Gadis Lugu Liar Galak

TOKO GAYA ARTIS



TOKO GAYA ARTIS

0He Hu memutar matanya di depan anaknya sendiri secara diam-diam. Ia mendengus dengan tidak senang, kemudian membawa kaleng daun teh itu dan masuk ke dalam rumah.     
0

"Ayah tidak enak badan, ya?" He Zhang melihat He Lai dengan bingung.     

He Lai menjawab, "Mungkin karena kabar baik yang dibawa Xiaosheng terlalu banyak, jadi Ayah tidak sempat mencernanya?" He Lai juga tidak mengerti kenapa Ayahnya bisa tiba-tiba marah.     

He Zhang melihat He Lai sembari berkata, "Kabar baik seperti apa?"     

Lu Sheng menggigit mochi dan berkata dengan mulut penuh, "Aku juga tidak tahu."     

Menurut Lu Sheng, kabar yang ia bawa hari ini bukanlah kabar yang baik. Tapi tentu saja, juga bukan kabar yang buruk.     

He Zhang mengerutkan keningnya, lalu menatap anaknya.     

He Dong segera duduk tegak. Dengan ragu ia berkata, "Mungkin karena Kak Sheng mendapat hadiah dari Yang Mulia Kaisar. Selain itu Ayah juga mengenal Hakim Fu, tapi tidak ada yang bilang pada Kakek, jadi Kakek bisa marah. Benar begitu?"     

Harus dikatakan, He Dong sangat mengerti He Hu. Dia dapat langsung menebak isi hati He Hu.     

"Oh." He Zhang menanggapinya dengan tenang. Lalu dia melihat He Dong, "Ayo, turunkan barang yang ada di dalam delman bersama pamanmu."     

"Aku masih harus menyapu salju. Tidak ada waktu. Kamu dan anakmu saja yang menurunkan saja." He Lai berdiri dan mengambil sapu yang ada di samping. Kemudian ia mulai menyapu salju.     

"Biar aku saja." Lu Ran berdiri. Ia membantu He Dong menurunkan barang dari delman dan membawanya ke dalam rumah.     

Besok lusa sudah malam tahun baru, jadi He Zhang menyiapkan dulu daging dan sayuran untuk Imlek.     

"Paman Zhang, bagaimana pendapatan restoran?" Lu Sheng menuangkan teh untuk He Zhang. Ia bertanya dengan penuh harap.     

He Zhang menganggukkan kepalanya, "Masih baik. Dengan adanya keluarga Hakim Fu, setiap hari kurang lebih kami bisa mendapatkan empat hingga lima ratus tael perak."     

Banyak tamu yang mendatangi restoran Lu Sheng hanya demi Hakim Fu, jadi bisnis restoran memang sangat bagus.     

Restoran Lu adalah restoran kecil, namun pendapatannya hampir mencapai pendapatan Restoran Tianyang yang merupakan restoran besar.     

Restoran-restoran lainnya sangat iri. Namun, karena Restoran Lu memiliki perlindungan dari Fu Xianyun, tidak ada yang berani mencari masalah dengan Restoran Lu.     

Untuk melawan Restoran Lu, pemegang saham restoran lain yang ada di depan Restoran Lu bahkan pernah mencari He Zhang. Dia ingin mempekerjakan He Zhang di restorannya. Bahkan, ia pernah bersedia memberikan upah dua kali lipat untuk He Zhang.     

Waktu itu, He Zhang hanya menjawab, "Aku juga pemilik Restoran Lu."      

He Zhang bisa mendapatkan tiga puluh persen dari total pendapatan Restoran Lu.      

Mendengar He Zhang berkata demikian, pemilik saham restoran lain pun hanya bisa meminta maaf dengan canggung.     

Pemilik restoran-restoran lain pernah menyamar menjadi tamu biasa dan makan di Restoran Lu, bahkan pernah meniru menu mereka. Namun, rasanya tidak seenak Restoran Lu.     

Selain itu, saat pemilik restoran lain baru saja mempelajari menu Restoran Lu, Restoran Lu sudah mengedarkan menu baru lagi. Ini membuat restoran-restoran lainnya sangat kesulitan.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, "Berarti restoran kita sekarang sudah menjadi selebriti internet… Oh bukan, lebih tepatnya menjadi toko gaya artis ya?"      

Siapa artis yang dimaksud? Tentu saja adalah Fu Xianyun.     

"Toko gaya artis?" He Zhang mengerutkan keningnya, "Apa itu?"     

Lu Sheng menjelaskan, "Oh, maksudnya adalah orang ternama seperti Hakim Fu sering makan di restoran kita. Makanan yang dia makan sering dipesan oleh tamu lain kan, itu namanya gaya artis."     

"Oh." He Zhang menganggukkan kepalanya dengan bengong.     

"Tamu-tamu lainnya memang sering bertanya apa yang sudah dimakan oleh Hakim Fu, terus akan memesan menu yang sama, kadang." Ujar He Zhang.     

Lu Sheng tertawa, mau di zaman manapun, sepertinya tidak pernah kekurangan penggemar artis, ya.     

"Menu mana yang lebih populer?" Lu Sheng bertanya lagi.     

He Zhang berpikir sejenak, "Sebelumnya masakan kentang lebih populer, tapi sekarang kentang sudah habis. Sekarang yang lebih populer adalah nasi goreng telur, mie goreng, nasi ayam, dan roti Tangbao, semua ini adalah menu kesukaan keluarga Hakim Fu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.