Gadis Lugu Liar Galak

BIKSU SILUMAN



BIKSU SILUMAN

0Ketika Lu Sheng berjalan melewati kolam bunga teratai, dia berjongkok. Lalu, dia mengulurkan tangannya ke dalam kolam. Dia ingin mengetahui suhu air, ternyata air kolam juga hangat. Hal ini membuat Lu Sheng merasa sedikit ajaib.     
0

Ketika Lu Sheng ingin mengambil kembali tangannya, setangkai bunga teratai tiba-tiba melingkari pergelangan tangan Lu Sheng. Bunga tersebut menghadap ke wajah Lu Sheng dan melambai-lambaikan tangkainya.     

Lu Sheng mengangkat alisnya. Namun dia malah mendengar Peramal Kerajaan berkata, "Bunga teratai itu sangat menyukai Nona Lu."     

"Benarkah?" Lu Sheng tersenyum. Dia mengelus bunga teratai itu dan berkata, "Aku juga menyukaimu."     

Bunga teratai itu melambaikan badannya, sepertinya sedang menunjukkan kesenangannya. Mendengar kata-kata Lu Sheng, bunga teratai yang lain pun memanjangkan tangkai mereka dan ingin mendekat.     

"Sudah. Kalian jangan menakut-nakuti tamuku." kata Peramal Kerajaan.     

Bunga-bunga teratai itu pun menyusut kembali karena mendengar kata-kata Peramal Kerajaan.     

Lu Sheng tersenyum, "Ternyata mereka bisa mengerti bahasa manusia."     

Chu Sihan menjelaskan, "Mereka adalah peri bunga yang memiliki jiwa dan kesadaran sendiri."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya, "Hampir sama dengan bunga Lycoris yang ada di jalan Huangquan, ya?"     

(Huangquan, jalan menuju alam baka)     

Di masa lampau, Lu Sheng lebih sering berinteraksi dengan hantu. Sedangkan peri, siluman, dan sejenisnya, Lu Sheng baru bertemu mereka di dunia ini.     

"Hampir sama. Sama-sama menghirup energi dan menjadi peri."     

Chu Sihan bergandengan tangan dengan Lu Sheng. Mereka berjalan di belakang Peramal Kerajaan dan Ye Luo. Sambil berjalan Chu Sihan menjelaskan, "Manusia kalau meninggal dunia akan menjadi hantu. Jika mereka mendapatkan kesempatan untuk berkultivasi, maka mereka akan menjadi hantu peri. Sedangkan bunga, pohon, dan rumput ini juga hampir sama. Jika mereka berada di tempat yang penuh dengan energi, maka mereka pun secara otomatis akan menjadi peri."     

Lu Sheng pernah mendengar penjelasan ini, bunga, pohon, dan rumput yang sudah menjadi peri, jika mereka melanjutkan pelatihan mereka hingga ribuan tahun, maka mereka pun akan seperti Peramal Kerajaan, kultivasi menjadi manusia."     

Namun persentase ini sangatlah rendah.     

Tentu saja, jika diletakkan di dunia siluman, beda lagi ceritanya.     

Di halaman tempat tinggal Peramal Kerajaan, selain bunga teratai, masih ada bunga lain yang tidak seharusnya muncul di musim dingin.     

Bunga-bunga keempat musim dapat dilihat mekar di halaman tersebut.     

Lu Sheng dan yang lain berjalan masuk ke sebuah gazebo kecil, Peramal Kerajaan mengisyaratkan mereka untuk duduk terlebih dahulu. Lalu dia pun berjalan ke arah lain.      

Kira-kira setengah jam kemudian, Peramal Kerajaan baru kembali. Dia membawa sebotol arak, di belakangnya mengikuti beberapa biksu yang membawa kotak makanan.     

Beberapa biksu itu meninggalkan gazebo setelah menyajikan makanan di atas meja.     

Makanan yang di atas meja semuanya vegetarian, dan sepertinya semuanya hanya ditumis air saja.     

Lu Sheng mengambil sumpit dan mencicipi makanan itu dengan penasaran, lalu ekspresinya pun membeku.     

Ye Luo tertawa terbahak-bahak, dia meneguk secangkir arak, lalu memperingatkan Lu Sheng dan Chu Sihan, "Di Kuil Qingxue ini, selain arak, tidak ada yang bisa dimakan."     

Pertama kali ketika Ye Luo bertamu ke Kuil Qingxue, dia juga pernah dengan polos mengira, mau sebagaimana buruk masakan itu, pasti juga bisa dimakan. Namun ketika dia mencicipi sesuap makanan itu, dia tidak pernah menyumpit untuk kedua kalinya lagi.     

Kemudian Ye Luo pergi ke dapur menanyakan masalah ini kepada orang dapur, baru dia mengetahui ternyata masakan ini adalah buatan Peramal Kerajaan sendiri.     

Meskipun Ye Luo benar-benar terkejut ketika mengetahui seniornya yang memasak, namun rasanya itu benar-benar membuatnya mundur.     

Coba bayangkan, sayuran yang dimasak air tanpa memberikan garam dan perasa lainnya, siapa yang bisa makan?     

Peramal Kerajaan melirik kepada Ye Luo, kemudian dia melepaskan topi cadarnya.     

Ini pertama kalinya Lu Sheng dan Chu Sihan melihat wajah asli Peramal Kerajaan.     

"Biksu Siluman" secara otomatis muncul di otak Lu Sheng.     

Di tengah kening Peramal Kerajaan terlukis sebuah bunga teratai, wajah yang putih dan tampan, sepasang mata yang lembut dan indah terlihat begitu mempesona.     

"Uhuk..." Chu Sihan berdeham, menarik kembali perhatian Lu Sheng terhadap Peramal Kerajaan.     

'Mau seberapa tampan juga tidak bisa mengingkari bahwa Peramal Kerajaan hanyalah seorang tua bangka. Lagipula, memangnya Peramal Kerajaan lebih tampan daripada dirinya?' Pikir Chu Sihan     

"Han'er, tenggorokanmu kurang enak?" Ye Luo meletakkan cangkir araknya, dan melihat kepada Chu Sihan dengan cemas.     

Chu Sihan terdiam...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.