Gadis Lugu Liar Galak

SUNGGUH MENYENANGKAN MEMILIKI KARTU IDENTITAS



SUNGGUH MENYENANGKAN MEMILIKI KARTU IDENTITAS

0Cuaca hari ini sangat cerah. Di halaman luar memancarkan cahaya putih yang menyilaukan. Namun suhu udara sepertinya semakin dingin.     
0

Lu Sheng mengambil mangkok dan sendok. Sedangkan Chu Yun bertugas untuk menyajikan bubur iga.     

Chu Yun berkata, "Hamba tidak pernah melihat Tuan masuk ke dapur. Kini berkat Nona Lu, hamba harus makan yang banyak."     

Pagi-pagi Chu Sihan sudah mengutuskan Chu Yun untuk berbelanja daging babi tanpa lemak dan iga babi. Lalu, sedikit garam dan rempah masak lainnya di pasar. Awalnya Chu Yun mengira Lu Sheng yang ingin memasaknya     

Meskipun Chu Yun belum pernah makan masakan buatan Lu Sheng, namun dia pernah mendengar bahwa Shi Yi merindukan masakan Lu Sheng. Jadi dia pun mengetahui kemampuan memasak Lu Sheng.     

Shi Yi sangat pemilih mengenai makanan. Orang-orang yang mengenalnya semua mengetahui selera makannya, sehingga keterampilan memasak yang dipuji Shi Yi pasti sangat baik.     

Jadi, Chu Yun pun harus mencicipi masakan buatan Lu Sheng dengan baik. Namun dia tidak menyangka sepulang dari berbelanja ternyata Nona Lu belum bangun dan majikannya malah sudah berada di dapur untuk memasak bubur.     

Chu Yun melihat Chu Sihan dengan terampil mencuci sayur, memotong daging dan iga babi. Chu Yun pun tercengang.     

Chu Yun sudah ikut dengan Chu Sihan selama beberapa tahun. Namun dia tidak pernah melihat majikannya ini masuk ke dapur sekali pun.     

Biasanya, selain memasak air teh, Chu Yun tidak pernah melihat Chu Sihan memasak yang lain. Jadi tadinya Chu Yun masih tidak percaya, apakah barang yang dimasak majikannya itu bisa dimakan?     

Sampai setelah Chu Sihan selesai memasak dan memberikan setengah bubur pada Chu Yun untuk mencicipi rasanya. Chu Yun pun baru tahu bahwa masakan majikannya ini tidak hanya bisa dimakan, bahkan lebih enak berpuluh-puluh kali daripada masakan Chu Yun sendiri!     

Ketika Lu Sheng dan Chu Yun kembali ke lobi, secara bersamaan Chu Sihan juga kebetulan keluar dari ruang kerjanya.     

"Tuan, ayo sarapan." Lu Sheng memanggilnya dengan senang.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Lalu dia pun berjalan sejajar dengan Lu Sheng menuju lobi.     

Setelah Chu Yun meletakkan panci yang berisi bubur di atas meja, dia pun mengambil mangkok yang dibawa oleh Lu Sheng dan mulai mengisi dua mangkok itu untuk Chu Sihan dan Lu Sheng. Setelah itu baru dia mengisi mangkoknya.     

Setelah sarapan, Lu Sheng dan Chu Sihan pun berangkat.     

Setelah Chu Sihan dan Lu Sheng sudah mengendarai delman kuda, barulah Chu Yun bertanya, "Tuan, kita berkeliling di Wisma Putra Kaisar Ketiga dulu, atau langsung mencari Peramal Kerajaan dulu?"     

Sejak semalam Chu Yun mendengar masalah siluman, hingga sekarang dia juga masih merinding.     

Chu Sihan tidak langsung menjawab, melainkan dia menatap Lu Sheng dan menyuruhnya untuk mengambil keputusan.     

Lu Sheng tersenyum, "Kita mencari Peramal Kerajaan dulu saja." Lu Sheng mengerti sebaiknya mementingkan masalah penting terlebih dahulu.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Ke Kantor Pusat Mahkamah Agung."     

Jika Chu Sihan tidak salah, semalam, Peramal Kerajaan kemungkinan besar menginap di kantor pusat Mahkamah. Karena bagaimanapun juga, kasus aneh seperti ini tidak akan bisa diselidiki oleh manusia biasa.     

"Baik." Ketika delman kuda yang dikendarai Chu Sihan berjalan melewati jalan ramai, dia pun menemukan bahwa ternyata jalan ini sangat sepi. Sepanjang jalan hanya ada beberapa orang yang sedang berjalan. Namun pengawal yang sedang berpatroli di jalan malah terlihat di mana-mana.     

Chu Yun mengerutkan keningnya, dia merasa aneh. Tadi ketika dia pergi ke pasar, jalan ini masih sangat ramai.     

Dua orang pria yang berpakaian seragam polisi maju. Mereka menghalangi delman kuda Chu Sihan, dan berkata, "Di depan jalan ini ada beberapa kasus pembunuhan, untuk sementara waktu jalan ini tidak dapat dilewati."     

Di dalam delman kuda, Chu Sihan dan Lu Sheng saling menatap. Mereka melihat raut wajah yang serius di wajah mereka.     

"Tuan." panggil Chu Yun.     

Chu Sihan membuka kain pintu delman dan menunjukkan kartu identitasnya pada kedua polisi.     

"Oh ternyata Anda adalah Tuan Chu, silahkan!" Ketika kedua polisi itu melihat kartu identitas Chu Sihan, mereka pun langsung memberikan jalan.      

Meskipun kedua polisi tidak pernah melihat Chu Sihan, namun nama Chu Sihan sangat terkenal di Jingcheng. Meskipun sudah beberapa tahun, semua orang masih tetap mengingat sebagai seorang juara pertama ujian kerajaan termuda di negara Xuanyue. Dia adalah Chu Sihan.     

Melihat jalannya sudah dibuka, Chu Yun pun melanjutkan perjalanannya.     

"Sungguh menyenangkan sekali memiliki kartu identitas!" Lu Sheng berpura-pura berkata dengan sinis.     

Jika kondisi ini terjadi pada orang lain, orang itu pasti akan diminta untuk kembali pulang.     

Mendengar Lu Sheng berkata demikian, Chu Sihan pun tertawa kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.