Gadis Lugu Liar Galak

WISMA JENDERAL



WISMA JENDERAL

0"Nona!" Seorang pria yang berpakaian seragam polisi berjalan mendekat. Dia terkejut ketika melihat Lu Sheng.     
0

Lu Sheng mengenal pria tersebut. Dia adalah pengawal yang ada di jalan ramai tadi pagi.     

"Pengawal Jia, sebenarnya ada apa ini?" Xiaoliu yang terbangun dari kondisinya pun bertanya sambil mengerutkan keningnya.     

Pengawal Jia melihat Lu Sheng lagi dengan aneh. Kemudian, baru dia menjelaskan pada Nenek Tua, "Oh, hamba mendapat perintah untuk memperingatkan pada Nyonya Besar Pei bahwa akhir-akhir ini di Jingcheng muncul siluman ilusi yang bisa menyamar menjadi manusia agar Nyonya Besar Pei bisa lebih hati-hati lagi."     

Setelah mendengar kata-kata yang dikatakan Pengawal Jia, tatapan semua orang pun tertuju pada Lu Sheng.     

"Kakak, terima kasih karena kakak sudah sekali lagi menyelamatkan kami!" Pei Fei maju dan mengucapkan terima kasih pada Lu Sheng.     

Lu Sheng tersenyum, "Tuan muda tidak perlu sungkan, membasmi siluman adalah pekerjaanku. Ini sudah menjadi kewajibanku."     

"Lagi?" Pengawal Jia dan Xiaoliu melihat pada Pei Fei dalam waktu yang bersamaan.     

Pei Fei menjelaskan, "Aku dan nenekku pernah tersesat ketika di Huangyang, Ketika kami sudah mau pingsan karena kelaparan, kakak inilah yang memberikan kami bakpao. Lalu, tadi ada dua ekor siluman ilusi yang menyamar menjadi paman dan bibiku. Kakak ini juga yang membantu kami untuk membasmi kedua siluman ilusi tersebut."     

Kemudian, mengenai tingkah laku Lu Sheng yang menyimpan roh tadi, Pei Fei dan yang lainnya tidak mengerti apa yang sedang dilakukan Lu Sheng.     

"Ternyata begitu!" Xiaoliu segera maju dan melihat Lu Sheng, "Terima kasih sudah menyelamatkan kami, Nona. Jika Jenderal tahu, beliau pasti akan sangat berterima kasih pada nona."     

"Jenderal?" Lu Sheng melihat pengawal Jia dengan heran.     

Pengawal Jia segera maju dan menjelaskan, "Di sini adalah wisma Jenderal. Jenderal Pei ditempatkan di luar kota sepanjang tahun. Dia jarang kembali ke Jingcheng."     

"Ternyata begitu!" Lu Sheng menganggukkan kepalanya. Ketika dia mau menyapa Nenek Tua, tiba-tiba Nenek Tua itu pingsan.     

"Nenek!"     

"Nyonya Besar!"     

Mereka yang berdiri di belakang Nenek Tua segera membantu memapahnya.     

Lu Sheng maju dan memeriksa Nenek Tua itu. Kemudian dia pun mengatakan dengan tenang, "Nyonya Besar tidak apa-apa. Dia hanya terkejut dengan kejadian tadi saja. Cukup biarkan dia berbaring di tempat tidur dan beristirahat saja."     

Mendengar Lu Sheng berkata demikian, semua orang pun dengan panik membawa Nenek Tua pergi beristirahat.     

Pei Fei melihat Nenek Tua, lalu dia melihat Lu Sheng, "Kakak boleh tinggal di sini".     

Meskipun Pei Fei sangat berani, namun karena baru mengalami kejadian siluman ilusi tersebut, kini dia masih merasa sedikit takut.     

"Di sini tidak akan ada siluman ilusi lagi." Lu Sheng menepuk kepala Pei Fei, "Kakak masih harus pergi untuk melindungi lebih banyak orang lagi. Kalau begitu aku tidak bisa berlama-lama di sini lagi."     

Pei Fei mengerutkan keningnya, "Tapi kami belum berterima kasih pada kakak karena telah menyelamatkan nyawa kami."     

"Aku hanya membantu saja. Kamu tidak perlu menghiraukannya." Lu Sheng tersenyum. Lalu dia berkata, "Kakak pergi dulu."     

Kemudian Lu Sheng pun menganggukkan kepalanya pada Xiaoliu dan Pengawal Jia. Lalu dia pun pergi.     

"Nona tadi..." Xiaoliu melihat Pengawal Jia hatinya bertanya-tanya.     

Pengawal Jia berkata, "Sebelumnya dia pernah menyelamatkan kami di kota. Hamba tahu bahwa dia berjalan bersama Tuan Chu "     

"Tuan Chu?! Tuan Magistrat Linjiangfu?!" Xiaoliu terkejut.     

Pengawal Jia menganggukkan kepalanya, "Benar."     

Xiaoliu diam-diam mengingat masalah tersebut ke dalam hatinya. Lalu, dia pun mengantar Pengawal Jia dan kelompoknya keluar dari wisma Jenderal.     

Ketika Lu Sheng keluar dari wisma Jenderal, dia berkeliling di sekitar sebelum akhirnya pergi.     

Siluman ilusi bisa mencium bau sesama jenisnya. Kini, di tempat ini telah ada dua ekor siluman ilusi yang mati, maka mereka pasti tidak akan datang ke sini lagi.     

Setelah Lu Sheng meninggalkan tempat ini, dia pun masuk ke gang lain.     

Mungkin karena sudah mendapatkan peringatan dari kantor pemerintah, rumah di sekitar sini sudah menutup rapat pintu dan jendela rumah mereka. Di dalam rumah juga jarang terdengar suara orang-orang berbicara     

Lu Sheng takut kalau terjadi sesuatu, dia pun menyelinap masuk ke setiap rumah. Setelah memastikan keadaan di dalam rumah sudah sangat aman, maka dia pun akan meninggalkan rumah.     

Setelah Lu Sheng keluar dari rumah, ketika dia belok ada sesosok bayangan merah yang terbang ke arah Lu Sheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.