyata Paman Lu bisa mempunyai teman seorang raja siluman.      

"Yan Han memberi hormat pada Paman Dian!" Chu Sihan mengetahui bahwa raja siluman tersebut bernama Shangguan Dian.     

Shangguan Dian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Chu Sihan. Lalu dia pun bertanya, "Kenapa kamu bisa menjadi manusia?" Tadi Shangguan Dian bertanya pada Yan Wang, namun Yan Wang tidak mempedulikannya. Dia merasa sepertinya Chu Sihan lebih ramah daripada ayahnya.     

"Untuk menjalani malapetaka." jawab Chu Sihan.      

"Malapetaka?" Shangguan Dian tertegun, kemudian tanpa sengaja tertawa, "Untuk apa kamu menjalankan malapetaka di dunia manusia? Lebih baik kamu menjadi Yang Mulia kamu di alam baka, kenapa membuat dirimu sendiri susah?"     

Putra Yan Wang ingin bereinkarnasi menjadi manusia itu bukanlah hal yang mudah. Itu jauh lebih sulit dibandingkan dengan hantu lain. Selain harus melewati Sungai Wangchuan, Chu Sihan juga harus menerima sambaran petir yang menyakitkan.     

"Malapetaka ini adalah takdirku. Jika tidak dapat melewatinya maka kemampuanku tidak akan bisa meningkat."     

Sama dengan mereka yang mempelajari aliran Xianshu (Seni keabadian) dan aliran Yaoshu (Seni siluman). Chu Sihan yang mempelajari aliran Guishu (Seni hantu) juga harus menjalani malapetaka untuk meningkatkan kemampuan.     

Mendengar percakapan mereka, Lu Sheng pun tiba-tiba teringat sesuatu. Dia mengeluarkan sebuah kertas hu dan memberikannya pada Chu Sihan, "Tuan, ini untukmu."     

Lu Sheng pernah mengatakan bahwa dia ingin memberikan kertas hu Perubahan Takdir pada Chu Sihan, tapi dia melupakannya.     

"Kertas hu Perubahan Takdir?" Shangguan Duan tersenyum, "Xiaosheng, kertas hu Perubahan Takdir tidak berlaku untuk malapetaka Nak Han."     

"Tidak berlaku?" Lu Sheng tertegun sejenak, lalu dia pun mengerutkan keningnya, "Tidak mungkin, guruku pernah mengatakan bahwa kertas hu ini bisa membantu Tuan Chu untuk melewati malapetaka tersebut."     

Dalam seketika, tatapan semua orang pun melanda pada Lu Zhou.     

Lu Zhou tetap sangat tenang, dengan santai dia berkata, "Waktu itu aku masih belum mengetahui dengan benar sifat Yan Han setelah bereinkarnasi."     

Kata-kata Lu Zhou ini selain Lu Sheng, semua orang yang ada di tempat pun mengerti.     

Sebenarnya Shangguan Dian sedikit terkejut. Tadi ketika Chu Sihan berjalan masuk, dia baru selesai memperhitungkan malapetaka Chu Sihan. Kemudian, melihat keterikatan antara Chu Sihan dan Lu Sheng, Shangguan Dian pun mengetahui bahwa ternyata Lu Sheng adalah poin terpenting bagi Chu Sihan dalam melewati malapetaka tersebut.     

Shangguan Dian pun mencibir. Dia pun mengira bahwa Lu Zhou bisa menjadikan Lu Sheng sebagai muridnya hanya demi Chu Sihan.     

"Guru!" Mata Lu Sheng menyipit. Dia menatap Lu Zhou tanpa ekspresi.     

"Ehem…" Lu Zhou mengedipkan matanya, dengan merasa berdosa dia berkata, "Guru menyiapkan angpao untuk kakak dan adikmu. Bahkan dia menyediakan angpao yang besar untukmu."     

Lu Sheng mendengus dengan dingin, "Aku tidak terima kalau tidak ada sepuluh ribu tael perak."     

Lu Zhou segera menganggukkan kepalanya, "Ada, pasti ada!" Selama Lu Sheng bisa senang, jangankan sepuluh ribu. Seratus ribu tael perak pun tidak masalah.     

"Iyakah?" Lu Sheng mengulurkan tangannya dan melihat Lu Zhou.     

Lu Zhou tertegun sejenak. Beberapa saat kemudian dia baru mengeluarkan dua lembar uang kertas dengan mondar-mandir. Lalu, dengan sakit hati dia meletakkan kedua lembar uang kertas itu di atas tangan Lu Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.