Gadis Lugu Liar Galak

MENEMUI GAO XU



MENEMUI GAO XU

0Ketika Lu Sheng dan Chu Sihan meninggalkan wisma Shi, hari sudah sore.     
0

Setelah Lu Sheng kembali ke penginapan, dia pun langsung tidur. Hal tersebut mungkin karena Lu Sheng tidak beristirahat yang cukup selama hampir setengah bulan perjalanan. Lu Sheng langsung tertidur lelap saat dia naik ke tempat tidur.      

Sembari menunggu Lu Sheng tidur, Chu Sihan pun memasang penghalang transparan di kamarnya sebelum dia pergi. Meskipun beberapa hari ini tidak ada serangan dari siluman, namun dia tetap harus waspada.     

Sepanjang perjalanan tidak ada kendala sama sekali. Chu Sihan juga tidak mengerti apakah karena khasiat dari pil penutup bau tersebut. Jika itu benar karena pil obat tersebut, maka dugaan Lu Sheng benar. Siluman-siluman ini telah mengincar Lu Sheng dan Chu Sihan.     

Tidak, lebih tepatnya lagi adalah siluman-siluman ini mengincar "darah" Lu Sheng dan Chu Sihan.     

Lalu, di sepanjang perjalanan ini juga tidak terdengar kasus penghisapan darah. Jangan-jangan benar hanya dua ekor siluman yang datang ke dunia manusia?     

Setelah Chu Sihan keluar dari kamar Lu Sheng, Chu Sihan pun mengetuk pintu sebelah.     

Tidak lama kemudian, pintu kamar tersebut pun terbuka, Lin Jiang tertegun ketika melihat Chu Sihan, "Tuan Chu."     

"Ikut aku." Chu Sihan yang hanya mengatakan dua kata ini pun langsung berjalan menuju tangga.     

Lin Jiang tertegun sejenak. Sepertinya dia kepikiran sesuatu. Sementara, matanya pun langsung berbinar-binar. Dia langsung menutup pintu kamarnya. Kemudian, dia merapikan pakaian dan segera mengejar Chu Sihan.     

Chu Sihan dan Lin Jiang berjalan keluar dari penginapan. Kemudian mereka melewati jalan besar. Mungkin karena wajah dua orang ini sangat menarik sehingga di sepanjang jalan mereka telah menarik perhatian gadis-gadis.     

Terutama Chu Sihan. Bahkan ada seorang gadis yang berani nekat memberikan sapu tangan kepadanya. Namun hal tersebut langsung diabaikan oleh Chu Sihan.     

Perjalanan semakin jauh. Hati Lin Jiang semakin tegang.     

Lin Jiang tegang bukan karena merasa Chu Sihan akan melakukan sesuatu padanya, melainkan karena dia memikir bahwa dirinya akan menemui karakter legendaris itu. Dia pun langsung sangat tegang dan bersemangat.     

Saat Lin Jiang ingin bertanya masih berapa lamaperjalanannya, Chu Sihan tiba-tiba berhenti di depan sebuah penginapan.     

Dibandingkan dengan penginapan yang ditempati Chu Sihan mereka, penginapan ini relatif sederhana. Lebih tepatnya lagi buruk.     

Langkah kaki Lin Jiang terhenti. Wajahnya menunjukkan ekspresi curigai. Bukankah tokoh besar selalu menginap di penginapan yang bagus? Selain pemilik dan seorang pelayan di penginapan ini sama sekali tidak ada tamu lain.      

Chu Sihan melirik Lin Jiang. Lalu, dia pun mengangkat kakinya dan berjalan masuk ke penginapan tersebut.     

Lin Jiang mendengarkan penjelasan Chu Sihan yang secara tiba-tiba itu, "Gao Xu tidak suka dengan suasana ramai. Dia juga tidak suka boros."     

"Ternyata begitu!" Lin Jiang menganggukkan kepalanya, dan segera mengikuti Chu Sihan lagi.     

"Tuan-tuan penginapan kami sudah direservasi oleh orang lain. Jika kalian berdua ingin ke sini untuk menginap, silahkan kalian berdua cari penginapan lain." Pemilik Penginapan yang menyambut kedatangan Chu Sihan dan Lin Jiang berkata dengan rendah hati memberitahukan pada mereka.     

Lin Jiang melambaikan tangannya di udara, "Kami datang untuk mencari seseorang."     

Mendengar Lin Jiang berkata demikian, Pemilik Penginapan pun segera menyambut mereka dengan penuh keramahan. Bahkan dia sengaja menyuruh pelayan untuk membawa mereka naik ke lantai atas.     

"Tamu tersebut menginap di kamar ini, Kalian berdua cukup mengetuk pintunya saja." Kemudian, pelayan itu langsung pergi dengan panik tanpa menunggu jawaban Chu Sihan dan Lin Jiang.     

Ekspresi Pelayan tampak ketakutan. Lalu, Chu Sihan mengangkat alisnya. Chu Sihan juga tidak menghalangi Pelayan tersebut, melainkan langsung mengetuk pintu kamar tersebut.     

Melihat Chu Sihan mengetuk pintu, Lin Jiang pun segera berdiri tegak. Dia merapikan baju dan rambutnya sekali lagi. Kemudian dia pun mengambil napas dalam-dalam satu kali.     

Chu Sihan menoleh ke arah Lin Jiang. Melihat Lin Jiang yang sangat lucu. Lu Sheng pun membalikkan kepalanya dan menunggu pintu tersebut dibuka.     

"Bukankah sudah kubilang, jangan menggangguku kalau tidak ada urusan yang penting!" Dari dalam kamar terdengar suara orang yang berwibawa. Sepertinya dia tidak sabar dan penuh amarah.     

"Lama tidak bertemu dengan Paman Gao, ternyata sifat Anda masih tetap seperti itu ya, mudah tersinggung."     

Setelah Chu Sihan selesai berbicara, dari dalam kamar tidak terdengar suara apapun lagi. Tidak lama kemudian, pintu kamar pun terbuka.     

Seseorang yang membuka pintu adalah pria yang kira-kira berusia empat puluh hingga lima puluh tahunan dengan raut wajah yang serius dan kaku. Namun, ketika orang tersebut melihat Chu Sihan, wajahnya yang semula serius pun langsung tersenyum.     

Lalu, pria itu pun menepuk pundak Chu Sihan sambil tertawa terbahak-bahak, "Dasar anak ini, lama tidak bertemu ternyata kamu sudah sangat tinggi! Cepat, masuk kita mengobrol di dalam kamar!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.