Gadis Lugu Liar Galak

WISMA DONGFANG (3)



WISMA DONGFANG (3)

0Chu Sihan menganggukkan kepalanya. Dia pun membisikkan sesuatu pada kepala pengawal yang ada di sampingnya. Kepala pengawal yang menerima perintah dari Chu Sihan pun segera membawa orangnya keluar dari sana.     
0

Dari lirikan Lu Sheng, dia melihat gadis pelayan tersebut ingin segera pergi. Lu Sheng pun segera memanggilnya, "Eh, siapa itu? Bawa Nona ke kamar dulu."     

Badan gadis pelayan tersebut membeku sejenak. Kemudian dia pun membalikkan badannya, dengan tenang dia memberikan hormat pada Lu Sheng. Barulah dia berjalan mendekati Dongfang Yuechu dan mengangkatnya.     

Kini Tuan Besar Dongfang juga pingsan. Semua orang langsung menjadi panik. Ada yang pergi memanggil dokter, ada yang mengangkat Tuan Besar Dongfang, dan ada juga yang menekan filtrum Tuan Besar Dongfang, berusaha untuk menyadarkan dirinya.     

Lu Sheng melihat suasana bagaikan semut di atas piring panas ini dengan tenang, namun tatapannya tetap tertuju pada gadis pelayan itu.     

Seperti dugaan Lu Sheng, tidak lama kemudian gadis pelayan itu pun memanggil seorang gadis pelayan lainnya, "Lian'er, tolong kamu bantu aku untuk mengangkat Nona Muda ke kamar. Perutku sakit, aku akan kembali secepat mungkin."     

Sambil berkata, dia sengaja membungkukkan perutnya. Kakinya melompat-lompat terus seolah-olah sudah tidak bisa tahan lagi.     

Lian'er menganggukkan kepalanya, "Baik, kami akan membawa Nona Muda kembali ke kamarnya, kak Xiang'er cepatlah pergi."     

Setelah menyerahkan Dongfang Yuechu pada Lian'er, gadis pelayan yang dipanggil Xiang'er itu pun pergi dengan tergesa-gesa.     

Melihatnya pergi, Lu Sheng pun mengikuti di belakangnya secara diam-diam. Lu Sheng takut Xiang'er menyadari keberadaannya, untuk memudahkan pelacakannya, begitu keluar dari kerumunan, Lu Sheng pun segera menempelkan kertas Hu Transparan pada badannya.     

Sesuai dengan dugaan Lu Sheng, setelah Xiang'er keluar dari kerumunan, dia tidak pergi ke toilet. Akan tetapi, dia menoleh ke kanan kiri. Setelah memastikan tidak ada orang lain, dia pun berjalan masuk ke sebuah pintu bulat.     

Lu Sheng mengikutinya sepanjang perjalanan. Dia tidak mengenali jalan wisma Dongfang maka dia hanya bisa mengikuti Xiang'er saja.     

Xiang'er sepertinya sangat terburu-buru karena langkah kakinya sangat cepat. Dia berjalan terus-menerus. Lu Sheng juga mengikutinya terus-menerus hingga Xiang'er berhenti di depan sebuah aula.     

Xiang'er mengetuk pintu. Tidak lama kemudian, seseorang dari aula tersebut pun membukakan pintu. Orang yang membuka pintu adalah seorang ibu yang gemuk.     

Ketika ibu tersebut melihat Xiang'er, dia pun berkata dengan tidak senang, "Untuk apa kamu ke sini? Apa masalahnya sudah selesai?"     

Xiang'er tersenyum, "Ibu Zhu, saya ada urusan penting. Saya mencari Nyonya."     

Ibu Pembantu Zhu melihat ke belakang Xiang'er. Melihat di sekitar tidak ada orang lain, dia pun berkata dengan dingin, "Ayo masuk."     

Xiang'er memberikan sebuah senyuman untuk menyenangkan hati Ibu Pembantu Zhu. Barulah dia berjalan masuk ke dalam.     

Sedangkan Lu Sheng sudah berada di samping Ibu Pembantu Zhu dari tadi. Dia juga sudah masuk terlebih sebelum Xiang'er.     

Lingkungan aula ini sangat tenang. Di luar halaman digantung beberapa lampu. Lampu-lampu ini akan terhuyung sesuai hembusan angin.     

Lalu, aula ini kecil dan kotor. Seorang nyonya keluarga kaya bagaimana mungkin bisa tinggal di tempat seperti ini?     

Lu Sheng menyipitkan matanya, kecurigaannya semakin banyak.     

Ibu Pembantu Zhu membuka pintu kamar, sementara Lu Sheng melihat ke dalam dan menemukan ada seorang ibu yang sedang menyulam di bawah cahaya lampu lilin.     

Ibu tersebut sedang menundukkan kepalanya, dengan serius dia menyulam barang yang ada di tangannya itu.     

Mendengar ada yang membuka pintu kamar, ibu itu pun menghentikan gerakan menyulamnya, dengan tenang dia melihat ke arah pintu, "Ada apa?"     

Ibu itu menyimpan barang sulamannya ke dalam keranjang yang ada di sampingnya sambil menunggu jawaban mereka.     

"Nyonya, gawat!" Begitu Xiang'er masuk, dia sudah tidak sempat memberikan hormat terlebih dahulu. Dia langsung melaporkan pada Ibu itu, "Tuan Chu membawa seorang Nona ke Wisma Dongfang. Keahliannya hebat sekali, hanya dalam sekejap saja dia sudah menangkap Dongfang Yuechu yang mengamuk itu. Bahkan dia mencabut tiga jarum yang Nyonya suruh untuk hamba tancapkan di kepala Dongfang Yuechu itu!"     

"Apa?!" Ibu itu menyipitkan matanya, dengan dingin dia berkata, "Sebenarnya, ada apa ini?"     

Badan Xiang'er membeku. Dia segera menjelaskan, "Tuan Besar segera mencari semua dokter ternama di Linjiangfu begitu melihat Nona Muda menjadi gila. Namun semua dokter menggelengkan kepala dan pergi begitu saja. Setelah memeriksa kondisi Dongfang Yuechu, Tuan Besar pun mengira ada yang meracuni Dongfang Yuechu, sehingga Tuan Besar pun melapor ke kantor pemerintah. Lalu, siapa bisa sangka, Tuan Besar kebetulan bertemu dengan Tuan Chu di luar kantor. Tuan Chu mendengar bahwa Tuan Besar menceritakan gejala Dongfang Yuechu. Kemudian, dia pun mengikuti Tuan Besar pulang ke rumah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.