Gadis Lugu Liar Galak

SUKA BERCANDA



SUKA BERCANDA

0He Lai menyukai bunga persik. Dia menanam beberapa pohon persik di halaman rumah. Kini bunga tersebut sudah bertunas.     
0

He Hu sedang duduk santai di kursi rotan sambil menutup matanya.     

Bu Xu sedang mengayak beras. Di depannya, ada seekor ayam betina sedang membawa jalan anak ayamnya. Ayam tersebut berkotek dengan berisik.     

He Dong memeluk seikat kayu bakar dan akan berjalan menuju dapur. Kemudian secara samar, dia sepertinya merasakan ada orang yang berada di luar halaman. Kakinya pun terhenti.     

He Dong menoleh. Kemudian, dia pun melihat Lu Sheng sedang tersenyum padanya dengan senang.     

"Kak Ran, Kak Sheng!" He Dong meletakkan kayu bakar di samping, dengan cepat dia berjalan mendekati Lu Sheng dan Lu Ran.     

"Kami membawakan sedikit makanan untuk kalian." kata Lu Sheng.     

Mendengar ada suara orang berbicara, Bu Xu pun mengangkat kepalanya dan melihat. Ketika dia melihat Lu Sheng dan Lu Ran, Bu Xu pun segera berdiri dan menghentikan pekerjaannya, "Xiaosheng dan Xiaoran datang ya, ayo cepat masuk." Kemudian, Bu Xu pun menendang sekali kursi rotan yang diduduki He Hu.     

He Hu yang baru ketiduran pun terkejut dan langsung bangun.     

"Bangun, bangun. Xiaosheng dan Xiaoran datang, cepat bangun."     

"Kakek Sepupu, Nenek Sepupu." Lu Ran dan Lu Sheng menyapa He Hu dan Bu Xu.     

Kemudian suara pintu, "ngiak" pun terdengar. He Lai yang rambutnya masih berantakan pun berjalan keluar dari kamar.     

Namun, ketika dia melihat orang yang sedang berdiri di halaman, keinginan untuk menguapnya pun segera lenyap, "Xiaoran, Xiaosheng, kenapa kalian bisa ada di sini?"     

Lu Ran dan Lu Sheng melihat He Lai. Lu Ran diam saja, sementara Lu Sheng tersenyum pada He Lai.     

"Cepat bersihkan dirimu." Bu Xu memarahi He Lai dengan galak.     

He Lai membelai kepalanya. Dia pun segera membersihkan diri di dapur.     

He Dong membawakan dua buah kursi untuk Lu Ran dan Lu Sheng.     

He Hu tertawa dengan senang, "Kalian duduk dulu, Kakek akan buatkan teh untuk kalian."     

"Biar aku saja, Kek." Lu Sheng memberikan barang pada He Dong, dengan senang dia berkata, "Kebetulan aku mendapatkan sekaleng daun teh, rasanya entah enak atau tidak."     

Nyonya Besar Fu memberikan beberapa kaleng daun teh pada Lu Sheng. Lu Sheng belum sempat mencoba daun teh tersebut. Lalu dia pun mendengar Lu Ran berkata bahwa He Hu menikmati teh. Jadi, dia pun membawa sekaleng ke sini.     

"Oh ya? Kalau begitu kita harus mencobanya sekarang." He Hu berkata dengan kedua mata yang berbinar.     

Bu Xu tersenyum, "Aku pergi untuk mengambil air panas." Kemudian, dia pun masuk ke dalam dapur.     

He Dong juga membawa kayu bakar tadi ke dapur.     

Tidak lama kemudian, Bu Xu pun kembali dengan membawa seteko air panas, "Kakek kalian baru saja memasak air."     

Lu Sheng mengambil teko itu sambil tersenyum. He Hu mengambilkan sebuah meja kecil, mendahului Lu Sheng meletakkan kaleng daun teh dan teko di atas meja untuk menyeduh teh.     

"Bau teh ini, jangan-jangan adalah Biluochun?" Mata He Hu berbinar sambil melihat uap panas dan aroma teh yang menawan itu.     

He Hu pecinta teh. Sedangkan He Zhang adalah anak yang baik. Dia sering membelikan daun teh untuk He Hu. Namun, He Hu belum pernah menikmatinya daun teh yang berkualitas seperti ini.     

He Hu pernah membaca deskripsi aroma Biluochun di buku.     

Lu Sheng menuangkan secangkir teh untuk He Hu, Lu Ran dan dirinya sendiri. Lu Sheng mengangkat cangkirnya yang ada di depan hidung dan menghirup aroma teh. Kemudian, dia pun tersenyum.     

Aroma ini benar-benar Biluochun yang berkualitas tinggi. Lu Sheng minum ini ketika di masa lampaunya. Namun di masa kehidupan ini, baru pertama kalinya Lu Sheng minum Biluochun.     

He Hu menyesap dengan hati-hati. Setelah merasakannya dengan teliti, dia pun menganggukkan kepalanya terus, "Teh yang enak, ini pasti adalah teh berkualitas tinggi!"     

He Hu bertanya pada Lu Sheng, "Xiaosheng, kamu mendapatkan dari mana daun teh ini?"     

Lu Sheng tersenyum, "Nenek Tuan Chu yang memberikannya padaku."     

He Hu tertegun sejenak. Kemudian dia tertawa terbahak-bahak, "Kamu ini ternyata anak yang suka bercanda, ya."     

Pada hari pertama restoran Lu Sheng terbuka, He Hu dan Bu Xu tidak pergi. Lalu, He Zhang dan He Lai juga tidak pernah membahas masalah Lu Sheng dan Chu Sihan di hadapan orang tua mereka. Jadi, He Hu tidak tahu bahwa Lu Sheng kenal dengan Chu Sihan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.