Gadis Lugu Liar Galak

CHIMING



CHIMING

Lu Sheng berjongkok di pintu goa. Kemudian, dia melihat pada kumpulan Chigou dan bertanya, "Kalau kalian tidak mau berada di dunia manusia, kenapa tidak pulang ke dunia siluman?"     

Anak Chigou itu menggelengkan kepalanya, "Kami tidak memiliki kunci kartu milik Raja Siluman. Jadi, kami tidak bisa membuka pintu dunia siluman."     

"Kunci kartu milik Raja Siluman?" Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Siapa yang memegang kunci kartu Raja Siluman?"     

"Tu, Tuan Chiming yang memegang kunci kartu tersebut." jawab Anak Chigou yang lain. Kemudian, dia pun menyusut kembali.     

"Tuan Chiming?" Lu Sheng mengelus dagunya. Dia merasa sepertinya ada yang tidak beres. Namanya saja kunci kartu milik Raja Siluman, bukankah barang itu milik Raja Siluman? Lalu, kenapa bisa di tangan Tuan Chiming?     

Jangan-jangan Raja Siluman yang memberikan kunci kartu tersebut pada Tuan Chiming?     

"Aku dengar Raja Siluman sudah siuman, apa benar?"     

"Tidak!" Anak-anak Chigou itu menggelengkan kepala mereka. Salah satunya dari mereka berkata, "Kabar mengenai Raja Siluman telah siuman, itu hanya gosip yang disebarkan Tuan Chiming. Alasannya agar bisa menarik perhatian alam baka, agar dia bisa mengambil kesempatan untuk datang ke dunia manusia dan menghisap darah manusia."     

"Ternyata begitu!" Lu Sheng mencibir. Lalu dia melihat kepada kumpulan anak Chigou itu dan bertanya, "Tuan Chiming itu sekarang ada dimana?"     

"Tidak tahu." Anak-anak Chigou menggelengkan kepalanya, "Tuan Chiming biasanya suka berjalan sendirian. Kami semua ikut ke dunia manusia, akan tetapi tidak ada yang mengetahui keberadaannya sekarang."     

Lu Sheng mengeluarkan selembar kertas hu Penangkap Siluman. Anak-anak Chigou pun bergetar karena ketakutan.     

"Uwa!" Salah satu anak Chigou langsung menangis, "Aku mau pulang. Aku mau mencari ayah dan ibu. Aku tidak mau ke dunia manusia lagi, huhuhu..."     

Lu Sheng terdiam... apakah dirinya tampak seperti orang jahat?     

Melihat ada yang menangis, suasana hati anak-anak Chigou yang lainnya pun terpengaruh. Mereka mulai mendesak.     

"Diam!" Lu Sheng membentak. Kemudian, suara tangis pun terhenti dalam seketika.     

"Ayo masuk!" Lu Sheng mengulurkan tangannya yang menjepit di kertas hu Penangkap Siluman. Anak-anak Chigou menggelengkan kepala mereka. Sungguh kasihan sekali.     

"Kalau kalian masih ingin pulang ke dunia siluman, sebaiknya kalian masuk ke dalam kertas hu. Jika tidak, kalian hanya bisa bersembunyi di dalam goa ini. Seumur hidup kalian tidak akan bisa pulang ke dunia siluman."     

"Be, benarkah?" Anak Chigou yang terjatuh dari pohon itu memastikan dengan hati-hati.     

"Untuk apa aku membohongi kalian?" Lu Sheng menghelakan napas, "Kalian kalau tidak masuk, aku akan menjual kalian ke Pengendali Siluman."     

Mendengar Lu Sheng berkata demikian, anak-anak Chigou pun ketakutan. Satu persatu meloncat masuk ke dalam kertas hu Penangkap Siluman.     

Lu Sheng tersenyum. Kemudian, dia pun menyimpan kertas hu Penangkap Siluman itu ke dalam gelang ruangannya.     

Lu Sheng berdiri dan melihat ke arah sekitarnya. Lalu dia membasmi beberapa ekor siluman ilusi.     

Anak Chigou sangat cerewet. Lu Sheng bisa tidak membunuh mereka untuk sementara waktu.     

Namun, siluman-siluman ilusi ini benar-benar jelek sekali. Sifat mereka juga ganas. Pada dasarnya tidak ada yang baik.     

Sehingga ketika menghadapi siluman ilusi, sifat baik hati Lu Sheng benar-benar tidak bisa terlihat.     

Lu Sheng berkeliling lagi ke sekitar. Setelah memastikan tidak ada lagi jejak siluman, dia pun baru berjalan kembali.     

Begitu Lu Sheng keluar dari hutan, kebetulan Chu Sihan, Ye Luo, dan Peramal Kerajaan juga keluar dari arah mereka.     

"Aku di sini membereskan tiga ekor Chigou dan lima ekor siluman ilusi." Lu Sheng melapor terlebih dahulu.     

Peramal Kerajaan melapor, "Siluman ilusi ada enam ekor."     

Ye Luo melapor, "Aku di sini membereskan tiga ekor. Semuanya siluman ilusi."     

Chu Sihan melapor, "Aku membereskan dua ekor Chigou dan lima ekor siluman ilusi."     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Guru hanya berkata bahwa masih tersisa puluhan ekor siluman. Namun, dia tidak berkata jumlah pastinya. Kini jika ditambah-tambah, kita sudah membunuh tiga puluh hingga empat puluh ekor siluman. Kita juga tidak tahu masih sisa berapa."     

Chu Sihan berkata, "Kabarnya, masih ada dua puluh ekor siluman lagi dan tingkat pelatihan mereka pada di atas ratusan tahun. Mereka ikut di samping seekor Chigou yang bernama Chiming."     

"Aku juga mendengar bahwa anak-anak Chigou mengatakan masalah Chiming."     

Lu Sheng berkata, "Mereka berkata bahwa Raja Siluman belum siuman. Chigou yang bernama Chiming mencuri kunci kartu milik Raja Siluman. Dia merusak penghalang transparan dan membawa siluman-siluman ini berlari keluar dari dunia siluman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.