Gadis Lugu Liar Galak

TERKENA LUKA DALAM



TERKENA LUKA DALAM

0Lu Sheng tidak mengerti, kenapa Peramal Kerajaan menyuruhnya untuk menyimpan Chiming yang merupakan siluman dengan tingkat pelatihan selama ribuan tahun. Kenapa tidak membunuhnya langsung saja?     
0

"Chigou berusia ribuan. Dia sangat langka." Chu Sihan menyimpan kembali Pedang Hades. Kemudian menjelaskan, "Simpan dia, suatu saat pasti akan berguna."     

Melihat Lu Sheng kebingungan, Chu Sihan pun tersenyum, "Simpan saja dulu, nanti setelah Paman Lu pulang, dia yang akan menanganinya."     

Meskipun Lu Sheng tetap tidak mengerti, namun dia tetap menyimpan Chiming ke dalam kertas hu dengan patuh.     

Begitu Chiming kalah, warna langit pun kembali menjadi gelap.     

Peramal Kerajaan mengeluarkan transportasi bunga teratai dan membawa mereka berempat kembali ke dalam kota. Kemudian baru dia menaiki kembali delman kuda yang ditelantarkannya tadi.     

Di atas langit, sebuah bayangan hitam melintas. Ye Luo mengangkat kepalanya namun tidak melihat jelas bayangan itu.     

Ketika Xiahou Tang tiba di Suburban yang tersisa hanya bekas pertarungan. Di sana sudah tidak ada orang lain. Bahkan, jenazah-jenazah Chiming dan siluman-siluman ilusi pun tidak terlihat.     

Xiahou Tang berkata dengan geram, "Peramal Kerajaan!" Tingkat pelatihan Xiahou Tang baru dua ratus tahun lebih. Demi mengendalikan Chiming, dia sudah menggunakan seluruh kekuatannya. Kini karena Chiming sudah kalah, dia pun terkena luka dalam. Dia tidak akan bisa pulih total dalam waktu singkat.     

Xiahou Tang mengira setelah melewati hari ini, hari kebahagiaannya akan datang. Namun dia tidak menduga, dia sudah kehilangan siluman bertingkat pelatihan ribuan tahun seperti Chiming. Ditambah lagi, dirinya juga terluka parah.     

"Uhuk, uhuk, phuh..." Xiahou Tang batuk untuk beberapa kali, kemudian dia pun memuntahkan darah.     

"Guru!" Putra Mahkota yang mengejar Xiahou Tang muncul pada saat ini, dia pun segera membantu Xiahou Tang berdiri.     

Xiahou Tang memaksakan diri untuk tenang, "Bawa aku pulang ke wisma Xiahou."     

Putra Mahkota masih tidak mengerti apa yang terjadi, namun melihat sosok Xiahou Tang sekarang, kemungkinan besar rencana mereka gagal. Putra Mahkota menjadi geram, dia pun segera membawa Xiahou Tang pulang ke wisma Xiahou.     

Keesokan harinya.     

Pengumuman mengenai semua siluman telah dikalahkan pun keluar. Para masyarakat yang terpaksa mengurung di dalam rumah selama satu hari pun akhirnya berseru dengan senang dan keluar dari rumah.     

Pada hari yang sama, Yang Mulia Kaisar memanggil Peramal Kerajaan ke istana.     

Pada sore hari, Peramal Kerajaan membawa Yang Mulia Kaisar untuk menjenguk rumah Ye Luo. Kali ini, Perdana Menteri Fu, Putra Mahkota, Putra Kaisar Pertama, dan menteri-menteri lainnya juga ikut.     

"Yang Mulia Kaisar, hamba tidak memiliki teh yang bagus." Setelah memberi hormat, tiba-tiba Ye Luo berkata.     

Yang Mulia Kaisar tertawa terbahak-bahak, "Pendekar Ye, aku ke sini bukan untuk minum teh. Melainkan aku ke sini untuk melihat pahlawan kita, Xuanyue."     

Sejak Putra Mahkota masuk ke dalam rumah, tatapannya sudah menatap terus-menerus pada Lu Sheng.     

Semalam, setelah Putra Mahkota membawa Xiahou Tang pulang, Xiahou Tang bertanya padanya mengenai Chu Sihan dan Lu Sheng.     

Putra Mahkota mengetahui identitas Chu Sihan. Namun, dia sama sekali tidak tahu mengenai identitas Lu Sheng.     

Putra Mahkota memberitahukan pada Xiahou Tang mengenai latar belakang dan prestasi yang dilakukan Chu Sihan selama beberapa tahun ini. Xiahou Tang pun menyuruhnya untuk mengawasi Lu Sheng.     

Chu Sihan melihat Peramal Kerajaan. Dia melihat Peramal Kerajaan menganggukkan kepalanya. Lalu, Chu Sihan pun merasa lega.     

"Semalam, Aku dengar kalian bisa berhasil menaklukkan semua siluman. Ini semua berkat bantuan kalian berdua. Di sini aku mewakili masyarakat Xuanyue untuk mengucapkan terima kasih pada kalian berdua!"     

Lu Sheng mengerti Peramal Kerajaan pasti tidak akan mengatakan identitas asli Chu Sihan. Jadi, "Penghargaan" tersebut kemungkinan besar akan diberikan pada dirinya dan Ye Luo.     

Walaupun biasanya Ye Luo sangat ceroboh, namun jika masalahnya menyangkut dengan muridnya, dia pun sama sekali tidak ceroboh.     

"Yang Mulia terlalu segan, kami pendeta berkewajiban untuk membasmi siluman."     

"Tentu saja! Yang Mulia, kalau Anda benar-benar ingin berterima kasih, hamba juga tidak meminta yang lain. Cukup beberapa botol arak yang bagus saja." Ye Luo tertawa dengan senang.     

Peramal Kerajaan melirik Ye Luo. Kedua matanya yang tertutup oleh topi cadar menggambarkan keengganan terhadap Ye Luo.     

Ye Luo tidak pernah memikirkan yang lain selain arak. Pantas saja jika guru selalu memarahi Ye Luo yang tidak berguna itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.