Gadis Lugu Liar Galak

TIDAK TAHU MALU



TIDAK TAHU MALU

0Esok hari, di Desa Anmu.     
0

Lu Ran awalnya hanya menyediakan dua set hadiah Imlek. Namun, semalam dia mendengar bahwa Lu Ran mengatakan bahwa tunangan He Qin juga tinggal di desa Anmu, maka Lu Sheng pun menyediakan satu set lagi.     

Melihat Lu Sheng dan keluarganya datang, Bu Zhao pun segera menyambut kedatangan mereka meskipun sedang makan.     

"Nenek." Lu Ran turun dari delman kuda dan memanggil Bu Zhao.     

"Ya! Di mana A Sheng?" tanya Bu Zhao.     

Lu Sheng membuka kain pintu delman dan melihat kepada Bu Zhao dengan senang, "Nenek, aku di sini!"     

"Kalian sudah makan? Kebetulan nenek baru selesai memasak, ayo makan bersama."     

"Kami datang setelah makan, Nek."     

Lu Ran menyuruh Lu Sheng untuk mendorong barang-barang yang di dalam delman keluar. Kemudian, Lu Ran yang membawanya ke dalam rumah.     

Melihat barang-barang ini, Bu Zhao pun mengerutkan keningnya, "Kalian cukup datang saja, kenapa sampai membawa barang?"     

Kini, He Qin membantu di restoran Lu Sheng. Setiap bulan dia mendapatkan gaji tiga puluh tael perak. Jadi ekonomi keluarga He pun banyak membaik.     

Lu Sheng meloncat keluar dari delman kuda. Dia merangkul lengan Bu Zhao dan tersenyum, "Itu semua adalah buah kering dan kue. Semua pemberian orang lain. Kami sendiri juga tidak bisa menghabiskannya. Jadi, kami berbagi dengan Nenek."     

"Kenapa membawakan barang-barang ini?" Bu Zhao tidak menyetujui, "Kalau makanan, kalian cukup simpan buat kalian sendiri saja. Aku dan pamanmu juga kurang menyukai makanan manis seperti ini. Bahkan Nenek mau menyuruh pamanmu untuk membelikan makanan bagi kalian."     

Berbeda dengan kunjungan waktu sebelumnya. Kini, rumah keluarga He sudah terbuat dari batu bata. Satu lobi terdiri dari lima kamar. Cukup luas.     

Lu Sheng mengamati rumah neneknya, lalu dia bertanya pada Bu Zhao, "Nek, Zhang Xiaohua itu menikah dengan siapa?"     

Mendengar Lu Sheng mengungkit nama Zhang Xiaohua, Bu Zhao pun mencibir dengan dingin. Dia mendengus, "Dia menikah dengan keluarga dari desa Zhengjia di mana laki-laki itu memiliki keterlambatan mental. Kini sedang ribut ingin cerai. Waktu itu, Zhang Xiaohua pernah kembali ke desa. Dia melihat kita membangun rumah baru. Bahkan dia mencari ke rumah dan meminta pamanmu untuk menunggunya cerai. Sungguh tidak tahu malu."     

"Hah? Dia masih berani mencari Paman?" Lu Sheng mengerutkan keningnya.     

"Ya, kan?" Bu Zhao mendengus, "Tidak hanya Zhang Xiaohua. Bahkan abang dan kakak iparnya juga sering datang ke rumah kita. Mereka mencari muka dengan pamanmu seolah-olah mereka sangat bersahabat. Akan tetapi, pamanmu tidak mempedulikan mereka sama sekali."     

Orang tidak tahu malu seperti ini, semakin kita mempedulikan mereka, mereka akan semakin menganggap penting dirinya sendiri.     

Lu Sheng mendengus, "Siapa suruh mereka matre? Sekarang menyesal sudah terlambat!"     

Lu Ran keluar dari lobi. Kemudian dia melihat Bu Zhao dan bertanya, "Nek, Paman di mana?"     

"Kandang babi keluarga Duan rusak karena tertimpa salju. Pamanmu mungkin sekarang sedang membantu untuk memperbaiki kandang babi mereka."     

Bu Zhao kemudian berjalan masuk ke dalam dapur, "Aku harus makan dulu. Kalau tidak, lauknya keburu dingin. Kalian juga masuk untuk menghangatkan badan karena di luar dingin."     

Lu Sheng berdiri di depan pintu dapur dan berkata, "Nek, Nenek makan saja. Aku dan Kak Ran mau mengelilingi desa dulu dan sekalian mengantarkan hadiah Imlek pada Nenek Sepupu."     

Bu Zhao mengambil sumpitnya. Lalu, dia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Pergilah, ingat jangan terlalu malam pulangnya."     

Lu Ran dan Lu Sheng menganggukkan kepala mereka. Lu Ran membawa hadiah Imlek dan berjalan di belakang Lu Sheng.     

Sebelumnya masih bisa melihat ladang. Kini hanya bisa melihat putihnya salju saja.     

"He Lai, cepat bersihkan salju yang ada di depan rumah. Setiap hari hanya tahu tidur saja. Kamu adalah babi di masa lampau, ya?"     

Begitu Lu Ran dan Lu Sheng sampai di rumah He Hu, mereka pun langsung mendengar suara Bu Xu yang sangat keras itu.     

 Lu Sheng tertawa ringan, "Paman Lai dimarahi lagi oleh Nenek Sepupu."     

Lu Ran tersenyum, sepertinya dia sedang menahan rasa tawanya.     

"Xiaodong, kamu pergi ke gudang bantu Nenek dan ambilkan kayu bakar di dapur."     

"Baik." Ketika Lu Ran dan Lu Sheng berjalan hingga halaman depan rumah, mereka mendengar lagi percakapan Bu Xu dan He Dong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.