Gadis Lugu Liar Galak

JIMAT HANTU



JIMAT HANTU

0Dapat mengendalikan roh hantu dan mimpi orang? Jangan-jangan dia adalah pelaku yang mengendalikan Nightmare?     
0

Pantas saja Lu Zhou dan Chu Yun sampai sekarang belum ada kabar, ternyata mereka pergi mengejar orang ini, ya?     

Lu Sheng yang berdiri di luar jendela kembali menguping. Dia mendengar Ibu Pembantu Zhu berkata dengan marah, "Lalu bagaimana ini? Dongfang Yuechu sudah akan menikah. Nanti kalau dia pergi ke Jingcheng, kami pun tidak memiliki kesempatan lagi."     

"Suruh Nyonya Dongfang untuk tidak khawatir terlebih dahulu. Tunggu aku beristirahat sekitar tiga hari dulu. Tiga hari kemudian aku pasti akan menyelesaikan masalah ini."     

Kemudian Guru mengeluarkan sebuah jimat dan menyerahkannya pada Ibu Pembantu Zhu, "Ini adalah jimat hantu. Dari luar hampir mirip dengan jimat pelindung diri yang sering kita lihat. Namun jika memakai jimat hantu tersebut di badan, maka orang itu akan bermimpi buruk terus-menerus. Berikan ini pada Nyonya, suruh dia memberikan jimat hantu pada Dongfang Yuechu. Tiga hari kemudian, aku pasti akan membuatnya meninggal tanpa alasan yang tidak diketahui."     

"Baik!" Setelah Ibu Pembantu Zhu menerima jimat hantu tersebut, dia kembali bertanya, "Apakah Master benar-benar tidak dapat dihubungi?"     

"Aku takut Masterku akan susah dihubungi lagi nanti." Guru menghela napas, "Orang yang mengejar Masterku bukanlah orang biasa. Jika Masterku tertangkap, dia pasti bukan lawan orang itu. Akan tetapi, sekarang hanya bisa bersembunyi dulu."     

Ibu Pembantu Zhu merasa kecewa dengan jawaban Guru, lalu dia pun berpamitan pada Guru dan pulang.     

Lu Sheng melirik Guru yang sedang berada di dalam rumah. Kemudian dia pun mengikuti Ibu Pembantu Zhu untuk kembali ke tempat tinggal Nyonya Dongfang.     

"Apa yang dikatakan Guru?" Begitu Ibu Pembantu Zhu masuk ke dalam kamar, Nyonya Dongfang pun segera bertanya.     

"Kata Guru kamu harus memberikan barang ini pada Dongfang Yuechu. Kemudian suruh dia untuk memakainya di badan." Kemudian, Ibu Pembantu Zhu pun mengeluarkan jimat hantu tersebut.     

Nyonya Dongfang mengamati jimat itu sejenak. Kemudian dia bertanya sambil mengerutkan kening, "Apa ini?"     

Ibu Pembantu Zhu menjawab, "Hamba juga kurang tahu. Guru menyebutnya sebagai jimat hantu dan Dongfang Yuechu cukup memakai di badannya selama tiga hari. Tiga hari kemudian dia pun akan meninggal dengan alasan tidak diketahui."     

"Iya." Nyonya Dongfang menganggukkan kepalanya. Kemudian dia menyerahkan kembali jimat hantu itu pada Ibu Pembantu Zhu dan berkata, "Kamu bersiap-siap terlebih dahulu. Akhir-akhir ini Yuechu sedang tidak enak badan, besok pagi kita pergi meminta jimat pelindung diri untuk Yuechu di kuil."     

"Baik!" Ibu Pembantu Zhu tersenyum dengan jahat. Kemudian dia pun membalikkan badannya dan berjalan keluar dari kamar.     

"Yuelan oh Yuelan. Tidak lama kemudian anakmu akan pergi bertemu denganmu di alam baka sana." Nyonya Dongfang bergumam dengan senyuman dingin.     

Nyonya Dongfang adalah orang yang sangat pintar dan pandai menutupi emosinya, sepertinya Lu Sheng harus pergi untuk bertanya pada Chu Sihan tentang Nyonya Dongfang.     

Ketika Lu Sheng keluar dari kamar Nyonya Dongfang, dia melihat Ibu Pembantu Zhu masuk ke sebuah kamar kecil. Lu Sheng ikut masuk ke dalam. Dia menunggu Ibu Pembantu Zhu membuka pakaiannya dan tidur. Lalu, Lu Sheng pun mengeluarkan jimat pelindung diri yang bentuknya hampir mirip. Kemudian dia mengganti jimat hantu itu.     

Ketika Lu Sheng kembali ke halaman depan, Chu Sihan sudah menunggunya. Sementara para pengawal sepertinya sudah pulang terlebih dahulu.     

"Kebetulan Nona Lu pulang, Tuan Chu sudah menunggu Anda untuk waktu yang lama." Melihat Lu Sheng datang, meskipun Tuan Besar Dongfang merasa kehilangan saat Lu Sheng pergi untuk waktu yang lama, namun dari luar dia tetap terlihat tenang.     

Lu Sheng menganggukkan kepalanya ke arah Tuan Besar Dongfang. Kemudian dia pun menguap dan berkata pada Chu Sihan, "Tuan, apakah kita sudah akan pulang?"     

"Ayo." Chu Sihan berdiri. Kemudian, dia menganggukkan kepalanya pada Tuan Besar Dongfang yang menandakan bahwa dia akan berpamitan pulang. Lalu, dia pun berjalan menuju pintu keluar.     

"Tuan, tunggu aku!" Melihat Chu Sihan bergerak, Lu Sheng pun segera mengikutinya.     

Setelah mereka keluar dari wisma Dongfang, mereka lalu masuk ke dalam delman kuda. Lu Sheng barulah bertanya pada Chu Sihan mengenai permusuhan antara Nyonya Dongfang dan ibu kandung Dongfang Yuechu.     

"Mengenai masalah ini aku juga kurang tahu." jawab Chu Sihan, "Saat ini, aku mulai menjabat di Linjiangfu karena ibu kandung Dongfang Yuechu sudah meninggal dunia."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.