Gadis Lugu Liar Galak

LU SHENG DIJEBAK



LU SHENG DIJEBAK

0"Tuan, ini hamba." Dari luar kamar terdengar suara ketukan pintu. Suara Chu Yun pun terdengar.     
0

Mendengar suara Chu Yun, Lu Sheng pun segera mendahului Chu Sihan untuk berkata, "Silahkan, masuk."      

Chu Yun yang berada di luar tertegun sejenak. Begitu dia masuk, dia pun melihat Lu Sheng sedang menatapnya dengan penuh senyuman. Bahkan dia berinisiatif untuk bertanya pada Chu Yun, "Lama tidak bertemu Pengawal Chu, Apa Anda sudah makan?"     

Chu Yun berjalan masuk ke dalam kamar dengan ketakutan sambil menatap Lu Sheng dengan penuh waspada, "Tuan, apa dia baik-baik saja?" Chu Yun berjalan ke samping Chu Sihan dan bertanya dengan nada kecil.     

Sebelumnya, ketika Lu Sheng bertemu dengan Chu Yun, Lu Sheng juga tidak pernah seramah ini. Akan tetapi kini Lu Sheng tiba-tiba bersikap begitu ramah. Chu Yun malah kewalahan.     

Chu Sihan tersenyum, "Tidak apa-apa, dia akan kembali seperti biasa begitu kamu memberikan uang imbalannya."     

Ternyata karena uang imbalan! akhirnya, Chu Yun mengerti. Pantas saja, bagaimana mungkin Lu Sheng begitu ramah pada Chu Yun tanpa alasan, kan?     

"Ini, imbalan untukmu." Chu Yun mengeluarkan setumpuk uang kertas untuk Lu Sheng. Total sepuluh lembar uang kertas yang bernilai sepuluh ribu tael perak.     

Lu Sheng menerima uang sepuluh lembar uang tersebut dengan sangat bahagia, "Kaya, kaya, aku menjadi kaya raya!" Kemudian jari Lu Sheng menyentuh lidahnya, lalu dia pun mulai menghitung uang kertasnya dengan bahagia.     

Chu Yun terdiam dengan reaksi Lu Sheng ini.     

Chu Sihan tidak dapat menahan tawanya. Dia mengabaikan tatapan aneh Chu Yun. Dia bertanya pada Lu Sheng sambil tersenyum, "Kini kamu sudah menjadi orang kaya raya. Bagaimana kalau kamu mentraktir kami makan?"     

"Boleh!" Lu Sheng menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. Lalu, dia melihat Chu Sihan dan Chu Yun, "Tuan dan Pengawal Chu ingin makan apa silahkan bilang saja. Tapi..." Kata-kata Lu Sheng berhenti sejenak. Lalu dengan malu-malu dia berkata, "Jangan yang terlalu mahal, ya."     

"Wah!" Chu Yun terkejut, "Bukankah kamu baru saja mendapatkan uang seratus ribu tael perak, memangnya kenapa kalau kamu mentraktir kami makanan yang mahal?"     

"Iya juga ya?" Lu Sheng mengedipkan matanya dengan ragu-ragu. Dengan canggung dia berkata, "Kalau gitu kalian mau makan apa?"     

"Ke Restoran Taohua saja." Chu Yun berkata secara asal, "Sake persik yang ada di sana sangat terkenal. Lalu, rasa angsa panggangnya juga terkenal enak di Jingcheng. Oh ya, daging persik khas restoran juga sangat mantap. Ah, terus sup ikan persik. Sementara, daging ikannya lembut, dan supnya juga segar. Sungguh enak sekali!"     

(Taohua adalah persik)     

Lu Sheng menelan ludahnya tanpa sengaja. Kemudian, dia berdiri dan berkata, "Ayo, kita pergi sekarang."     

Chu Sihan mengangkat alisnya, "Bukankah kamu baru saja makan bubur?"     

"Ugh... bubur itu akan dicerna habis kalau kita berkeliling satu putaran di luar." Lu Sheng tertawa dengan canggung. Lalu dia pun membuat Chu Sihan dan Chu Yun terburu-buru, "Sudah waktunya makan siang. Di restoran Taohua banyak makanan enak. Kita tidak akan bisa mendapatkan meja kalau kita lambat."     

Chu Yun menganggukkan kepalanya, "Benar kata Nona Lu. Meja restoran Taohua sangat susah didapat, kita memang harus cepat-cepat ke sana."     

Lu Sheng, Chu Sihan, dan Chu Yun pergi pun menuju restoran Taohua. Saat mereka datang di restoran, untung saja mereka mendapat meja terakhir.     

Yang membuat Lu Sheng merasa bingung adalah, di restoran ini hampir semua tamu adalah laki-laki, hal ini sedikit aneh.     

Lu Sheng tidak mengetahui makanan apa yang enak di restoran tersebut, sehingga dia pun mempersilahkan Chu Yun untuk memesan terlebih dahulu. Chu Yun memesan satu meja dengan makanan yang enak dan suasana hati yang senang.     

Pada saat membayar, Lu Sheng sangat kaget. Sekali makan siang ternyata telah menghabiskan uang Lu Sheng sebanyak seribu lima ratus tael perak lebih!     

"Nona Lu, ayo bayar." Chu Yun mengabaikan ekspresi Lu Sheng yang sakit hati tersebut. Dia pun membuat Lu Sheng tergesa-gesa dengan tatapan penuh bangga di mana dia sudah berhasil menjebak Lu Sheng.     

"Chu Yun, ayo bayar." Menahan keinginannya untuk tertawa, Chu Sihan pun menyuruh Chu Yun untuk membayarnya.     

Begitu senyuman Chu Yun memudar, dia pun mendengar Lu Sheng berkata, "Tidak perlu, tidak perlu! Tadi aku sudah bilang kalau aku yang akan mentraktir, bagaimana membiarkan Tuan yang membayarnya?"     

Lu Sheng tersenyum dengan paksa. Dengan enggan dia mengeluarkan uangnya dan membayar.     

Setelah keluar dari restoran Taohua, Lu Sheng baru mengeluh, "Apa yang dimakan itu emas? Beberapa piring makanan dan beberapa botol sake saja sudah menghabiskan uang sebanyak seribu lima ratus perak lebih. Kenapa mereka tidak sekalian merampok saja?"      

Sungguh keterlaluan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.