Gadis Lugu Liar Galak

BANYAK CABANG DI DALAM NEGERI



BANYAK CABANG DI DALAM NEGERI

0Mata Lu Sheng berbinar-binar. Dia mengetuk meja dengan jarinya untuk beberapa kali. Kemudian melihat He Zhang "Paman Zhang, lain kali jika Hakim Fu datang ke restoran kita, Paman berikan diskon yang sewajarnya saja padanya."     
0

Melihat sifat Fu Xianyun, jika Restoran Lu tidak menerima uangnya, dia mungkin tidak akan datang lagi ke Restoran Lu. Maka satu-satunya cara adalah memberikan diskon padanya. Dengan keberadaan Fu Xianyun, pendapatan Restoran Lu pasti bisa stabil.     

"Apa itu diskon?" Lu Sheng selalu mengatakan kata baru yang tidak pernah He Zhang dengar sama sekali. He Zhang merasa dirinya juga pernah sekolah selama dua tahun, dia juga mengenal huruf, namun kata-kata yang dikatakan Lu Sheng selalu sangat susah dimengerti.     

Lu Sheng menjelaskannya dengan sabar, "Maksudnya adalah menjual lebih murah. Contoh, satu lauk dijual satu tael perak. Paman bisa memberikan diskon dua puluh persen, itu berarti untuk satu tael perak, Paman hanya menerima delapan ratus koin saja."     

Walaupun Fu Xianyun tidak kekurangan uang namun jika diberikan diskon, beliau juga pasti akan senang, kan?     

"Ternyata begitu!" He Zhang menganggukkan kepalanya. Dia pun memasukkan ke dalam hati.     

Lu Sheng berkata lagi, "Biasanya jika hari raya besar restoran kita juga bisa memberikan diskon pada tamu. Selama restoran kita tidak mengalami kerugian memberikan diskon juga tidak apa-apa."     

Pendapatan berkurang sedikit namun banyak penjualannya. Inilah cara pedagang menarik konsumen untuk mengunjungi toko terus-menerus.     

"Baik." He Zhang menganggukkan kepalanya dengan serius.     

He Lai yang sedang menyapu salju pun diam-diam mengagumi Lu Sheng.     

Sebelumnya, He Lai kurang mengenali sifat keponakannya ini. Kesan yang diberikan Lu Sheng adalah pendiam, malu-malu, suara sangat kecil. Kalau tidak teliti, bahkan tidak dapat mendengarkan apa yang sudah dikatakannya.     

Tetapi sejak kasus keluarga Lu, sejak Lu Sheng pulang, sifatnya itu berubah drastis. Tidak hanya keberaniannya, bahkan cara menangani sesuatu juga menjadi sangat mandiri dan memiliki pendirian yang kuat.     

Lalu, He Lai juga dapat merasakan bahwa kakaknya yang selalu keras kepala, kini pun menjadi mendengarkan kata-kata Lu Sheng.     

He Lai berpikiran terus. Dia merasa ada sesuatu dari Lu Sheng yang dapat membuat He Zhang kagum yaitu nama menu dan resep menu yang diberikan Lu Sheng. He Zhang adalah seorang koki. Dia sangat suka dengan resep dan bumbu makanan.     

"Xiaosheng, dari mana kamu belajar berbisnis?" He Lai menyapu sambil bertanya dengan penasaran. Lu Sheng kini masih berumur enam belas tahun. Lalu dia adalah anak perempuan. He Lai benar-benar tidak mengerti dari mana Lu Sheng belajar cara berbisnis ini.     

"Cara berbisnis?" Lu Sheng mengelus hidungnya, "Toko lain bukankah juga begini?"     

"Benar." He Zhang menganggukkan kepalanya, "Restoran Tianyang juga sering menjual dengan harga murah pada tamu mereka."     

"Ya, kan?" Lu Sheng tersenyum dengan manis, "Aku dengar bahwa Restoran Tianyang milik Tuan Chu, ya?"     

He Zhang menganggukkan kepalanya, "Benar, restoran Tianyang memiliki banyak cabang di negara kita. Bahkan, di Jingcheng juga memiliki beberapa cabang Restoran Tianyang."     

He Lai menambahkan, "Keluarga Chu tidak hanya memiliki Restoran Tianyang, toko-toko mereka hampir ada di seluruh negara. Di antaranya yang paling terkenal adalah restoran, toko kain, toko beras, bank dan ekspedisi."     

Lu Sheng mencibir di dalam hatinya. Pantas saja Chu Sihan bisa mengatakan bahwa dia ingin memberikan Lu Sheng seratus tael perak dengan begitu gampang. Ternyata Chu Sihan benar-benar sangat kaya.     

Lu Sheng seorang anak miskin sehingga dia harus memperhitungkan setengah mati hanya untuk beberapa ratus tael perak. Sedangkan, Chu Sihan hanya perlu duduk diam untuk sehari sudah bisa mendapatkan total uang yang didapatkan Lu Sheng.     

Hidup ini sungguh susah sekali!     

"Ngomong-ngomong, Xiaosheng pergi ke Linjiangfu dengan Putra Kaisar Ketiga dan Tuan Chu. Apa mereka tidak ikut pulang?" He Lai melihat Lu Sheng dan bertanya.     

"Guruku masih ada urusan. Jadi dia pergi terlebih dahulu. Mungkin besok dia akan pulang. Sementara Tuan Chu..." Lu Sheng menyipitkan bibirnya, lalu berkata, "Dia mengatakan bahwa mungkin dia akan pulang setelah Imlek."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.