Gadis Lugu Liar Galak

NAMAMU LU SHENG?



NAMAMU LU SHENG?

0"Nona cantik sekali!"      
0

Dagu Lu Sheng diangkat oleh pria berbaju merah ini. Ibu jarinya mengelus wajah Lu Sheng. Lalu pria berbaju merah ini menunjukkan senyuman nakal.     

Lu Sheng mengerutkan keningnya. Dia memukul tangan yang ada di dagunya itu, dengan wajah tanpa ekspresi Lu Sheng berkata, "Dasar tidak tahu malu!"     

'Tuan Chu tidak akan menggunakan kata-kata tidak senonoh ini ketika berbicara dengannya. Orang ini perilakunya kasar dan tidak senonoh, siapa sih dia sebenarnya?!'     

"Yan Han, kalau kamu berani menyentuh muridku, hati-hati dengan tanganmu itu." Kata Lu Zhou pada pria berbaju merah.     

Chu Yun tidak dapat mendengarkan percakapan mereka. Dia hanya bisa melihat mulut mereka yang bergerak terus-menerus saja. Lalu, Chu Yun melihat Lu Sheng sepertinya dia sangat marah. Chu Yun menggeser Chu Sihan ke samping. Kemudian, Chu Yun mengelus kepala, dia tidak mengerti apa yang terjadi.     

"Oh?" Pria berbaju merah yang dipanggil "Yan Han" melihat Lu Zhou. Kemudian dia melihat Lu Sheng lagi, lalu tertawa kecil, "Ternyata murid Paman Lu, itu artinya tunanganku, ya?" Setelah itu, Yan Han pun mengulurkan tangannya, dia ingin menyentuh rambut Lu Sheng. Lu Sheng segera mundur beberapa langkah, dengan waspada Lu Sheng melotot pada Yan Han.     

"Menarik." Yan Han tertawa lagi. Kemudian, dia pun akhirnya berdiri dan secara perlahan berjalan menuju Lu Zhou.     

"Yan, Yan Han? Putra dari Yan Wang si penguasa akhirat?!" Ketika pria besar itu melihat Yan Han, seluruh badannya pun langsung merinding. Tanpa sadar, dia pun mundur beberapa langkah.     

"Aku ingin bertanya, Paman Lu memanggilku keluar untuk apa?" Yan Han sama sekali tidak memandang pria besar itu. Akan tetapi, dia bertanya pada Lu Zhou dengan malas sambil melipatkan kedua tangannya di depan.     

"Bukan masalah besar juga." Lu Zhou menunjuk pada pria besar, "Akhir-akhir ini kekuatan Paman terhalang. Jadi Paman ingin memintamu untuk membawa nenek tua ini ke neraka."     

"Ini saja?" Yan Han mengerutkan keningnya.     

Lu Zhou menganggukkan kepalanya, "Ini saja."     

Yan Han melihat Lu Zhou untuk beberapa saat. Kemudian Yan Han tiba-tiba melambaikan tangannya di udara. Lalu tiba-tiba ada dua sosok muncul di belakang Yan Han. Satu hitam dan yang satunya lagi putih. Mereka adalah Hei Bai dan Wu Chang.     

"Silahkan Tuan Muda memberikan perintah!" Mereka berdua maju dan memberi hormat terlebih dulu pada Yan Han. Lalu mereka pun bertanya dengan sopan dan penuh hormat.     

"Bawalah nenek tua yang merasuki badan manusia ini ke neraka. Kalau dia berani melarikan diri, maka kalian langsung lemparkan dia ke dalam sungai Wangchuan."     

Sungai Wangchuan adalah kolam sungai darah yang di neraka. Di dalam sungai terdapat serangga, anjing dan ular yang ganas dimana jika hantu jahat dilemparkan ke dalam sungai, maka dia pasti tidak akan berakhir dengan baik.     

Mendengar kata-kata Yan Han, kedua mata pria besar pun melotot tajam. Wajahnya menunjukkan ekspresi trauma.     

Tiba-tiba sesosok bayangan hitam keluar dari badan pria besar tersebut. Dia ingin melarikan diri dari tempat ini. Badan pria besar itu roboh, "Bam!" dan terjatuh ke tanah yang bersalju.     

Tatapan Yan Han mendingin. Dia mengangkat tangannya, kemudian menggenggam udara dengan ringan. Lalu sebuah suara teriakan yang mengerikan pun terdengar di telinganya.     

Yan Han melepaskan genggamannya. Sesosok bayangan pun terjatuh dari udara. Lalu sosok bayangan tersebut pun menjadi seorang wanita yang kesakitan.     

"Bawalah dia pergi."     

"Baik!" Mendengar Yan Han memberikan perintah, Hei Bai dan Wu Chang pun mengangkat wanita tersebut, kemudian melenyapkannya.     

"Chih chih, ternyata sebuah jenazah." Lu Zhou menyalakan kertas hu dengan api. Lalu, dia pun mengecek jenazah tersebut sambil menutup hidungnya.     

Jenazah ini sudah meninggal selama beberapa saat. Namun karena akhir-akhir ini salju turun deras secara terus-menerus, suhu udara sangat sejuk, lalu ada perlindungan dari aura hantu, sehingga dia tidak dapat mencium bau jenazahnya.     

Yan Han tidak melirik sedikitpun pada jenazah tersebut. Akan tetapi, dia malah menoleh ke arah Lu Sheng. Kemudian, dia memiringkan kepalanya dan mulai mengamati Lu Sheng. Tatapannya tertuju pada pergelangan tangan Lu Sheng.     

"Oh? Gelang tangan Ibuku."      

Lu Sheng memegang gelang tangan tersebut. Lalu dia melihat Yan Han dengan aneh.     

Lu Zhou berdiri dan melihat ke arah Yan Han, "Masalahnya sudah selesai, cepat kembali ke badanmu itu."     

Namun Yan Han tidak mempedulikan perkataan Lu Zhou, melainkan dia memilih untuk berjalan didepan Lu Sheng. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum, "Namamu Lu Sheng?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.