Gadis Lugu Liar Galak

ATAU, PANGGIL SAYANG?



ATAU, PANGGIL SAYANG?

0"Shengsheng." Chu Sihan mengulang panggilan tersebut dengan penuh kelembutan yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya.     
0

Lu Sheng mengedipkan matanya. Kemudian kembali mengedipkan matanya.      

Beberapa saat kemudian, Lu Sheng barulah berkata dengan malu-malu, "Tuan, Anda... memanggilku dengan sebutan Nona Lu seperti biasanya saja."     

Guru memanggilnya Sheng'er, Lu Ran memanggilnya A Sheng, dan orang lain memanggilnya Xiaosheng. Baru kali ini Lu Sheng mendengar ada yang memanggilnya "Shengsheng". Sebenarnya bukan masalah, hanya saja Lu Sheng merasa tidak terbiasa...     

"Kamu tidak suka?" Chu Sihan bertanya dengan tidak senang. Padahal Chu Sihan sudah sejak lama memikirkan panggilan tersebut sebelum dia mulai memanggil.     

Chu Sihan terdiam sejenak. Kemudian dengan ragu-ragu dia berkata, "Atau... panggil sayang?" Cepat atau lambat Chu Sihan merasa bahwa mereka berdua akan menikah, sehingga tidak masalah jika dia memanggil Lu Sheng dengan sebutan ini, kan?     

Lu Sheng terdiam...     

'Sejak kapan Tuan Chu menjadi tidak tahu malu seperti ini? Bukannya dia orangnya sangat serius sebelumnya? Siapa yang dapat mengembalikan Tuan Chu yang kaku dan imut itu padanya?!' Lu Sheng mengamuk di dalam hati.     

"Ini juga tidak boleh?" Chu Sihan mencoba bertanya.     

Lu Sheng mengangkat alisnya, dia melihat Chu Sihan dengan senyuman palsu.     

"Sudahlah." Chu Sihan menghela napas, "Kalau begitu tetap Shengsheng saja."     

Lu Sheng tersedak. Kemudian dia pun tertawa dengan canggung, "Haha, yang penting Tuan senang."     

Sudahlah, ini hanya panggilan saja.     

"Kalian berdua, tidak ingin keluar? Mau jadi suami istri terus-menerus di dalam mimpi ini?" Lu Zhou melihat mimpi Lu Sheng sudah selesai, dia pun memanggil mereka.     

Mendengar kata-kata Lu Zhou, Lu Sheng dan Chu Sihan pun mengangkat kepalanya. Kemudian mereka pun mendengar suara retakan kaca.     

"Cepat berjalan!" Chu Sihan segera menggandeng tangan Lu Sheng dan berlari terlebih dahulu.     

Lu Zhou yang tertinggal di belakang terdiam     

Jadi, aku tidak dianggap? Dasar dua anak yang tidak berperasaan. Mereka juga tidak berpikir, demi siapa Lu Zhou masuk ke dalam sini.     

Lu Zhou membalikkan kepalanya dan melihat mimpi yang sudah pecah tersebut. Kemudian dia baru berlari ke arah Chu Sihan dan Lu Sheng.     

Di dalam ilusi Nightmare, segala kekuatan fisik itu akan terbatas dan sama sekali tidak dapat digunakan, sehingga yang masuk ke dalam ilusi hanya menggunakan kekuatan fisik saja.     

Kecuali Chu Sihan, karena dia datang dari dunia alam baka, maka kekuatan fisiknya tidak dapat dibatasi.     

Sedangkan Lu Sheng adalah manusia. Ketika dia bertempur dengan prajurit berkuda, dia sudah kehabisan semua tenaganya. Ini juga yang menjadi alasan kenapa dia tidak dapat melawan ilusi tersebut.     

Bagaimanapun, Nightmare adalah binatang dewa. Sebenarnya, dia tidak menginginkan nyawa Lu Sheng yang dia ingin hanya ingin Lu Sheng tertidur di dalam "Mimpi indah" ini selamanya saja.     

Hanya saja, Nightmare tidak menyangka. Lu Sheng datang bukan sebagai pemeran utama ketika dia terjun ke dunia mimpi, akan tetapi sebagai orang ketiga.     

Sehingga Lu Sheng sangat mengerti bahwa orang itu bukanlah "Chu Sihan, "Lu Sheng" yang muncul bukan dirinya, sehingga dia sama sekali tidak tenggelam ke dalam "Mimpi indah" tersebut.     

Adegan yang di Wisma Chu itu adalah kegagalan Nightmare. Nightmare ternyata dapat menyetujui permintaan Chu Silin dan memasukkan Chu Silin ke dalam mimpi Lu Sheng.     

Kalau saja Chu Sihan tidak datang menyelamatkan Lu Sheng, Lu Sheng juga tidak akan meninggal, mungkin saja jatuh koma untuk sementara waktu saja.     

Chu Yun melihat jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Namun ketiga orang yang berada di dalam kamar tetap belum bangun. Chu Yun langsung merasa sangat panik hingga dia berkeringat dingin.     

"Pengawal Chu, apa Nona Lu belum bangun?" Ibu pembantu Yao datang untuk mengantarkan makanan ringan dan teh panas, dengan cemas dia bertanya pada Chu Yun.     

"Belum." Chu Yun menerima barang yang diantarkan Ibu pembantu Yao, dengan pura-pura tenang dia berkata, "Tuan dan... Tuan Chu ada di dalam, sementara Nona Lu akan baik-baik saja."     

Lu Zhou belum mengumumkan identitasnya di dalam kantor pemerintahan. Kini semua orang memanggil Lu Zhou sebagai "Dewa", karena dia memiliki wajah yang tampan dan memiliki kekuatan untuk memanggil pelaku pembunuhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.