Gadis Lugu Liar Galak

MIMPI BURUK (3)



MIMPI BURUK (3)

0Bagaimanapun Chu Sihan membujuk Lu Sheng, Lu Sheng tetap tidak ingin mempercayainya. Ketika Chu Sihan sedang kewalahan, Lu Zhou pun muncul. Dia mengatakan, "Sheng'er, kalau kamu tidak pergi sekarang, pintu mimpi akan segera tertutup."     
0

Mendengar suara Lu Zhou, Lu Sheng yang sedang meringkuk di sudut tempat tidur akhirnya mengangkat kepalanya, dengan senang dia melihat Lu Zhou.     

"Cepat pergi!" Lu Zhou menarik Lu Sheng dari sudut tempat tidur, kemudian berlari keluar.     

Chu Sihan mengerutkan keningnya, lalu dia pun segera mengikuti mereka di belakang. Ketika Chu Sihan keluar dari mimpi Lu Sheng, dia melihat Lu Sheng masih belum bangun. Di luar juga tidak ada sosok Lu Zhou.     

"Astaga!" Chu Sihan langsung menyadari sesuatu. Dia tidak memiliki waktu untuk berpikir, dia langsung masuk lagi ke dalam mimpi Lu Sheng.     

Sejak tadi Chu Sihan sudah merasakan ada yang tidak benar dengan "Lu Zhou". Di dalam mimpi Lu Sheng, sosok Chu Sihan adalah "Yan Han, jadi seharusnya ketika di dalam mimpi Lu Sheng sosok Lu Zhou adalah sosok aslinya. Namun Lu Zhou yang berada di mimpi Lu Sheng menyerupai sosok Putra Kaisar Ketiga.     

Karena tadi Chu Sihan sedang panik, dia tidak memiliki waktu untuk berpikir dengan teliti. Barulah sekarang dia baru menyadari bahwa dirinya dan Lu Sheng telah dijebak.     

"Ada apa ini?" Saat Chu Sihan masuk ke dalam mimpi Lu Sheng untuk kedua kalinya, Lu Zhou yang terlambat pun datang.     

"Putra Kaisar Ketiga, cepat Anda lihat. Nona Lu dan Tuan Chu juga entah kenapa, yang satu tidur terus, sedangkan yang satunya bermeditasi di sana. Tadi Tuan Chu sempat membuka matanya. Namun setelah mengatakan satu kata, dia pun memejamkan matanya lagi."     

"Apa?" Lu Zhou mengerutkan keningnya. Dia pun segera maju untuk memeriksa kondisi mereka berdua.     

Lu Zhou menggoyangkan badan Lu Sheng dengan kuat beberapa kali. Kemudian dia menyadari bahwa Lu Sheng sepertinya tidak memiliki tanda-tanda hendak bangun.     

Lu Zhou memejamkan matanya dan mulai membaca beberapa kalimat mantra, kemudian jarinya menyentuh dahi Lu Sheng. Tidak lama kemudian, ekspresi wajah Lu Zhou pun berubah, "Astaga!"     

Lu Zhou segera berkata pada Chu Yun, "Kamu jaga di luar. Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam!"     

"Baik!"     

Akhir-akhir ini, Chu Yun sudah mulai terbiasa dengan kejadian aneh seperti ini, sehingga ketika dia melihat ekspresi wajah Lu Zhou berubah, dia pun mengerti bahwa telah terjadi masalah yang serius. Dia pun menerima perintah Lu Zhou tersebut.     

Saat Chu Yun keluar, Lu Zhou pun langsung duduk untuk meditasi. Sebuah cahaya emas melintas keluar dari dahi Lu Zhou, kemudian masuk ke dahi Lu Sheng.     

Ketika Chu Sihan masuk sekali lagi ke dalam mimpi Lu Sheng, dia tidak menemukan Lu Sheng dan "Lu Zhou". Akan tetapi Chu Sihan malah melihat adegan dimana Lu Sheng sedang mengadakan acara pernikahan dengan dirinya. Lalu, adegan mimpi berubah. Chu Sihan melihat Lu Sheng sedang menangis sedih dan keras di depan kuburannya.     

Kemudian, adegan mimpi berubah lagi. Kali ini adalah adegan dimana Lu Sheng sedang duduk di dalam sebuah rumah bersama Chu Sihan. Mereka berdua sedang menikmati teh, sementara seorang anak kecil sedang mengejar kupu kupu di luar halaman.     

Adegan berikutnya lagi adalah "Chu Sihan" menusuk dada Lu Sheng dengan tombak panjang.     

Akhirnya Chu Sihan mengerti kenapa Lu Sheng bisa begitu takut pada dirinya. Ternyata karena Lu Sheng telah mengalami mimpi-mimpi seperti ini sebelumnya.     

Amarah Chu Sihan mulai melonjak. Bola matanya yang hitam juga mulai berubah warna menjadi merah dan putih.     

"Nak, tenang!" Lu Zhou yang bergegas masuk ke dalam mimpi Lu Sheng melihat kondisi Chu Sihan sudah seperti ini. Dia pun segera meraih bahu Chu Sihan dan menyuruhnya untuk tenang.     

Chu Sihan melepaskan genggaman tangan Lu Zhou. Kemudian dia melihat Lu Zhou. Setelah melihat jelas wajah Lu Zhou, akhirnya dia merasa lega, "Paman Lu, akhirnya kamu datang!"     

Lalu, Chu Sihan bertanya pada Lu Zhou sambil mengerutkan keningnya, "Paman Lu, sebenarnya ada apa ini?"     

"Ini perbuatan Nightmare." Ekspresi Lu Zhou sangat serius, "Aku juga tidak tahu siapa berani menggunakan Nightmare untuk mengendalikan mimpi Sheng'er."     

"Nightmare?" Chu Sihan mengerutkan keningnya, "Itu bukannya binatang milik alam dewa yang dapat keluar masuk mimpi seseorang dengan sesuka hati? Mengapa dia bisa muncul di dunia manusia?"     

Lu Zhoumelirik Chu Sihan kemudian dia berkata, "Nightmare sudah hilang sejak lima puluh tahun yang lalu. Alam dewa sudah mengirim banyak pasukan untuk mencarinya namun belum juga berhasil menemukannya. Aku tidak menyangka dia bisa muncul di sini."     

"Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" Chu Sihan bertanya dengan panik, "Tidak akan terjadi apa-apa dengan Shengsheng, kan?"     

Lu Zhou melihat ke sekelilingnya. Kemudian dia berkata, "Ada aku di sini. Aku tidak akan membiarkan Sheng'er terluka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.