Gadis Lugu Liar Galak

FU SISI



FU SISI

0Wajah Chu Sihan menjadi suram ketika dia mendengar suara bisikan dari orang-orang sekitar. Dia melihat Bing Ji dan bertanya tanpa ekspresi, "Nona, ada urusan apa?"     
0

"Bing Ji dengar Tuan Chu pergi ke restoran Taohua. Jadi Bing Ji pun ingin minum dengan Tuan di sana. Namun ternyata Bing Ji bertemu dengan Tuan di tengah jalan ini." Ketika Bing Ji ini berbicara, langkah kakinya pun berjalan maju. Dia berusaha mendekati Chu Sihan.     

Para penonton dan penggemar perempuan melihat Bing Ji dengan jijik. Sedangkan, penggemar laki-laki malah melotot pada Chu Sihan dengan penuh kecemburuan.     

"Nona, kalau berbicara bisa berdiri agak jauh sedikit, saya tidak tuli." Kata-kata Chu Sihan ini membuat mereka yang ada di sekeliling tertawa.     

Rasa tidak senang terlintas dari mata Bing Ji. Namun dia tetap berusaha, "Tuan, Bing Ji sudah menyediakan dua botol sake yang bagus. Bisakah Tuan menerima permintaan Bing Ji untuk minum sake dengan Bing Ji di restoran Taohua?"     

Lu Sheng menabrak Chu Yun. Lalu dia pun berdiri di depan Chu Sihan sambil tersenyum dengan manis, "Tuan kami baru saja pulang setelah minum."     

Bing Ji mengerutkan keningnya. Kemudian, dia mengamati Lu Sheng dari atas sampai bawah. Sedangkan, kedua matanya membawa sedikit amarah.     

Putra Mahkota sudah memberi perintah pada Bing Ji untuk mengutusnya bahwa dia harus menahan Chu Sihan untuk pergi ke restoran Taohua. Namun Bing Ji tidak menyangka bahwa dia sudah terlambat, ternyata Chu Sihan sudah keluar dari restoran.     

"Siapa kamu?" Bing Ji melihat Lu Sheng sambil mengerutkan keningnya.     

Lu Sheng menggandeng tangan Chu Sihan. Setelah Lu Sheng menggenggam erat jari tangan Chu Sihan, dia pun menunjukkannya pada Bing Ji, "Nona Bing Ji coba tebak, apa hubungan kami?"     

Chu Sihan melihat tangannya dan tangan Lu Sheng yang saling menggenggam erat itu. Matanya pun terlihat senang. Jarang-jarang Lu Sheng berinisiatif menunjukkan perasaannya yang berbunga-bunga juga.     

Bing Ji mendengus, lalu tatapannya tertuju pada Chu Yun, "Tuan pasti adalah pengawal Chu yang selalu berada di samping Tuan Chu, ya? Tuan Chu memiliki wajah yang tampan, ternyata pengawalnya pun juga."     

Kemudian, Bing Ji pun berjalan mendekati Chu Yun sambil tersenyum centil. Dia berusaha ingin menggoda Chu Yun, "Tuan, kini majikan Anda tidak ingin minum bersama Bing Ji, bagaimana kalau Anda saja yang menemani Bing Ji minum saja?"     

Bing Ji mengira jika Chu Yun mendapat undangannya, Chu Yun pasti akan menerimanya dengan penuh rasa bangga. Namun siapa bisa sangka, ternyata Chu Yun malah mundur dua langkah dan dengan jijik dia menolak, "Tidak perlu, mengenai undangan Nona Bing Ji, hamba tidak berhak menikmatinya."     

Perempuan tercantik Jingcheng dari mana ini? Jangan-jangan Nona Bing Ji sendiri yang memberikan julukan ini. Dengan sikap sevulgar ini, masihkah dia berhak mendapatkan gelar perempuan tercantik Jingcheng?     

Ketika Chu Yun belum bertemu dengan Bing Ji, Chu Yun masih sempat mengira dia pasti adalah wanita yang sangat indah dan menawan. Namun, ternyata semua ini hanya bayangannya saja.     

"Selera Pengawal Chu bagus sekali." Sebuah suara wanita terdengar dari kerumunan.     

Semua penonton melihat ke arah suara itu. Mereka melihat seorang gadis yang cantik. Gadis itu memeluk sekotak kue. Sambil memakan kue tersebut dia berkata, "Perempuan tercantik Jingcheng apanya. Semuanya hanya mengandalkan tumpukan bedak segunung. Padahal wajah asli mereka sudah peyot seperti tulang belulang."     

"Nona Fu!" Chu Yun segera memberikan hormat ketika melihat Fu Sisi.     

Fu Sisi tersenyum pada Chu Yun. Tatapannya yang berbinar tertuju ke arah Lu Sheng. Bibirnya tersenyum lebar.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, kemudian membalas senyuman Fu Sisi dengan sebuah senyuman juga.     

"Nona Fu, sebagai seorang gadis, kenapa cara Anda begitu busuk?" Bing Ji mengerutkan keningnya dan melotot pada Fu Sisi.     

"Apa yang kamu lihat? Mentang-mentang matamu sangat besar lalu kamu melotot begitu?" Fu Sisi mendengus dengan dingin, "Seluruh badanmu mengeluarkan bau bunga busuk. Serangga mana yang mau kamu sengat?"     

"Kamu… kamu…" Bing Ji sangat geram.     

"Perempuan tercantik apanya? Perempuan tercantik Jingcheng yang asli ada di istana."     

Julukan perempuan tercantik di Jingcheng untuk Bing Ji ini juga entah siapa yang memberikannya. Sungguh tidak pantas sama sekali.     

"Betul kata Nona Fu." Shi Yi tersenyum sambil berjalan mendekat, "Tetapi, Putri Yushu bukan perempuan tercantik Jingcheng, melainkan perempuan tercantik Xuanyue. Mana bisa dia dibandingkan dengan perempuan murahan seperti ini? Saudara Yun, apakah kamu setuju?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.