Gadis Lugu Liar Galak

“TUAN BESAR KEDUA DAN NYONYA KEDUA”



“TUAN BESAR KEDUA DAN NYONYA KEDUA”

0Chu Sihan dan Lu Sheng menganggukkan kepala mereka kepada Peramal Kerajaan, kemudian mereka terbang pergi ke arah masing-masing.     
0

Peramal Kerajaan terdiam untuk beberapa saat, kemudian pergi.     

Lu Sheng mengelilingi beberapa gang. Melihat tidak ada yang aneh, dia segera bergegas meninggalkan tempat ini. Namun, dari atas tiba-tiba tercium bau amis siluman, Lu Sheng segera mengangkat kepalanya. Dia melihat ada dua buah kabut hitam yang lewat di atas gang kemudian masuk ke sebuah rumah.     

Lu Sheng menyipitkan matanya. Dia menempelkan kertas hu transparan di badannya, lalu dia menyelinap masuk ke dalam rumah itu dengan memanjat dinding orang.     

Lu Sheng melihat di sudut rumah kedua kabut hitam itu menyamar menjadi sepasang suami istri, kemudian pasangan suami istri tersebut saling menyentuh. Setelah mereka selesai bermain, mereka pun berjalan masuk ke koridor rumah tersebut.     

Halaman rumah ini sangat besar, jadi sepertinya bukan rumah masyarakat biasa.     

Lu Sheng menelan pil Penutup Bau yang diberikan Chu Sihan, kemudian mulai mengikuti kedua siluman ilusi itu.     

"Tuan Besar Kedua, Nyonya Kedua!" Dari tidak jauh sana, dua orang gadis pelayan berjalan mendekat. Setelah memberi hormat, mereka pun melihat 'Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua' dengan keheranan.     

'Tuan Besar Kedua' dengan tidak sabar melambaikan tangannya, "Untuk apa masih berdiri di sini? Kerja sana!"     

"Baik!" Kedua gadis pelayan pun berdiri. Mereka bergerak mundur ke samping untuk memberi jalan kepada 'Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua.'     

"Aneh. Bukankah Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua sudah pulang ke Mingshan? Kenapa mereka sudah kembali lagi?"     

"Iya juga. Sekali jalan saja membutuhkan waktu tujuh hingga delapan hari. Mereka baru pergi dua hari yang lalu. Jangan-jangan mereka mengalami sesuatu di perjalanan, jadi mereka pulang dulu ke sini."     

"Mungkin."     

Walaupun kedua gadis pelayan itu merasa aneh, namun mereka melihat wajah kedua orang itu memang adalah wajah Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua. Selain itu, sikap dan cara bicara keduanya juga sama persis. Jadi, mereka tidak merasa curiga sama sekali.     

Lu Sheng tersenyum mendengar percakapan kedua gadis pelayan tersebut. Kemudian, dia kembali mengikuti kedua siluman ilusi tersebut dari belakang.     

Sepanjang jalan ini terdapat banyak pembantu rumah yang memberikan hormat kepada 'Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua'.     

"Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua! Bukankah kalian sudah pulang ke Mingshan? Kenapa kalian kembali ke sini lagi?" Seorang pelayan tua yang lebih berani langsung bertanya tanpa ragu.     

'Nyonya Kedua' menjawab sembari tersenyum, "Oh, tadi di pertengahan jalan kami teringat kalau ada barang penting yang ketinggalan."     

"Oh, ternyata begitu." Pelayan tua itu menganggukkan kepalanya. Sepertinya ia tidak merasa curiga lagi.     

"Ada apa ini? Mengapa ribut sekali?" Sebuah suara serak terdengar. Lu Sheng melihat ke arah suara tersebut. Suara tersebut berasal dari seorang nenek tua yang berpakaian mewah dan elegan. Tangannya menggandeng seorang anak laki-laki. Keduanya berjalan mendekat.     

Mata Lu Sheng melotot. Bukankah keduanya adalah nenek dan cucu yang saat itu sedang mengemis di Huangyang? Jadi Lu Sheng benar-benar tidak salah lihat. Yang dilihatnya semalam benar-benar adalah nenek dan cucu ini!     

"Ibu!" Tatapan kedua siluman ilusi itu tertuju dulu pada anak laki-laki itu, kemudian mereka memberikan hormat pada nenek tua.     

Lu Sheng menangkap tatapan kedua siluman tersebut. Sepertinya kedua siluman ilusi ini mengincar darah anak laki-laki ini.     

Nenek tua mengerutkan keningnya, "Bukankah kalian baru saja pulang ke Mingshan? Kenapa kembali lagi?" Sangat terlihat bahwa nenek tua ini tidak menyukai Tuan Besar Kedua dan Nyonya Kedua ini.     

Dari ekspresi hormat 'Tuan Besar Kedua' terhadap nenek tua itu, dapat diketahui bahwa Tuan Besar Kedua yang asli seharusnya sangat takut kepada nenek tua tersebut.     

"Ada sesuatu yang tertinggal. Jadi, kami pulang dulu untuk mengambilnya, baru setelah ini berangkat lagi." Pada saat 'Nyonya Kedua' sedang menjelaskan, badannya terlihat mendekati anak laki-laki itu secara perlahan.     

Anak laki-laki itu mundur ke belakang untuk beberapa langkah tanpa ekspresi. Sepertinya ia sangat tidak suka dengan kedekatan Nyonya Kedua ini.     

Lu Sheng bergerak maju, Dia tidak lagi mempedulikan sekitarnya dan segera menarik anak laki-laki itu ke belakang.     

Anak laki-laki itu tertegun. Dia menolehkan kepalanya ke belakang. Namun, selain beberapa gadis pelayan dan ibu pembantu yang menundukkan kepala mereka dan berdiri secara berderet, sama sekali tidak ada orang lain lagi di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.