Gadis Lugu Liar Galak

SELIR KEDUA WISMA DONGFANG



SELIR KEDUA WISMA DONGFANG

0Dongfang Riming menggelengkan kepalanya, "Ibu Zhu bukan orang suruhan Ibuku. Perannya mirip seperti Kepala Pelayan Dongfang yaitu orang kepercayaan selir kedua."     
0

Keluarga besar ini sungguh berantakan sekali. Ada mantan Nyonya Dongfang, ada Nyonya Dongfang yang sekarang, dan ada juga selir kedua. Lu Sheng mengerutkan pelipisnya yang kesakitan.     

Chu Sihan mengangkat alisnya, "Jadi selir kedua adalah pelaku aslinya?"     

Dongfang Riming menganggukkan kepalanya. Namun dia merasa heran, kenapa Yang Mulia bisa menanyakan masalah ini?     

Chu Sihan sepertinya bisa merasakan rasa heran Dongfang Riming, dia pun menjelaskan, "Sekarang aku adalah Magistrat Linjiangfu. Nyonya Dongfang telah mencari seseorang untuk memberi kutukan pada Dongfang Yuechu. Setelah diselidiki, ternyata Ibumu salah paham mengira orang yang membunuhmu adalah mantan Nyonya Dongfang, jadi dia pun ingin membalaskan dendammu dengan membunuh kakakmu."      

Dongfang Riming membuka lebar matanya, "Ibu akan membunuh kakak?"     

Selama Dongfang Riming belum reinkarnasi, maka dia adalah hantu keluarga Dongfang.     

Kalau bukan karena tidak bisa sembarangan masuk ke dalam mimpi seseorang, Dongfang Riming pasti sudah memberitahukan pada Ibunya bahwa selir kedua adalah pelaku yang sudah membunuhnya.     

"Yang Mulia, saya memohon Anda agar dapat menghukum pelaku dengan berat, dan membalas dendam demi hamba!" Dongfang Riming berlutut kepada Chu Sihan, dia memohon kepada Chu Sihan dengan tulus.     

Chu Sihan mengangkat Dongfang Riming berdiri, kemudian dia berkata, "Tidak perlu khawatir, kalau benar pelakunya adalah selir kedua, kami pasti akan memberikan hukuman padanya. Kamu bisa pulang terlebih dahulu."     

Mendengar Chu Sihan sudah berkata demikian, maka Dongfang Riming pun menganggukkan kepalanya dan pergi.     

"Tuan, ayo kita pulang dan suruh orang untuk menyelidiki selir kedua wisma Dongfang." Lu Sheng melihat sosok Dongfang Riming yang sudah menghilang dari pintu istana, barulah dia berkata pada Chu Sihan.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya, lalu dia melihat Hakim Lu, "Hakim Lu, kami pulang ke dunia manusia dulu."     

Hakim Lu menganggukkan kepalanya, "Pulanglah."     

Di alam baka terdapat udara Yin yang sangat berat. Manusia memang tidak cocok untuk berada di sini dalam waktu yang lama.     

Tadi, ketika Lu Sheng dan Chu Sihan datang ke alam baka, mereka hanya datang berjalan kaki. Kini ketika hendak pulang, Hakim Lu malah menggunakan delman kudanya untuk mengantar mereka berdua.     

Chu Sihan sangat tidak senang, padahal dia masih ingin berjalan dengan Lu Sheng untuk waktu yang lebih lama lagi di alam baka.     

Sebagai salah satu pemilik alam baka, Chu Sihan mana mungkin tidak memiliki delmannya sendiri? Dasar Hakim Lu, Sungguh berotak batu!     

Namun, saat Chu Sihan melihat Lu Sheng naik ke dalam delman dengan senang, dia pun tidak dapat mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya bisa masuk ke dalam delman dengan enggan.     

Kecepatan delman kuda Hakim Lu sangat cepat. Tidak lama setelah berangkat, Lu Sheng dan Chu Sihan pun tiba di pintu keluar. Chu Sihan sangat tidak senang mengenai kecepatan ini. Dia pun merutuk pada Hakim Lu di dalam hatinya.     

Sayangnya Lu Sheng beraga manusia. Tidak cocok baginya untuk berlama-lama di alam baka. Kalau tidak, Chu Sihan pasti akan membawanya untuk bermain ke Istana Shuihan dulu sebelum pulang ke dunia manusia.     

"Lain, kali aku akan membawamu ke Istana Shuihan." Ucap Chu Sihan dengan sedikit menyesal saat turun dari delman kuda.     

Ini kedua kalinya Lu Sheng mendengar nama istana tersebut. Kali pertama dia mendengarnya dari para hantu perempuan tadi.     

"Apakah itu istana milik Tuan yang ada di alam baka?"     

"Iya." Chu Sihan merapikan bajunya sambil menganggukkan kepalanya.     

"Baik!" Lu Sheng tersenyum pada Chu Sihan.     

Ketika Lu Sheng dan Chu Sihan kembali ke ruang kerja Chu Sihan, dari luar kamar terdengar suara gemerisik. Suara itu terdengar seperti bisikan sekumpulan orang.     

"Bukankah kalian bilang Tuan Chu dan Nona Lu ada di dalam kamar? Kenapa di dalam tidak terdengar suara sama sekali?"     

"Jangan-jangan mereka sedang membaca buku? Dua orang berada di dalam ruang kerja, apa yang kira-kira mereka lakukan?"     

"Eh~ kalian kan juga tahu kalau ada tempat tidur di ruang kerja Tuan Chu."     

Suara bisikan mereka yang ada di luar terkadang bercampur dengan suara tawaan. Chu Sihan pun menatap ke pintu tanpa ekspresi. Namun telinganya terlihat memerah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.