Gadis Lugu Liar Galak

NONA BING JI



NONA BING JI

0"Kamu tahu apa?" Chu Yun berkata sambil tersenyum, "Restoran itu dibuka oleh perempuan yang paling cantik di Jingcheng, Bing Ji. Jangankan sepuluh piring makanan yang harganya seribu lima ratus tael perak. Bahkan jika harganya lima belas ribu tael perak pun mereka akan berebut untuk makan di sana."     
0

"Perempuan paling cantik?" Kata-kata ini pun berhasil menarik perhatian Lu Sheng, "Secantik apa?"     

Chu Yun berkata, "Aku tidak pernah melihatnya. Akan tetapi kabarnya dia sangat cantik."     

"Apa benar?" Lu Sheng mencubit dagunya dan bergumam, "Sebenarnya aku lumayan cantik di masa lampauku."     

"Nona Lu, kamu sudah gila?" Chu Yun tertawa karena merasa lucu, "Kamu masih bisa mengetahui wajahmu yang di masa lampau?"     

Chu Sihan malah bertanya, "Secantik apa?" Lalu, dia tertegun sejenak dan melanjutkan, "Masa lampau."     

Lu Sheng berpikir sejenak. Lalu dia menjawab, "Mungkin paling cantik di kotaku."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Aku percaya." Chu Sihan pernah melihat wajah asli Lu Zhou. Lalu, kabarnya Ibu kandung Lu Sheng di masa lampau juga cukup cantik."     

Chu Yun terpana dengan kata-kata Chu Sihan. Cinta Chu Sihan terhadap Lu Sheng sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Jika tidak, Chu Sihan mana mungkin tidak rela membangunkan Lu Sheng dari mimpinya?     

"Oh ya, Tuan, kenapa Tuan Lin tidak terlihat?" Lu Sheng yang sudah kenyang kini teringat dengan Lin Jiang. Sejak Lin Jiang tidak lagi mengikuti Lu Sheng, cara pandangnya terhadap Lin Jiang pun mulai berubah.     

Chu Sihan menjawab, "Sekarang dia mungkin masih di penginapan tempat Paman Gao menginap."     

"Paman Gao?" Lu Sheng mengangkat alisnya, "Gao Xu?"     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Iya."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya.     

Ketika mereka bertiga kembali ke jalan besar yang ramai, mereka melihat dari kejauhan ada sebuah tandu merah yang besar diangkat oleh delapan pria besar. Tanduk yang diangkat pria-pria itu sedang berjalan ke arah mereka dengan perlahan. Di samping tandu diikuti belasan gadis pelayan yang berwajah cantik. Belasan gadis pelayan membawa keranjang bunga dan sedang menabur kelopak bunga di udara sambil tersenyum.     

Melalui kain kasa tipis terlihat ada seorang wanita sedang duduk di dalam tandu.     

"Nona Bing Ji!"     

"Nona Bing Ji. Lihatlah aku, lihat aku!"     

"Nona Bing Ji!"     

Lu Sheng terpana dengan kejadian tersebut. Lu Sheng juga pernah melihatnya di bandara ketika muncul artis ternama. Namun, perbedaannya adalah yang di bandara biasanya adalah penggemar perempuan. Sedangkan yang di sini adalah penggemar laki-laki. Ternyata laki-laki juga bisa segila ini, ya.     

Lu Sheng pun menjadi penasaran dengan wajah Nona Bing Ji.     

"Dasar wanita genit, phuih!" Seorang ibu yang berdiri tidak jauh dari Lu Sheng meludah ke lantai.     

Chu Sihan melihat tandu merah itu sudah akan sampai ke hadapan mereka. Dia pun segera menarik Lu Sheng ke tepi jalan untuk menghindari tabrakan dengan gadis-gadis pelayan tersebut.     

Namun siapa bisa sangka, ternyata tandu merah itu malah berhenti di depan Chu Sihan dan yang lainnya.     

Chu Yun melipat tangannya di depan, dengan penasaran dia melihat. Sedangkan, Chu Sihan malah mengerutkan keningnya tanpa sengaja.     

Dalam seketika, sebuah aroma bunga yang menyengat hidung pun tercium, "Haciu..." Lu Sheng langsung bersin karena aroma bunga yang menyengatkan itu.     

Lu Sheng pun mengejek di dalam hatinya sambil mengelus hidungnya. Selera perempuan tercantik Jingcheng ini sepertinya sangat vulgar, ya.     

"Kamu tidak apa-apa?" Chu Sihan bertanya dengan khawatir.     

"Aku baik-baik saja." Lu Sheng menggelengkan kepalanya sambil menutup hidungnya. Lalu dia pun melihat ke arah tandu merah dengan penasaran.     

Lu Sheng melihat kain kasa tandu itu dibuka. Sementara, seorang wanita yang mengenakan cadar di wajahnya dengan postur tubuh yang mempesona berjalan turun dari tandu merah. Gadis pelayan yang berada di samping segera memapah Bing Ji turun. Kemudian, Bing Ji pun berjalan ke depan Chu Sihan secara perlahan.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, dengan nada kecil dia bertanya pada Chu Sihan, "Tuan, apa kamu kenal dengan Nona Bing Ji ini?"     

Chu Sihan menggelengkan kepalanya, "Tidak kenal."     

"Bing Ji memberi hormat pada Tuan Chu!" Nona Bing Ji melepaskan tangan gadis pelayannya dan memberi hormat pada Chu Sihan. Suaranya terdengar lemah lembut dan centil.     

Lu Sheng langsung merinding. Lalu, dia pun bertanya pada Chu Yun, "Nona Bing Ji berasal dari mana?" Pakaian yang terbuka sekali membuat Lu Sheng patut curiga dengan asal usul Bing Ji.     

Chu Yun memberi penjelasan dengan nada kecil juga, "Dulu, dia adalah seorang pelacur nomor satu di rumah bordil Xiangsi. Kemudian dia dibeli oleh seorang pedagang. Dia mengikuti pedagang itu selama dua tahun. Lalu pedagang itu pun pergi setelah meninggalkan sejumlah uang padanya."     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya. Pantas saja, pakaiannya begitu terbuka. Ternyata dia memang berasal dari sana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.