Gadis Lugu Liar Galak

ALAM BAKA (3)



ALAM BAKA (3)

0Melihat kejadian ini, Lu Sheng pun merasa sangat lucu, "Ternyata mereka mengerti, ya?"     
0

"Bunga-bunga ini sudah berada di alam baka selama ribuan tahun, batu sekalipun bisa hidup." Chu Sihan mencibir dengan cuek ketika tatapannya menyapu pada bunga-bunga Lycoris yang sedang bermekaran dengan cantik.     

Bunga-bunga itu mulai bergoyang tertiup angin, sepertinya bunga-bunga tersbeut tidak senang dengan kata-kata Chu Sihan.     

Lu Sheng memutar-mutar bunga Lycoris yang ada di tangannya itu. Kemudian dia melirik bunga yang bermekaran di sepanjang jalan itu. Pada matanya terlintas kenakalan.     

Lu Sheng berjalan sejajar di samping Chu Sihan, dia berkata sepertinya tidak sengaja, "Tuan, Anda berkata bahwa akan memberikan aku hadiah sebuah bunga setiap hari, apa benar?"     

"Asalkan kamu suka, setiap hari satu ikat pun bukan masalah." Suara Chu Sihan menjadi lebih lembut lagi dibandingkan tadi.     

Bunga-bunga itu tiba-tiba bergoyang dengan kuat. Bunga bunga itu mengeluarkan suara gemerisik yang ribut, seolah-olah sedang memprotes dengan keras. Warna kelopak bunga-bunga tersebut juga menjadi semakin gelap.     

"Kalau begitu Tuan mulai besok saja." Lu Sheng berkata dengan senang, "Aku paling suka bunga merah. Semakin merah semakin bagus!"     

Siapa suruh bunga-bunga ini berani menunjukkan keengganan mereka pada Lu Sheng! Lu Sheng saja belum sempat bilang tidak. Kalau Lu Sheng tidak menakut-nakuti bunga-bunga ini, dia merasa sangat tidak senang.     

Chu Sihan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, "Baik, aku akan menghadiahkan bunga ini padamu mulai besok."     

Tidak tahu apakah bunga-bunga Lycoris sudah ketakutan, atau mereka sudah menyerah untuk melawan. Kini senyuman Lu Sheng yang berhasil dalam melakukan triknya sangat menusuk mata bunga Lycoris. Senyuman Lu Sheng bagaikan algojo yang akan mencabut nyawa mereka, sehingga membuat mereka sangat ketakutan.     

Setelah Lu Sheng dan Chu Sihan sudah pergi menjauh. Lu Sheng baru tertawa lepas, "Tuan, tadi aku hanya ingin menakuti mereka saja. Kamu tidak perlu memetikkan bunga untukku ya."     

Bunga yang memiliki jiwa seperti Lu Sheng dan Chu Sihan, jika Lu Sheng benar-benar mengganggu mereka, khawatir mereka akan dendam padanya.     

"Dan ini." Lu Sheng mengembalikan bunga Lycoris yang diberikan Chu Sihan tadi, "Tuan, dia masih bisa hidup, kan?"     

Chu Sihan tersenyum, "Bunga yang ada di tanganmu ini bukanlah bunga asli, kamu simpan saja, tidak perlu merasa khawatir." Bunga Lycoris yang ada di tangan Lu Sheng dibuat oleh sihir Chu Sihan. Ia tidak akan bisa layu seumur hidup.     

"Baguslah kalau begitu!" Lu Sheng menarik kembali bunga itu dan tersenyum, "Kalau ini bunga asli pasti akan merepotkan."     

Konon, setiap barang memiliki jiwanya masing-masing jika suatu hari salah satu dari bunga Lycoris itu telah berkultivasi menjadi manusia. Lalu bunga-bunga tersebut mencari Lu Sheng untuk membalas dendam, bagaimana?     

"Yang Mulia! Yang Mulia, Anda pulang!" Ketika Chu Sihan dan Lu Sheng sedang berjalan ke depan, tiba-tiba ada beberapa hantu perempuan yang sangat seksi entah muncul dari mana dan mengerumuni Chu Sihan.     

Chu Sihan mengerutkan keningnya, dengan dingin dia berkata, "Berhenti."     

Beberapa hantu perempuan itu pun berhenti ketika mendengar Chu Sihan berkata demikian, dengan tatapan yang sedih mereka melihat Chu Sihan dan berkata, "Yang Mulia sungguh sadis, sekali pergi langsung dua puluh tahun. Kami setiap hari berjalan melewati istana Shuihan, namun tidak pernah melihat Anda. Kami sungguh sedih sekali!"     

Chu Sihan terdiam     

Kata-kata ini seakan menegaskan bahwa Chu Sihan memiliki hubungan yang tak terungkapkan dengan mereka saja.     

"Tutup mulut kalian!" Wajah Chu Sihan menjadi suram, dengan dingin dia berkata, "Kalau kalian berani berkata sembarangan lagi, aku akan membuang kalian ke sungai Wangchuan!"     

Wajah para hantu perempuan pun berubah ketika mendengar Chu Sihan berkata demikian.     

Salah satu dari hantu perempuan itu tersenyum pada Chu Sihan, "Yang Mulia jangan marah, hanya karena kami terlalu lama tidak melihat Anda. Kami terlalu senang."     

"Wah!" Tiba-tiba seekor hantu perempuan berseru dengan kaget. Matanya yang terbuka lebar menatap Lu Sheng, "Dia... dia dia, dia adalah manusia!"     

Mereka yang mendengarkan hal ini pun melihat ke arah Lu Sheng.     

"Hai kakak-kakak semuanya!" Lu Sheng melambaikan tangannya pada mereka dengan senyuman manis.     

"Yang Mulia, kenapa bisa ada manusia di sini?" Seekor hantu perempuan mengambil kesempatan ini. Dia melayang mendekati Chu Sihan dan ingin merangkul lengan Chu Sihan. Namun tindakannya ditolak oleh Chu Sihan dengan tatapan yang sangat dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.