Gadis Lugu Liar Galak

MAHKAMAH AGUNG (2)



MAHKAMAH AGUNG (2)

0Ketika seorang pengawal diperbolehkan masuk, dia pun segera ke dalam untuk melapor.     
0

Sekarang, hampir semua pejabat Mahkamah Agung berada di dalam ruang kantor Mahkamah Agung.     

"Ada masalah apa?" Wajah Wakil Chen kurang enak dilihat karena rapat mereka telah terganggu.     

"Izin menjawab Wakil Chen, di jalan ramai yang ada di sana telah muncul siluman. Dia bahkan menyamar menjadi kawan kita."     

"Apa?!" Wakil Chen mengerutkan keningnya, "Apakah ada korban?"     

Pengawal itu menggelengkan kepalanya, "Untung saja, ada seorang nona yang berjalan kebetulan lewat sana. Dia sudah berhasil membunuh siluman itu."     

"Nona?" Peramal Kerajaan berdiri, "Nona siapa?"     

"Hamba juga tidak mengetahui identitas nona tersebut. Akan tetapi setahu hamba rekan perjalanannya adalah Tuan magistrat Linjiangfu, Tuan Chu."     

"Chu Sihan?" Peramal Kerajaan menyipitkan matanya, "Jangan-jangan, dia?"     

Wakil Chen bertanya dengan penasaran, "Peramal Kerajaan kenal dengan nona itu?"     

Peramal Kerajaan berkata, "Kalau tidak salah, nona itu mungkin adalah murid dari teman lamaku."     

Lu Zhou pernah bercerita mengenai Lu Sheng di hadapan Peramal Kerajaan. Dia adalah perempuan yang bisa mengubah takdir Chu Sihan.     

Kalau bersama Chu Sihan maka tidak salah lagi.     

"Di mana mereka sekarang?" tanya Wakil Chen kepada pengawal itu.     

Pengawal itu menjawab, "Mereka sedang berjalan menuju arah kantor pusat Mahkamah Agung. Sepertinya mereka juga akan datang ke sini."     

Wakil Chen menganggukkan kepalanya. Lalu dia pun berkata pada Peramal Kerajaan, "Hamba pergi untuk menyambut kedatangan Tuan Chu dulu. Peramal Kerajaan silahkan tunggu di sini sebentar."     

"Saya juga ikut." Kata Peramal Kerajaan.     

Seluruh Kantor Pusat Mahkamah Agung, dari Wakil Ketua Mahkamah Agung hingga kepala pengawal yang menjaga kantor pusat Mahkamah Agung, hampir semuanya hadir dan menunggu kedatangan Tuan Chu di depan pintu Kantor Pusat Mahkamah Agung.     

Ketika Chu Yun melihat kejadian tersebut, dia pun langsung merasa heran, "Tuan, jangan-jangan, di Kantor pusat Mahkamah Agung telah terjadi masalah besar?"     

"Apa maksudmu?" Lu Sheng membuka kain pintu delman dan bertanya.     

Chu Yun menunjuk ke pintu masuk Kantor Pusat Mahkamah Agung, "Coba Nona Lu lihat."     

Lu Sheng mengangkat matanya dan melihat. Yang terlihat di depan matanya adalah segerombolan orang sedang berkumpul di luar pintu. Tatapan mereka tertuju pada delman kuda Chu Sihan.     

Chu Sihan mengangkat alisnya. Ketika dia melihat segerombolan orang itu, dia juga menjadi heran.     

"Tuan memang hebat. Peramal Kerajaan benar-benar ada di sini!" kata Chu Yun.     

Setelah mendengar kata-kata Chu Yun, Lu Sheng baru merasa yakin bahwa Peramal Kerajaan benar-benar ada di dalam segerombolan orang.     

Chu Yun menghentikan delman kuda di depan pintu Kantor Pusat Mahkamah Agung. Saat Chu Sihan turun dari delman, Wakil Chen pun segera membawa anak buahnya untuk memberi hormat pada Chu Sihan, "Tuan Chu!"     

"Wakil Chen!" Chu Sihan dan Chen Siwu memiliki tingkat jabatan yang sama, sehingga mereka seharusnya saling memberi hormat.     

Setelah Chu Sihan membalas kehormatan Chen Siwu, dia pun memberikan hormat pada Peramal Kerajaan, "Hamba memberikan hormat pada Peramal Kerajaan."     

"Tuan Chu tidak perlu merasa segan." Tatapan Peramal Kerajaan itu tertuju pada Lu Sheng yang ada di dalam delman lewat kain kasa pintu delman. Dia pun bertanya, "Dia pasti Nona Lu, ya?"     

Lu Sheng yang baru turun dari delman kuda sedikit terkejut, "Apa Peramal Kerajaan mengenal hamba?"     

"Saya dan guru Anda adalah teman lama." Suara Peramal Kerajaan terdengar ringan bagaikan air sungai yang mengalir. Hangat namun tidak berperasaan.     

"Ternyata begitu!" Lu Sheng menganggukkan kepalanya. Ternyata Peramal Kerajaan adalah teman Guru. Pantas saja, Peramal Kerajaan bisa kenal dengan Lu Sheng.      

Akan tetapi, Peramal Kerajaan adalah teman Putra Kaisar Ketiga atau Lu Zhou, ya?     

"Tuan Chu dan Nona Lu, ayo kita masuk dulu." Wakil Chen memberi isyarat ajakan.     

Chu Sihan membalas dengan isyarat yang sama. Kemudian mereka semua pun berjalan masuk ke dalam Kantor Pusat Mahkamah Agung.     

Setelah mereka masuk ke dalam lobi, Wakil Chen pun dengan tidak sabar berkata, "Tadi saya dengar ketika Tuan Chu dan Nona Lu sedang berada di perjalanan untuk menuju ke sini, Nona Lu telah menaklukkan dua ekor siluman ilusi. Jadi saya ingin bertanya, bagaimana cara Nona Lu membedakan antara siluman ilusi dan manusia?"     

Semalam, hanya ada satu korban yaitu istri pemilik Lianhuazhai. Namun, hari ini malah muncul lima orang korban.     

Kini penduduk Jingcheng mulai ketakutan dan cemas. Yang Mulia Kaisar sudah mengeluarkan perintah pada Mahkamah Agung dimana mereka harus menyelesaikan kasus tersebut. Bahkan mereka sengaja mengundang Peramal Kerajaan untuk membantu dalam penyelidikan tersebut.     

Namun Wakil Chen dan yang lainnya adalah manusia biasa. Kasus yang ditangani mereka juga adalah kasus manusia. Sedangkan, kasus siluman seperti ini, sementara ini mereka masih belum memahami masalah tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.