Gadis Lugu Liar Galak

MEMBERIKAN HADIAH IMLEK KEPADA CALON BIBI



MEMBERIKAN HADIAH IMLEK KEPADA CALON BIBI

0"Ibu, bagaimana ini? Aku tidak ingin hidup selamanya bersama suami bodoh seperti ini!" Zhang Xiaohua yang sadar diri pun langsung menangis seakan dunia akan kiamat.     
0

"Jangan pernah berpikir lagi kamu ingin menikah dengan He Qin." Zhang Hui memberitahu pada Zhang Xiaohua, "Keluarga suamimu cukup bagus. Meskipun tidak sebanding dengan keluarga He yang sekarang, tapi setidaknya kamu sudah hamil. Kelak kalau kamu melahirkan anak laki-laki, kamu tidak perlu mengkhawatirkan masa depanmu lagi."     

Bu Luo setuju dengan kata-kata Zhang Hui, dia pun berkata, "Xiaohua, kelak kamu... akan menjalani kehidupanmu, baik-baik di rumah suamimu, ya."     

Zhang Xiaohua melotot pada Zhang Hui dengan benci. Dengan emosional dia berkata, "Semua ini karena kamu! Kalau bukan kamu, mana mungkin aku membatalkan pernikahanku dengan He Qin? Kalau bukan karena kamu, mana mungkin aku menikah dengan suami yang mempunyai keterlambatan mental? Semua ini karena kamu. Kamu sudah menghancurkan kehidupanku!" Zhang Xiaohua berdiri dari kursi, lalu dia mendorong Zhang Hui dan memarahinya sambil menangis.     

Bu Luo menangis saat melihat kejadian seperti ini.     

Amarah Zhang Hui langsung naik ketika di dorong beberapa kali oleh Zhang Xiaohua.     

"Memangnya kamu bisa menyalahkanku karena sudah membuatmu tidak jadi menikah dengan He Qin? Kamu sendiri yang merasa jika He Qin terlalu miskin dan ingin mengganti calon suami! Kamu bilang bahwa sudah menghancurkan kehidupanmu? Waktu itu, bukankah kamu sangat senang menikah dengannya?" cibir Zhang Hui.     

Di seluruh desa Anmu, keluarga mana yang bisa mendapatkan mas kawin sebanyak tiga puluh tael perak? Bahkan anak perempuan He Zhang yang bernama He Jing yang memiliki wajah yang cantik dan sifat yang bagus hanya mendapatkan mas kawin sebanyak sepuluh tael perak.     

Selain menangis kini Zhang Xiaohua tidak dapat membantah apa pun lagi.     

Dalam waktu singkat, keluarga suami Zhang Xiaohua pun mendapatkan kabar bahwa Zhang Xiaohua sudah hamil. Oleh karena itu, sore harinya mereka pun langsung menjemput Zhang Xiaohua pulang.     

Ketika keluarga Duan mendapatkan kabar tersebut, selain merasa tersentuh, mereka juga merasa sangat puas. Bu Xia, istri Duan Yu, dia langsung tertawa secara terang-terangan "Kali ini keluarga Zhang sungguh memalukan."     

Ketika Lu Sheng masuk ke dalam rumah keluarga Duan, dia membawa hadiah Imlek. Lu Sheng pun kebetulan mendengar bahwa Bu Xia mengatakan kata tersebut sehingga dia menyipitkan bibirnya dan tersenyum.     

"Eh... nona siapa, ya?" tanya Bu Xia     

Sekarang adalah waktunya orang-orang memasak makan malam. Sebenarnya, Bu Zhao ingin menyuruh Lu Sheng dan Lu Ran untuk makan terlebih dahulu sebelum pulang. Akan tetapi Lu Sheng mengatakan bahwa Lu Jiang dan Lu Xin masih menunggu mereka makan di rumah. Jadi dia pun menolak tawaran Bu Zhao.     

Ketika Lu Ran dan Lu Sheng hendak pergi. Tiba-tiba mereka teringat bahwa hadiah Imlek untuk keluarga Duan belum diantar, sehingga Lu Sheng pun menanyakan alamat rumah keluarga Duan pada He Qin.     

He Qin memberikan arahan mengenai jalan untuk ke rumah keluarga Duan pada Lu Sheng. Sebenarnya Lu Sheng ingin meminta He Qin untuk mengantarnya. Akan tetapi jalan pulang Lu Sheng dan Lu Ran kebetulan melewati rumah keluarga Duan. Jadi, Lu Sheng pun berpikir untuk mengantarnya sendiri.     

"Selamat sore, Bi!" Meskipun Duan Yu masih berusia dua puluh lima tahun, sedangkan, Bu Xia juga masih berusia dua puluh satu tahun, namun menurut generasi Lu Sheng memang seharusnya memanggil mereka paman dan bibi.     

"He Qin adalah pamanku." Di bawah tatapan Bu Xia yang kebingungan, Lu Sheng pun memberitahu identitasnya.     

"Oh! Kamu pasti Lu Sheng, ya?!" kata Bu Xia.     

Lu Sheng pun menganggukkan kepalanya.     

"Ayo, ayo, cepat masuk dan duduk." Bu Xia segera maju dan menyambut kedatangan Lu Sheng. Lalu, dia pun memanggil Duan Yu dan Duan Xiang untuk keluar dan memperkenalkan identitas Lu Sheng pada mereka.     

Mengetahui Lu Sheng adalah keluarga He Qin, Duan Xiang pun jadi malu, "Ternyata kamu adalah Xiaosheng yang sering dibicarakan Abang Qin."     

He Qin sangat bangga dengan keponakannya ini. Setiap mengungkit nama Lu Sheng, dia akan selalu memberikan pujian yang tak terhentikan.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Pamanku sering membicarakan mengenai masalahku pada kalian, ya?"     

"Iya!" Duan Yu tersenyum, "Kamu adalah orang yang paling dikagumi pamanmu."     

Lu Sheng tersenyum. Dia mengira He Qin bukan seseorang yang bisa memberikan pujian.     

"Oh ya, kamu sudah makan?" Bu Xia tersenyum dengan ramah, "Apa mau makan malam bersama kami?"     

"Tidak usah!" Lu Sheng memberikan hadiah Imlek pada Duan Xiang, "Ini adalah hadiah Imlek untuk calon bibiku."     

Mendengar bahwa Lu Sheng memanggilnya bibi, wajah Duan Xiang pun menjadi merah.     

Bu Xia melirik Duan Xiang dengan senang. Kemudian, dia tersenyum pada Lu Sheng, "Waduh, cukup orangnya saja yang datang. Tidak perlu membawa hadiah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.