Gadis Lugu Liar Galak

FU SISI MELEDAK



FU SISI MELEDAK

0Kata-kata Fu Sisi membuat Lu Sheng merasa aneh. Maksud dari kata-kata Fu Sisi adalah bukan anggota keluarga Fu?      
0

"Nona Kedua, bagaimana Anda bisa membantu orang luar untuk mengatakan hal seperti ini pada majikanku? Dia adalah kakak Anda!" Gadis pelayan pribadi Fu Yiyi tidak bisa menahan untuk berkata lagi, dia pun mengeluarkan suaranya dan memihak pada Fu Yiyi.     

"Orang luar?" Fu Sisi tersenyum dengan dingin, "Dia adalah kakak iparku di masa depan, mengenai siapa orang luar itu, dia sendiri mengetahuinya."     

"Fu Sisi, diam kamu!" Nyonya Fu memarahi Fu Sisi. Kemudian dia pun maju dan memeluk Fu Yiyi yang menangis.     

"Kenapa aku harus diam?" Fu Sisi seolah-olah tidak bisa menahan emosinya lagi. Jadi dia pun berkata, "Betul, memang orang tua Fu Yiyi meninggal dunia karena menyelamatkan Ayahku, tapi dia juga tidak berpikir. Jika bukan karena orang tuanya yang keras kepala, dia tidak ingin ikut dengan Ayahku untuk melarikan diri. Fu Yiyi bersikeras ingin bertempur dengan pembunuh-pembunuh bayaran itu. Apakah Ayahku akan kembali ke lokasi untuk menyelamatkan mereka?"     

Fu Sisi tersenyum dengan dingin, "Kalau dipikir-pikir, meskipun mereka tidak meninggal dunia karena menyelamatkan Ayahku, orang tua Fu Yiyi juga akan meninggal karena dibunuh oleh pembunuh bayaran itu. Balas budi macam apa ini?!"     

"Phak!" Fu Lei menampar wajah Fu Sisi.     

Wajah Nyonya Besar Fu langsung berubah Dia ingin menarik Fu Sisi yang ditampar ke belakang, namun Fu Sisi malah melambaikan tangan Nyonya Besar Fu.      

Fu Sisi menangis, dengan sedih dia menatap Fu Lei. Dengan keras dia bertanya, "Apakah Ayah merasa apa yang kukatakan itu salah?"      

Fu Sisi menunjuk Fu Yiyi dan berkata sambil terisak, "Sejak kecil hingga sekarang, kalian berdua selalu mengutamakan dia dan malah menelantarkan aku dan abangku yang berada di samping."     

"Ketika kami bertiga sedang bermain, padahal Fu Yiyi yang memukulku terlebih dahulu, kemudian aku membalasnya. Akan tetapi aku yang terkena hukuman. Kalian baik dengan orang lain, tapi apakah kalian baik denganku dan abangku?"     

Fu Lei tidak membalas kata-kata Fu Sisi.     

Fu Sisi mengelap air matanya dan melihat Nyonya Fu yang sedang melihat padanya dengan terkejut dia berkata, "Kamu juga. Kamu adalah Ibu yang baik untuk anak orang lain akan tetapi kamu bukan Ibu yang baik untukku dan abangku!"     

Fu Sisi dan Fu Xianyun dibesarkan oleh Nyonya Besar Fu dan pengasuh.     

Nyonya Fu hanya memikirkan anak angkatnya dan malah mengabaikan perasaan anak kandungnya.     

"Sisi!" Fu Lei ingin mengatakan sesuatu. Namun Fu Sisi malah melotot padanya dengan galak. Kemudian Fu Sisi pun berlari keluar dari lobi.     

"Sisi!" Saat ini Nyonya Fu juga tidak mempedulikan Fu Yiyi lagi, sehingga dia langsung membalikkan badannya dan mengejar keluar.     

Fu Yiyi berdiri di tempat dengan bengong. Dia teringat tentang tuduhan Fu Sisi tadi. Dalam seketika dia merasa malu sekali.     

Selama ini Fu Yiyi memang sombong, mentang-mentang Nyonya Fu dan Fu Lei menyayanginya, dia selalu sengaja mencari masalah dengan Fu Sisi di belakang orang lain.     

Sebenarnya Fu Yiyi bersikap seperti itu sudah pasti karena kematian kedua orang tua.     

Memang benar seperti yang dikatakan Fu Sisi. Saat itu Fu Sisi sudah berusia enam tahun, ada beberapa hal yang masih dia bisa ingat dengan jelas.     

Namun selama beberapa tahun ini, Fu Yiyi sudah menikmati kehidupan keluarga Fu dimana dia dihormati, dimanjakan, dan dilindungi. Lalu, kehidupan yang seperti itu membuat Fu Yiyi sudah lama melupakan marga aslinya.     

Bahkan lupa, siapa orang tua aslinya.     

Awalnya Fu Yiyi masih takut, dia takut dia akan ditelantarkan oleh Fu Lei dan Nyonya Fu, sehingga dia pun berusaha keras menyenangkan hati mereka.     

Dan ini juga alasan ketika waktu kecil, padahal Fu Yiyi yang sudah mengganggu Fu Sisi, namun Nyonya Fu hanya menghukum Fu Sisi saja. Karena di depan Fu Lei dan Nyonya Fu, Fu Yiyi selalu menunjukkan sikapnya yang patuh dan mandiri.     

Fu Lei dan Nyonya Fu selalu memperhatikan perasaan Fu Yiyi dengan hati-hati. Bahkan, tidak memperbolehkan orang-orang di wisma Fu berkata bahwa Fu Yiyi bukan anak dari keluarga Fu.     

Namun entah sejak kapan, Fu Yiyi mulai menganggap rasa perhatian Nyonya Fu dan Fu Lei menjadi sesuatu yang wajar. Sedangkan Nyonya Fu dan Fu Lei juga sudah terbiasa dengan mengutamakan keinginan Fu Yiyi.     

Lama kelamaan, kedua pihak pun terbiasa dengan kehidupan sehari-hari seperti ini.     

Fu Xianyun masih baik-baik saja. Sejak kecil dia sudah mandiri, sehingga dia tidak memiliki perasaan yang lebih mengenai ketidakpedulian orang tuanya.     

Namun Fu Sisi berbeda. Dia lebih sensitif, sehingga pendapatnya pun lebih banyak daripada Fu Xianyun.     

Setiap orang yang melihat orang tuanya lebih menyayangi anak dari orang lain dan menghiraukan dirinya, orang tersebut pasti akan merasa sedih.     

Dan hari ini, tamparan dari Fu Lei bagaikan api yang menyalakan bom. Hal itu membuat rasa dendam dan ketidaktahuan Fu Sisi yang terpendam selama bertahun-tahun pun meledak semua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.