Gadis Lugu Liar Galak

IBU YANG CANTIK



IBU YANG CANTIK

0Awalnya Lu Sheng juga merasa malu. Namun ketika dia melihat ekspresi Chu Sihan, Lu Sheng pun merasa tertarik. Sebagai putra Yan Wang, si penguasa akhirat, ternyata dia begitu polos. Telinganya bisa memerah hanya karena kata-kata bawahannya yang sedang bercanda itu.     
0

"Imajinasinya begitu luas. Kenapa tidak mengarang buku cerita saja?" Suara Chu Sihan yang dingin tiba-tiba terdengar di telinga para pengawal. Ini membuat mereka langsung terdiam.     

Lu Sheng membuka pintu ruang kerja sambil berusaha menahan rasa tawanya. Dia masih sempat melihat sosok beberapa pengawal yang sedang menyembunyikan diri di belakang semak-semak.     

Ada satu pengawal yang terlalu panik, bajunya sampai robek oleh batang kayu pohon ketika berlari.     

"Dasar. Mereka tidak pernah begitu antusias pada kasus yang penting, tapi kini mereka malah merundingkan masalah tak berguna di sini." Chu Sihan mengejek sebal.     

Lu Sheng tertawa ringan, "Tuan, sekarang sudah malam. Besok baru kita investigasi masalah selir kedua itu. Aku pulang dulu."     

"Aku akan mengantarmu." Chu Sihan langsung berjalan di depan Lu Sheng.     

Lu Sheng tidak menolak. Dia segera mengikuti langkah Chu Sihan dan berjalan sejajar di samping Chu Sihan.     

***     

Keesokan harinya.     

Semalam di Linjiangfu telah turun salju yang lebat dan angin yang bertiup kencang. Ranting-ranting pohon tertutup oleh salju yang tebal.     

Pagi-pagi sekali Lu Sheng sudah bangun. Ibu Pembantu Yao mengatakan padanya bahwa Chu Sihan mengajaknya makan sarapan bersama di halaman depan.     

Karena belum ada kabar dari Lu Zhou, jadi Lu Sheng juga tidak berselera untuk makan. Dia hanya memakan sebuah bakpao sayur dan setengah mangkok bubur saja.     

Lu Sheng sedang duduk di depan meja sembari menunggu Chu Sihan menghabiskan sarapannya. Tiba-tiba dia melihat Chu Yun yang memakai topi jerami berjalan masuk.     

"Pengawal Chu!" Mata Lu Sheng bersinar terang, "Apa guruku juga sudah pulang?"     

Chu Yun membuka topi jeraminya, lalu memberi hormat kepada Chu Sihan dahulu sebelum menjawab pertanyaan Lu Sheng, "Semalam, ketika hamba dan Putra Kaisar Ketiga tiba di wisma Chu, Chu Silin dan orang yang mengendalikan mimpi itu sudah melarikan diri. Kemudian, entah bagaimana, Putra Kaisar Ketiga berhasil menemukan jejak mereka. Namun, orang itu sangat licik. Dia sengaja berkeliling Linjiangfu dulu sebelum ke luar kota."     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu, kalian tidak berhasil menangkap mereka?"     

Chu Yun menganggukkan kepalanya, "Setelah kami mengelilingi Linjiangfu, mereka sudah kehilangan jejak. Ketika hamba dan Putra Kaisar Ketiga mengejar sampai luar kota, malam sudah terlalu larut, jadi kami pun menginap satu malam di penginapan luar kota."     

"Lalu di mana Putra Kaisar Ketiga?" Chu Sihan bertanya.     

Chu Yun menjawab, "Putra Kaisar Ketiga mengutus hamba untuk kembali ke sini terlebih dahulu guna melapor pada kalian. Dia sudah pergi mengejar komplotan Chu Silin lagi."     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, "Kamu istirahat saja dulu."     

"Baik!" Chu Yun memberikan hormat lagi sebelum dia pergi.     

Setelah Chu Sihan menghabiskan buburnya, dia pun mengutus orang untuk membereskan meja makan. Kemudian, dia pergi ke wisma Dongfang bersama Lu Sheng dengan delman kuda.     

Kedatangan Chu Sihan dan Lu Sheng kali ini tidak untuk menyelidiki kasus, melainkan untuk menjenguk Dongfang Yuechu saja.      

Bagaimanapun juga, Lu Sheng adalah penyelamat Dongfang Yuechu. Jadi, ketika Tuan Besar Dongfang mendengar mereka datang menjenguk, dia tidak mencurigainya. Bahkan sengaja mengutus seorang Ibu Pembantu untuk mengarahkan Lu Sheng ke kamar Dongfang Yuechu. Sedangkan Chu Sihan dibawa ke halaman depan untuk menikmati teh bersama Tuan Besar Dongfang.     

Ketika Lu Sheng masuk ke dalam kamar Dongfang Yuechu, Dongfang Yuechu sudah bangun. Ada seorang gadis pembantu sedang menyuapkan obat padanya.     

Lu Sheng melihat ke sekeliling kamar. Di sana dia melihat Xiang'er yang sedang berdiri di sampingnya sambil menundukkan kepala.     

"Nona muda sudah bangun?" Ibu pembantu yang mengarahkan Lu Sheng memperkenalkan Lu Sheng kepada Dongfang Yuechu sambil tersenyum, "Nona ini adalah tunangan Tuan Chu, bermarga Lu. Dia adalah penyelamat nyawa Anda!"     

Dongfang Yuechu mendengar kata-kata Ibu pembantu itu, lalu segera mengelap mulutnya. Dia ingin bangun dari tempat tidurnya dan memberikan hormat pada Lu Sheng.     

Lu Sheng segera menghentikan Dongfang Yuechu, "Nona Dongfang sedang tidak sehat, sebaiknya Anda berbaring saja."     

"Wah, hari ini ramai sekali!" Sebuah suara yang ceria terdengar dari luar kamar. Mereka yang di dalam kamar menoleh ke luar pintu. Terlihat seorang wanita cantik yang dipapah oleh seorang ibu pembantu yang sedang berjalan masuk ke dalam kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.