Gadis Lugu Liar Galak

LEBIH BAIK MELIHAT DENGAN MATA KEPALA SENDIRI DARIPADA MENDENGAR PERKATAAN ORANG LAIN



LEBIH BAIK MELIHAT DENGAN MATA KEPALA SENDIRI DARIPADA MENDENGAR PERKATAAN ORANG LAIN

0Lu Sheng membuka kain jendela delman dan melihat situasi di luar. Kemudian dia melihat ada genangan darah di jalan.     
0

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Siluman Ilusi tidak hanya menghisap darah manusia, mereka juga menelan jiwa roh manusia. Jika tidak cepat-cepat dibasmi, semua siluman ini khawatirnya akan memakan banyak korban.     

Ketika Lu Sheng akan menutup kain jendelanya, tiba-tiba sebuah hembusan angin meniup ke arahnya dan bau amis pun tercium oleh hidung Lu Sheng.     

Saat ini, kebetulan sedang ada dua orang pengawal berjalan melewati delman kuda Chu Sihan.     

"Berhenti!" Lu Sheng berteriak. Delman kuda pun berhenti.     

Sebelum Chu Sihan sempat bereaksi, Lu Sheng sudah mengeluarkan selembar kertas hu dan meloncat keluar dari delman kuda lewat jendela.     

"Nona Lu, kenapa?" Chu Yun dengan lambat merespon dengan membuka kain pintu delman. Namun, di dalam delman sudah tidak ada sosok Lu Sheng yang ada hanya Chu Sihan yang duduk di dalam.     

"Hmhh?" Ketika Chu Yun melihat Chu Sihan dengan heran, dia pun melihat Chu Sihan yang sedang melihat ke arah jendela.     

Chu Yun dengan bingung menolehkan ke arah tatapan Chu Sihan. Lalu, dia pun melihat Lu Sheng sedang menangkap seorang pengawal. Kemudian Lu Sheng pun mengunci badan pengawal itu di lantai tanah.     

Kejadian yang tiba-tiba ini membuat semua pengawal tertegun.     

"Nona, apa yang kamu lakukan?" Semua pengawal pun mulai mengeluarkan pedang mereka dan menunjuk pada Lu Sheng.     

Tenaga nona ini kuat sekali, karena dengan gampang dia bisa menangkap seorang pria yang jauh lebih besar daripada dirinya.     

Lu Sheng tidak mempedulikan mereka. Melainkan dia hanya tersenyum dingin pada "Pengawal" yang ditangkapnya itu, "Kamu ingin menunjukkan wujud aslimu sendiri, atau aku akan membunuhmu langsung?"     

"A Jie, kamu berhutang cinta pada Nona ini ya?" kata seorang pengawal sambil tertawa.     

Pengawal lainnya pun ikut tertawa.     

"A Jie" melihat pengawal itu. Wajahnya terlihat ganas. Kemudian, badannya mengeluarkan asap hitam di mana asap itu berubah menjadi kabut hitam. Dia melarikan diri dari cengkraman Lu Sheng.     

Semua pengawal itu tercengang di tempat. Mereka melihat kejadian ini dengan kaku.     

"Masih belum ada siluman yang pernah berhasil melarikan diri dari tanganku!" Lu Sheng mencibir dengan dingin. Lalu dia melempar kertas hu yang ada di tangannya ternyata kertas hu itu dengan tepat sasaran mengenai Siluman Ilusi.     

Pukulan api mulai memukul Siluman Ilusi itu. Siluman tersebut mengeluarkan suara jeritan yang mengerikan. Kemudian, dia pun meledak dan hancur di udara.     

Chu Sihan mengangkat alisnya. Dia mengira bahwa Lu Sheng akan menyimpan lagi Siluman Ilusi ini di dalam kertas hu-nya. Namun, ternyata Lu Sheng langsung membunuhnya di tempat.     

Sekitarnya pun menjadi sunyi. Bahkan Chu Yun juga membeku di tempat dengan kedua matanya yang melotot besar.     

Lebih baik melihat dengan mata kepala sendiri daripada mendengar perkataan orang lain.     

Para pengawal dan polisi yang berada di lokasi juga berpikiran demikian. Awalnya, mereka hanya mendengar ada yang melapor. Oleh karena itu, mereka pun bergegas ke sini. Akan tetapi mereka tidak melihat sosok bayangan siluman tersebut sama sekali.     

Sampai detik ini, saat pengawal dan polisi melihat beberapa jenazah itu, mereka pun merinding dan berkeringat dingin.     

Entah sampai kapan para pengawal dan polisi itu menyelidiki kasus ini, mereka juga tidak akan menyangka jika ada Siluman Ilusi yang menyelinap di antara mereka.     

Jika bukan karena Lu Sheng, maka akibatnya… sungguh tidak bisa dibayangkan!     

Tatapan Lu Sheng yang dingin mulai memperhatikan sekitarnya. Kemudian, tatapannya tertuju pada seorang pengawal yang diam-diam membalikkan badannya itu.     

Semua orang mengikuti tatapan Lu Sheng yang membalikkan kepala mereka. Mereka pun melihat kabut hitam itu keluar dari badan pengawal dan bersedia melarikan diri.     

Lu Sheng meloncat dan terbang ke arah kabut hitam itu. Ketika dia berada di pertengahan langit, dia pun mengeluarkan selembar kertas hu. Dalam seketika Siluman Ilusi pun berhasil dibasmi olehnya.     

Para pengawal dan polisi yang tersisa langsung mulai melihat ke sesamanya. Mereka saling melihat. Lalu mereka pun mulai mengambil jarak antara satu sama lain.     

"Ada apa ini?" Sebuah suara yang kebingungan terdengar, ketika semua orang melihat ke arah suara itu. Wajah mereka pun langsung memucat dan menunjukkan tatapan yang mengerikan.     

Lu Sheng menolehkan kepalanya dan melihat. Orang itu ternyata "A Jie" yang tadi dipakai menyamar oleh Siluman Ilusi tadi.     

A Jie melihat ke semua orang. Wajahnya penuh dengan kebingungan. Dia hanya pergi ke kamar mandi sebentar, akan tetapi kenapa kini semua orang melihat padanya dengan pandangan aneh seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.