Gadis Lugu Liar Galak

LU SHENG MENEGUR PERDANA MENTERI FU



LU SHENG MENEGUR PERDANA MENTERI FU

0"Tidak apa-apa." Lu Sheng menggelengkan kepalanya. Kemudian dia tersenyum.     
0

Chu Sihan bertanya, "Bagaimana kabar Adik Sisi?"     

Lu Sheng dan yang lainnya kembali duduk.     

"Hais..." Perdana Menteri Fu menghela napas dan menggelengkan kepalanya, "Sejak hari itu, Sisi tidak pernah menatap sedikit pun padaku dan bibimu."     

"Perdana Menteri Fu, Lu Sheng ingin berkata sesuatu, apa boleh?" Lu Sheng bertanya dengan ragu-ragu.     

Perdana Menteri Fu menganggukkan kepalanya, "Nona Lu, silahkan Anda katakan."     

Lu Sheng mendapatkan izin dari Perdana Menteri Fu, dia pun menanyakan kebingungannya, "Mengenai kondisi waktu itu Lu Sheng juga sudah melihatnya. Saya pun merasa aneh. Jika Perdana Menteri Fu dan Nyonya Fu dapat memperlakukan anak angkat seperti anak kandung, lalu kenapa dia tidak mempedulikan anak kandungnya sendiri?"     

Lu Sheng pernah menanyakan masalah ini pada Chu Sihan. Ketika mendengar Chu Sihan mengatakan asal usul ceritanya, jujur saja, Lu Sheng merasa otak Perdana Menteri Fu dan Nyonya Fu sepertinya sedikit rusak.     

Perdana Menteri Fu mengerutkan keningnya, "Kata-kata Nona Lu salah. Sisi dan Xianyun sama-sama tumbuh besar di samping kami. Kenapa bisa mengatakan bahwa kami tidak mempedulikan mereka?"     

Lu Sheng tersenyum, "Kalau begitu, Lu Sheng ingin bertanya pada Perdana Menteri Fu. Selama ini, apakah Nona Sisi pernah berbicara pada Anda dengan tenang? Atau, jika Nona Sisi mengalami kesulitan, apakah dia pernah mengeluh ataupun bersikap manja di hadapan Anda?"     

Perdana Menteri Fu merenung dalam seketika.      

Jika dipikirkan kembali dengan teliti, sepertinya memang tidak pernah. Seringkali Fu Yiyi yang mengeluh pada dirinya dan istrinya. Sedangkan Fu Sisi, meskipun dia telah diganggu ataupun mengalami kesulitan, dia juga tidak pernah mengeluh pada mereka satu kali pun.     

Salah, waktu kecil Fu Sisi pernah mengeluh setiap kali masalahnya berhubungan dengan Fu Yiyi. Sejak kecil Fu Sisi adalah anak yang nakal, sedangkan Fu Yiyi sangat baik dan patuh. Sehingga jika Perdana Menteri Fu dan Nyonya Fu mendengar Fu Sisi mengatakan bahwa Fu Yiyi sudah memukulnya, reaksi pertama mereka adalah Fu Sisi sudah menuduh Fu Yiyi.     

"Tidak, kan?" Lu Sheng tersenyum, "Hakim Fu adalah laki-laki. Mungkin dia tidak begitu mempedulikan masalah seperti ini. Namun Nona Sisi adalah anak perempuan. Hatinya lebih sensitif. Kalian selalu membela Fu Yiyi mungkin karena rasa bersalah terhadap temanmu dan juga kebaikan hati kalian. Namun, semua ini di mata Nona Sisi itu adalah pilih kasih."     

"Aku dengar Hakim Fu dan Nona Sisi dibesarkan oleh pengasuh dan Nyonya Besar Fu. Sedangkan Perdana Menteri Fu dan Nyonya Fu memberikan semua perhatian pada Fu Yiyi, dan sudah mengabaikan perasaan kedua anak kandungnya ini. Apakah kalian tidak pernah menyadari bahwa Hakim Fu dan Nona Sisi lebih dekat dengan Nyonya Besar Fu?"     

Masa pertumbuhan anak sangat penting. Pada waktu masih kecil, siapa yang lebih melindungi anak itu, maka setelah anak itu besar, anak itu pun akan lebih dekat dengan orang yang melindunginya.     

Semakin mendengar kata Lu Sheng, Perdana Menteri Fu pun semakin ragu. Kedua anak kandungnya memang tidak begitu mengandalkan dirinya dan istrinya.     

Sebelumnya, Perdana Menteri Fu hanya merasa bahwa kedua anak kandungnya sangat mandiri dan dewasa. Kini jika dilihat kembali, sepertinya bukan seperti itu. Bukan mandiri dan dewasa, lebih tepatnya adalah kecewa.     

Kemudian, Fu Sisi memiliki sifat jujur dan berani tanggung jawab. Sedangkan sifat Fu Yiyi... Jangan-jangan selama ini mereka benar-benar sudah salah?     

"Sebaiknya, Perdana Menteri Fu berpikir baik-baik. Jangan sampai akhirnya setelah Anda dan Nyonya Fu sudah tua, kedua anak kandung masih dendam terhadap kalian."     

Dari sisi manapun, dapat dilihat bahwa Fu Yiyi adalah orang yang tidak bersyukur. Fu Yiyi menyukai Chu Sihan. Jika kedepannya dia tidak berhasil menikah dengan Chu Sihan, Lu Sheng yakin, Fu Yiyi pasti akan sangat dendam pada Perdana Menteri Fu dan Nyonya Fu.     

"Yang dikatakan Shengsheng benar. Nenek pernah beberapa kali memperingatkan Paman. Namun selalu diabaikan oleh Paman." Chu Sihan menggunakan sendok teh untuk mengambil daun teh yang terapung. Kemudian dia melanjutkan, "Nenek adalah orang yang berpikiran luas dan berlapang dada. Siapa pun yang berbaik hati, dia pasti akan menyukainya."     

Apakah Chu Sihan sedang memberikan petunjuk pada Perdana Menteri Fu bahwa Fu Yiyi bukan orang yang baik?     

Lu Sheng menyipitkan mulutnya. Dia berusaha menahan rasa tawanya.     

Perdana Menteri Fu merasa sedikit canggung karena sudah ditegur oleh kedua anak. Sebagai seorang Perdana Menteri, selain Yang Mulia Kaisar, masih tidak ada yang berani menegurnya hingga titik ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.