Gadis Lugu Liar Galak

KASUS PEMBUNUHAN LIANHUAZHAI



KASUS PEMBUNUHAN LIANHUAZHAI

0Kata "Saudara Yun" langsung membuat Fu Sisi berbinar. Dia bahkan tidak menyapa Chu Sihan yang masih kakak sepupunya itu. Fu Sisi langsung meloncat ke arah Yun Ting, "Yun Ting, Yun Ting, kamu sudah pulang, ya?"     
0

Wajah Yun Ting langsung menjadi suram. Dasar Shi Yi bajingan. Padahal Yun Ting sudah sengaja bersembunyi di belakang kerumunan, tetapi Shi Yi malah mengkhianatinya dengan sengaja memanggil namanya.     

Shi Yi memperhatikan ekspresi Yun Ting. Suasana hatinya sangat senang. Kemudian dia pergi menyapa Chu Sihan dan Lu Sheng.     

Bing Ji mendengus dingin. Kemudian dia kembali ke tandu merahnya dan pergi.     

Para lelaki yang mengejar tandu tadi pun ikut pergi untuk kembali mengejar tandu Bing Ji.     

Shi Yi mencibir, "Bing Ji ini, setiap kali keluar rumah pasti selalu heboh."     

Begitu Bing Ji pergi, para warga yang tadinya berkumpul segera bubar.     

Lu Sheng merasa akhirnya udara menjadi segar, "Dasar kalian laki-laki… Apa kalian suka yang seperti ini?" Lu Sheng bertanya pada Shi Yi.     

"Tentu tidak." Shi Yi menjawab dengan jijik, "Para penggemar Bing Ji hanya menyukai aura misterius yang dikeluarkannya saja. Jika mereka melihat langsung Bing Ji, mungkin mereka tidak akan sefanatik ini lagi."     

"Kenapa? Apakah dia tidak cantik?" Lu Sheng tidak mengerti.     

Shi Yi tersenyum, "Cantik. Namun jika dia tampil tanpa riasan dan bedak tebalnya itu, dia pasti tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Nona Lu."     

Lu Sheng melambaikan tangannya di udara. Dengan menggunakan logat daerah, ia berkata, "Ah, Jangan memujiku. Aku jadi malu."     

Senyuman Shi Yi membeku, dia pun melihat ke Chu Sihan dan bertanya, "Logat mana yang dia gunakan?"     

Chu Sihan mengangkat alisnya. Dia juga tidak pernah mendengar logat tersebut. Namun Lu Sheng sudah biasa menggunakan berbagai macam logat. Seperti ketika Lu Sheng berbicara dengan penduduk Huangyang, dia akan menggunakan logat Huangyang. Lalu ketika Lu Sheng berbicara dengan Chu Sihan, dia akan menggunakan logat Jingcheng.     

Kini Lu Sheng mengucapkan logat yang asing lagi. Meskipun Chu Sihan tidak pernah mendengarkannya, namun dia juga merasa sikap Lu Sheng ini sangat wajar.     

"Kamu Lu Sheng, ya?" Fu Sisi berjalan kembali dengan Yun Ting, dia melihat kepada Lu Sheng dengan wajah penuh senyuman, "Aku pernah mendengar nenekku menyebut namamu. Namaku Fu Sisi, adik sepupu Tuan Chu."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Selamat siang Nona Fu."     

Semakin melihat Lu Sheng, Fu Sisi semakin penasaran. Sebelumnya dia selalu mendengar Fu Yiyi menyebut Lu Sheng sebagai gadis desa, maka Fu Sisi pun mengira Lu Sheng pasti seorang gadis desa yang tidak berpendidikan dan kuno.      

Namun gadis yang ada di hadapan Fu Sisi sekarang ini memiliki wajah yang cantik. Sudut bibirnya selalu tersenyum. Sifatnya rendah hati dan tidak sombong. Ia malah terlihat sangat murah hati.     

Lu Sheng bahkan lebih berwibawa dibandingkan dengan putri dari keluarga biro seperti Fu Sisi.     

Gadis seperti Lu Sheng bukan seseorang yang bisa ditaklukan oleh Fu Yiyi yang arogan dan suka merendahkan orang lain. Selain itu, Shangguan Ling'er yang dipilih oleh Bibi juga tidak bisa dibandingkan dengan Lu Sheng.     

Pantas saja Chu Sihan lebih memilih Lu Sheng, dan bersikeras tidak mau memilih orang pilihan Bibi.     

"Kita cari kedai teh dan mengobrol di sana saja, bagaimana?" Shi Yi memberi usul.     

Lu Sheng dan Chu Sihan menganggukkan kepala mereka.     

Yun Ting awalnya ingin mencari alasan untuk tidak ikut pergi, namun lengannya dipeluk erat oleh Fu Sisi. Bagaimanapun juga dia tidak bisa melepaskan genggaman tersebut. Pada akhirnya Yun Ting hanya bisa mengalah dan mengikuti rombongan ini menuju kedai teh.     

Ketika Chu Sihan dan yang lainnya sampai di kedai teh, mereka mendapati wajah para tamu terlihat sangat serius.     

Sepertinya para tamu ini sedang membicarakan sesuatu. Jika didengarkan dengan teliti, mereka sepertinya mengatakan kata 'Kasihan', 'Dibunuh', dan kata-kata sejenisnya.     

Shi Yi memiliki keberanian paling kecil, namun ia memiliki tingkat penasaran yang paling besar. Setelah duduk di atas kursi, dia pun segera membalikkan badannya dan bertanya ke tamu yang duduk di meja sebelah, "Saudara, apa yang sedang kalian bicarakan?"     

"Kasus pembunuhan Lianhuazhai!" Pria itu berkata dengan nada kecil, "Semalam istri bos Lianhuazhai meninggal dunia. Dia digigit mati oleh suaminya. Darahnya mengalir banyak di lantai. Mengerikan sekali."     

Lianhuazhai adalah sebuah restoran. Keterampilan memasak istri Bos Lianhuazhai ini sangat hebat. Masakan yang dibuatnya sangat enak. Banyak yang suka makan di restoran tersebut. Sedangkan Shi Yi sebagai pecinta makanan, tentu saja pernah makan di sana.     

Jadi, Shi Yi sangat menyayangkan kejadian tersebut.     

Sementara itu, saat Lu Sheng dan Chu Sihan mendengarkan kasus tersebut, mereka saling menatap. Kemudian, keduanya mengerutkan keningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.