Gadis Lugu Liar Galak

LU SHENG MARAH HINGGA MEMUKUL MEJA



LU SHENG MARAH HINGGA MEMUKUL MEJA

0Lu Sheng juga tidak mengerti kenapa dia bisa memiliki perasaan seperti ini. Dia merasa bahwa Chu Sihan sepertinya tidak menyukai wisma Chu. Atau lebih tepatnya, orang dari keluarga Chu.     
0

Chu Sihan terlihat menghormati Nyonya Besar Chu dan Nyonya Chu. Namun sebenarnya dia tidak dekat. Sedangkan Tuan Besar Chu, karena Lu Sheng belum pernah bertemu dengannya jadi dia tidak mengetahui sifat Tuan Besar Chu.     

He Lai menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia pun melanjutkan menyapu salju.     

Lu Ran dan He Dong sudah selesai membawa barang ke dalam rumah dan kembali duduk. Tidak lama setelah mereka duduk, He Qin pun datang. Namun ekspresinya sepertinya kurang bagus.     

Melihat orang-orang rumah, He Qin tersenyum dengan paksa. Kemudian dia berkata pada Lu Sheng dan Lu Ran "Aku dengar nenekmu mengatakan bahwa kalian datang sedangkan aku sedang di luar dan tidak bertemu. Jadi aku pun berpikir kalau kalian ada di sini."     

"Paman Qin." Lu Ran berdiri untuk mengutus He Qin duduk. He Dong segera memberikan kursinya pada He Qin. Mau bagaimana lagi, dia yang paling kecil di antara mereka semuanya.     

Lu Sheng melihat He Qin, dia pun mengerutkan keningnya, "Paman Qin, ada masalah, ya?" Begitu Lu Sheng bertanya, semua orang pun segera melihat He Qin dan melihat ekspresi He Qin yang sedang tidak beres.     

He Qin tersenyum dengan lugu. Kemudian, dia melambaikan tangannya, "Bukan masalah besar, sudah aku selesaikan."     

"Jangan-jangan keluarga Zhang itu datang untuk mencari masalah lagi?" He Lai mendengus, "Keluarga Zhang sungguh tidak tahu malu. Anak perempuan mereka sudah menikah masih membiarkannya datang ke rumah orang lain setiap hari."     

"Apa?" Bu Xu yang sedang sibuk di dapur mendengar kata-kata He Lai. Tanpa mempedulikan kesejukan musim, dia pun mengangkat lengan bajunya tinggi-tinggi dan bergegas keluar untuk bertanya pada He Qin, "Keluarga Zhang yang tidak tahu malu itu ribut di rumahmu lagi?"     

"Bukan ke rumah kami. Akan tetapi di rumah keluarga Duan." He Qin pun menjelaskan semua permasalahannya.     

Ternyata ketika He Qin dan Duan Yu sedang memperbaiki kandang babi, mereka mendengar suara bertengkar dari depan halaman. Mereka pun berjalan ke halaman depan, dan melihat Duan Xiang sedang duduk di samping dan menangis. Sedangkan kakak ipar Duan Xiang sedang bertengkar dengan Zhang Xiaohua.     

Setelah Duan Yu menanyakan permasalahannya, ternyata Zhang Xiaohua diam-diam datang ke rumah keluarga Duan untuk memperingatkan Duan Xiang agar dia cepat-cepat membatalkan pernikahannya dengan He Qin, atau dia akan ribut di rumah keluarga Duan setiap hari.     

Duan Xiang memiliki sifat yang kalem. Dia dulu juga pernah bertunangan dan sebenarnya dulu juga akan menikah juga. Akan tetapi ternyata keluarga dari pihak laki-laki tidak setuju karena anak laki-lakinya memiliki wajah yang tampan sehingga mereka meminta membatalkan pernikahannya dengan Duan Xiang. Lalu, anak laki-lakinya akan dijadikan menantu di keluarga kaya dan tinggal di rumah pihak perempuan.     

Mendengar laki-laki itu memilih untuk menikah dan masuk ke rumah keluarga perempuan, Keluarga Duan akhirnya tidak ingin menikahkan Duan Xiang. Dengan penuh emosi mereka membatalkan pernikahan tersebut.     

Beberapa tahun ini Duan Xiang tidak berhasil menikah hingga sekarang, dengan susah payah akhirnya mendapatkan He Qin yang juga sama-sama pernah membatalkan pernikahan, kini Zhang Xiaohua yang sudah menikah malah datang memperingatkan Duan Xiang.     

Kenapa bisa ada seseorang yang segitu tidak tahu malu?!     

Sebelumnya keluarga Zhang memaksa membatalkan pernikahan demi uang. Kini, ketka dia melihat ekonomi keluarga He mulai membaik, keluarga Zhang mau memintanya kembali? Enak kali ngomongnya?     

Duan Xiang tidak berani membantah, namun Kakak Ipar Duan Xiang tidak bisa menahannya.     

Duan Xiang berbaik hati dan tidak berani memarahi orang, namun kakak iparnya tidak. Kakak Ipar Duan Xiang pun memarahi Zhang Xiaohua hingga mereka berdua bertengkar.     

"Phak!" Lu Sheng yang mendengarkan cerita He Qin memukul meja dengan keras.     

Mereka yang ada di samping sangat kaget dengan pukulan yang tiba-tiba tersebut. Mereka melihat telapak tangan Lu Sheng seakan masuk ke dalam meja. Di tepi meja masih terlihat debu kayu yang beterbangan di udara.     

Hanya Lu Ran yang masih bisa tenang, sementara yang lain…     

Meja ini terbuat dari kayu yang tebal dan keras. Memukulnya dengan keras tentu akan membuat tangan cacat. Namun, tangan Lu Sheng hanya sedikit memerah. Selain itu tidak terlihat luka lain.     

Apakah ini kekuatan yang pantas dimiliki oleh seorang anak perempuan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.