Gadis Lugu Liar Galak

LUOPAN



LUOPAN

0Perbuatan Chu Sihan dilihat oleh Ye Luo. Ye Luo pun merasa terhibur.     
0

Ye Luo merasa kalau Chu Sihan ini sungguh aneh sekali. Sebelumnya, setiap hari ada Nona cantik yang menempel di sampingnya, namun Ye Luo tidak pernah melihat Chu Sihan memberikan satu tatapan pun pada nona-nona itu. Waktu itu, Ye Luo sempat berpikir, jangan-jangan muridnya ini menyukai anak laki-laki.      

Namun ternyata setelah beberapa tahun berlalu, Chu Sihan tiba-tiba memiliki seorang tunangan. Bahkan, latar belakang tunangannya ini juga mengerikan.     

Ketika Chu Sihan dan yang lainnya tiba di pintu luar Kuil Qingxue, awalnya Peramal Kerajaan ingin mengeluarkan transportasi bunga teratainya, namun dia malah dihalangi oleh Chu Sihan, "Terlalu menarim perhatian malah akan membuat para siluman menjadi waspada yang di suburban. Sebaiknya, kita menggunakan delman kuda."     

Peramal Kerajaan mempertimbangkan kata-kata Chu Sihan. Dia pun merasa kata-kata Chu Sihan sangat benar sehingga Peramal Kerajaan berjalan kembali ke dalam Kuil Qingxue. Dia menyuruh orang menyiapkan delman kuda.     

Jadi, Chu Sihan dan yang lainnya pun menaiki delman kuda menuju suburban.     

Lampu lampion yang ada di jalan pun tidak ada yang menyalakan, sepanjang jalan sangat gelap. Hanya cahaya redup dari kedua lampu lampion yang tergantung di luar delman yang nyala di jalan.     

Ye Luo yang terpaksa menjadi kusir merasa sangat lemas. Mau bagaimana lagi, siapa suruh tingkat pelatihannya paling rendah di antara keempat orang ini?     

Jika dilihat dari latar belakangnya, nomor satu pasti adalah muridnya, Chu Sihan. Lalu, Lu Sheng, kemudian Peramal Kerajaan, baru yang terakhir adalah Ye Luo.     

Latar Belakang yang menyedihkan ini membuat Ye Luo terpaksa harus menerima nasibnya.     

Delman kuda berhenti di depan gerbang keluar masuk kota. "Gerbang sudah di tutup!" Suara Ye Luo yang sedang masuk ke dalam delman kuda.     

Peramal Kerajaan membuka kain pintu delman dan melihat. Lalu dia berkata "Kita terbang keluar."     

Kini, lingkungan dalam kota sangat membahayakan. Pasti kantor pusat Mahkamah Agung yang menyuruh untuk menutup gerbang kota. Namun, jika siluman-siluman itu ingin masuk ke dalam kota, bahkan gerbang ini pun tidak dapat menghalangi mereka.     

Chu Sihan dan yang lainnya pun meninggalkan delman kuda dan terbang ke keluar dari dinding kota.     

Hari ini, ibu kota Huaxia yang luas ini seperti kota hantu yang sunyi dan dingin. Bahkan, pengawal yang menjaga kota pun tidak terlihat.     

Manusia jika menghadapi sesuatu yang tak diketahui, mereka akan ketakutan. Hal ini lebih mengerikan dibandingkan dengan perang. Karena bagi mereka, siluman adalah makhluk yang gaib. Merek tidak dapat dilawan.     

Setelah keluar dari Jingcheng, jarak menuju suburban masih jauh, mereka pun berjalan kaki. Di pertengahan jalan, akhirnya Ye Luo mengerutkan keningnya dan mengejek, "Suburban begitu luas, siapa yang tahu siluman-siluman itu bersembunyi di mana?"     

Mendengar kata-kata Ye Luo, Lu Sheng pun tiba-tiba teringat sesuatu. Dia mengeluarkan sebuah barang dari gelang ruangannya.     

Chu Sihan melihat padanya, dengan aneh dia mengangkat alisnya.     

Yang dikeluarkan Lu Sheng adalah Luopan, "Dengan ini, kita pasti bisa menemukan siluman-siluman itu."     

Luopan ditemukan Lu Sheng dari gudang Lu Zhou yang di masa lampau. Dia tidak pernah menggunakannya untuk mencari siluman. Namun, tidak pernah salah ketika mau mencari hantu.     

Siluman juga termasuk makhluk halus. Seharusnya khasiatnya sama.     

"Apa ini?" Ye Luo bertanya pada Lu Sheng sambil menatap pada Luopan.     

Lu Sheng menjelaskan, "Barang ini namanya Luopan, kompas yang digunakan untuk mencari makhluk halus." Jika bukan karena Ye Luo yang berkata bahwa tidak ada yang bisa menemukan keberadaan siluman, Lu Sheng pun sudah melupakan keberadaan Luopan.     

"Barang ini berguna kah?" Ye Luo merasa ragu.     

"Berguna atau tidak, mari kita coba dulu." Kemudian, Lu Sheng meletakkan Luopan di atas telapak tangannya dan mulai berjalan.     

Ketika Lu Sheng dan yang lainnya masuk ke dalam hutan, jarum Luopan yang ada di tangan Lu Sheng tiba-tiba bergerak dengan tidak teratur. Jarum Luopan menunjuk ke Timur, lalu ke Barat, kemudian pindah ke arah Selatan lagi, dan pindah lagi ke arah Utara.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Dia mengetuk dua kali Luopan tersebut, namun jarum Luopan tetap memutar terus-menerus.     

"Barang ini jangan-jangan tidak mempan?" Ye Luo meragukan.     

Namun Chu Sihan malah berkata, "Siluman-siluman itu berada di dalam hutan. Di keempat arah ini semuanya terdapat keberadaan siluman. Oleh karena itu, jarum Luopan bisa memutar secara berantakan seperti ini."     

"Oh, pantas saja!" Lu Sheng akhirnya menyadarinya setelah mendengar penjelasan dari Chu Sihan. Dia sempat mengira jangan-jangan Luopan ini sudah rusak karena terlalu lama tidak digunakan. Ternyata karena di empat arah semuanya terdapat siluman!     

"Nona Lu, darahmu yang paling bisa menarik siluman." Peramal Kerajaan yang diam dari tadi tiba-tiba mengatakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.