Gadis Lugu Liar Galak

WISMA DONGFANG (2)



WISMA DONGFANG (2)

0"Ah!!!!" Suara jeritan yang mengerikan dan keras terdengar di seluruh Wisma Dongfang.     
0

Lu Sheng dan Chu Sihan saling menatap. Kemudian mereka pun ikut berlari ke halaman dimana suara itu datang.      

Orang yang muncul di depan mata mereka adalah seorang gadis berambut berantakan sedang menggigit tangan gadis pelayan dengan kuat.     

Ketika Nona tersebut menyadari ada yang mendekatinya, dia pun mengangkat kepalanya. Mulutnya berlumuran darah, kedua matanya melotot dengan lebar, dan ekspresi wajahnya sangat ganas.     

Gadis pelayan yang tangannya digigit tersebut sudah pingsan karena kaget.     

Ketika Lu Sheng dan Chu Sihan mencoba mendekatinya, Nona itu pun segera meloncat ke arah mereka.     

Lu Sheng lewat di belakang nona tersebut. Dia menggenggam satu tangan nona itu, menendang belakang lututnya, dan menahan nona itu di bawah tanah.     

Nona itu bergerak dengan ganas. Dia ingin melepaskan diri dari genggaman Lu Sheng, namun karena kekuatannya tidak melebihi Lu Sheng, maka dia hanya bisa mengamuk.     

Chu Sihan mengerutkan keningnya. Nona ini tidak memiliki aura hantu, sepertinya bukan kesurupan, karena jika kesurupan, maka nona itu pasti tidak berani mendekati Chu Sihan.     

Ada beberapa kemungkinan lain. Pertama, Nona ini terkena kutukan. Kedua, dia terkena penyakit.     

"Yuechu, Yuechu, aku Ayahmu!" Tuan Besar Dongfang yang bergegas ke sini, dengan matanya yang sudah merah dia ingin menyentuh wajah Dongfang Yuechu. Namun ketika dia melihat kondisi Dongfang Yuechu yang menggila, dia pun menarik kembali tangannya karena kaget.     

"Tuan, Anda harus membantu anakku!" Tuan Besar Dongfang tiba-tiba berlutut pada Chu Sihan, "Padahal anakku masih baik-baik saja ketika dia pulang!"     

"Tuan Besar Dongfang berdiri dulu." Chu Sihan menarik Tuan Besar Dongfang untuk berdiri. Kemudian dia berkata, "Anda tidak perlu khawatir. Jika Nona Dongfang keracunan, kami pasti akan menemukan orang yang meracuninya."     

"Apakah sudah di periksa oleh dokter?" Tanya Lu Sheng.     

Tuan Besar Dongfang menghela napasnya dengan sedih. Dia menganggukkan kepalanya, "Sudah, awalnya dokter mengira anakku terkena virus Rabies. Akan tetapi di rumah kami tidak memelihara anjing. Saat Yuechu berada di luar, dia juga tidak menyentuh anjing. Dokter berkata bahwa gejalanya hampir mirip. Namun, bukan Rabies."     

"Lalu, dokter berkata apa lagi?" Tanya Lu Sheng lagi. Dari gejala ini, memang mirip dengan penyakit Rabies.     

Tuan Besar Dongfang mengusap air matanya dan menjawab, "Dokter berkata mungkin terkena racun. Namun, mereka juga tidak tahu terkena racun apa. Hari ini aku sudah mencari semua dokter terbaik di Linjiangfu. Namun, mereka tidak mengetahui penyakit tersebut."     

Lu Sheng mengerutkan keningnya, "Nona mungkin bukan terkena racun." Tebakan Lu Sheng sama seperti tebakan Chu Sihan. Dia juga merasa Dongfang Yuechu kemungkinan besar terkena kutukan.     

Jika ada di masa modern, ini hampir sama dengan disantet.     

"Tidak terkena racun?" Tuan Besar Dongfang mengerutkan keningnya, dengan panik dia bertanya, "Kalau bukan racun, mengapa orang yang tadinya masih sehat tiba-tiba bisa berubah menjadi seperti ini?"     

Lu Sheng menjawab dengan tenang, "Dia mungkin terkena kutukan."     

"Ku, kutukan?!" Tuan Besar Dongfang melebarkan kedua matanya, "Maksudnya bagaimana?"     

Lu Sheng tidak menjawab. Akan tetapi dia menggunakan lutut kakinya untuk menekan pundak Dongfang Yuechu. Satu tangannya menekan pundak yang sebelah dan satu tangan lagi mulai menyisir rambut Dongfang Yuechu yang lebat itu.     

Lu Sheng mencari di dalam rambut Dongfang Yuechu yang lebat. Kemudian gerakan tangannya terhenti ternyata dia mencabut sebuah jarum yang panjang dan tipis dari kepalanya.     

Selain Lu Sheng dan Chu Sihan, mereka semua yang ada di sana langsung terkejut.     

Lu Sheng menyerahkan jarum itu pada Chu Sihan. Kemudian dia kembali mencabut jarum kedua. Perlawanan Dongfang Yuechu semakin lemah ketika jarum ketiga berhasil dicabut. Akhirnya Dongfang Yuechu pingsan.     

Badan Tuan Besar Dongfang menjadi lemas. Untung saja, pelayan yang di samping bergerak dengan cepat dan menangkap Tuan Besar Dongfang sehingga mencegahnya jatuh ke lantai.     

Lu Sheng menatap ke sekitarnya. Akhirnya tatapannya tertuju pada gadis pelayan yang tadi datang melapor ke Tuan Besar Dongfang. Lu Sheng melihat gadis pelayan sedang menyipitkan bibirnya dan genggaman tangannya juga sangat kuat.     

Lu Sheng mengalihkan kembali tatapannya dengan tenang. Lalu dia pun berbisik pada Chu Sihan, "Tuan, orang yang memberikan kutukan mungkin ada di dalam Wisma Dongfang, tolong Anda segera utus seseorang untuk mencarinya sekarang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.